Unduh
0 / 0

Merayakan Usia Remaja

Pertanyaan: 101156

Saya seorang gadis muslimah. Saya bertanya apakah ada keburukan bagi seorang wanita merayakan usia 16 tahun yang indah. Yaitu acara yang diadakan ketika seorang remaja memasuki usia 16 tahun, atau disebut sebagia usia remaja. Mohon jawaban bagi pertanyaan ini.

Puji syukur bagi Allah, dan salam serta berkat atas Rasulullah dan keluarganya.

Allah Ta’ala
tidak mensyariatkan untuk merayakan moment ini, yaitu masa seorang anak
masuk usia 16 tahun. Karena perayaan tersebut menyerupai perbuatan orang
kafir yang mengadakan acara seperti ini dan menyibukkan diri dengannya.

Nabi
shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ تشبَّهَ بقوْمٍ فهُو مِنهُم

“Siapa yang
menyerupai suatu kaum, maka dia bagian dari mereka.” (HR. Abu Daud, no.
3512, dinyatakan shahih oleh Al-Albany)

Usia seperti
ini tidak ada hubungan apa-apa dalam agama kita. Karena seorang anak dapat
mencapai usia baligh bukan karena semata usianya telah mencapai usia 16
tahun. Sebab tanda baligh adalah; Haidh atau mimpi berjimak, atau tumbuhnya
bulu kemaluan atau mencapi usia 15 tahun. Nabi shallallahu alaihi wa sallam
tidak mensyariatkan untuk mengadakan perayaan memsasuki usia baligh atau
masuk pada usia tertentu, apakah usian baligh, usia remaja atau selainnya.

Sebagian
orang sekarang merayakan berlalunya setahun atas kelahiran sang anak,
kemudian jika dia sudah berjalan, dirayakan lagi, begitu pula jika dia dapat
berbicara. Semua itu tidak ada dasarnya dalam Islam. Dia adalah
kebiasaan-kebiasaan yang diambil dari ajaran non muslim.

Wajib bagi
seorang muslim menyerupai orang-orang kafir dan menjaga jatidiri muslim seta
menghindari sikap taklid buta.

Yang justeru
penting diingatkan adalah apabila sang anak telah masuk usia baligh, wajib
diperingatkan tentang pentingnya kondisi tersebut dalam kehidupan dan bahwa
perkara akhiratnya terkait dan masuknya dia ke dalam usia baligh, maka
setipa perbuatannya kini akan dihitung dan dicatat, baik ucapan ataupun
perbuatan.

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْراً يَرَهُ * وَمَنْ
يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرّاً يَرَهُ (سورة الزلزلة 8-7(

“Barangsiapa yang mengerjakan
kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya. Dan
Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan
melihat (balasan)nya pula.” SQ. Az-Zalzalah: 7-8.

Semoga Allah
memberikan taufiq kepada semua sebagaiman Dia cintai dan ridhai.

Wallahu a’lam.

Refrensi

Soal Jawab Tentang Islam

at email

Langganan Layanan Surat

Ikut Dalam Daftar Berlangganan Email Agar Sampai Kepada Anda Berita Baru

phone

Aplikasi Islam Soal Jawab

Akses lebih cepat ke konten dan kemampuan menjelajah tanpa internet

download iosdownload android