Unduh
0 / 0

Hukum Meminta Pertolongan atau Memohon Keselamatan Kepada Jin

Pertanyaan: 10518

Sebagian orang kalau ingin mendoakan jelek terhadap seseorang mengatakan: “Hai jin, celakai dia. Hai Ifrit, culik dia. Semoga Jin yang Tujuh mencelakaimu, menghancurkan punggungmu dan menghisap darahmu.” Apa hukum ucapan-ucapan semacam itu?”

Puji syukur bagi Allah, dan salam serta berkat atas Rasulullah dan keluarganya.

Al-Hamdulillah. Itu jelas perbuatan syirik, termasuk meminta keselamatan kepada
jin. Sebagian orang melakukan perbuatan itu, karena dalam dada mereka ada
rasa takzim terhadap jin-jin tersebut, dan rasa takut terhadap kekuasaan mereka.
Karena hati yang kosong dari iman yang jernih kepada Allah, kosong dari ketawakkalan
yang bersih kepada Allah, pasti akan cenderung kepada perasaan semacam itu
dan meminta keselamatan kepada para makhluk yang untuk diri mereka sendiri
saja mereka tidak memiliki manfaat dan mudharrat, apa lagi harus membantu
orang lain mendapatkan manfaat dan mudharrat.

Ketika Syaikh Abdul Aziz bin Baaz ditanya tentang hukum perbuatan tersebut,
beliau menjawab: “Itu termasuk perbuatan syirik yang paling buruk terhadap
Allah Subhanahu wa Ta’ala. Perbuatan semacam itu harus ditinggalkan
dan harus diwaspadai. Kita harus saling menasihati untuk meninggalkan perbuatan
itu dan mengingkarinya. Orang yang dikenal suka melakukan perbuatan semacam
itu, tidak halal dinikahi, tidak boleh dimakan sembelihannya, tidak boleh
dishalatkan, dan tidak boleh bermakmum kepadanya dalam shalat, sampai ia menampakkan
taubatnya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dari perbuatan tersebut,
dan hanya beribadah kepada Allah semata.
(Iqamatul Barahin ‘Ala Hukmi Manis Taghatsa Bi Ghairillah hal. 30)

Adapun Al-Lajnah Ad-Daa-imah Lil Buhuts Wal Ifta juga telah memunculkan fatwanya
tentang hal itu: “Bahsanyanya meminta tolong kepada jin dan merujuk kepada
mereka dalam memenuhi kebutuhan, untuk mencelakai seseorang atau untuk menolong
orang lain adalah perbuatan syirik kepada Allah dalam beribadah. Karena itu
termasuk bentuk mengambil kesenangan dari jin dengan dipenuhinya permohonan
dan kebutuhannya. Sama halnya dengan mengambil kesenangan dari jin dengan
cara mengagung-agungkannya, meminta pertolongan kepada jin dalam merealisasikan
keinginannya. Allah berfirman:

“Dan (ingatlah) hari di waktu Allah menghimpunkan mereka semuanya,
(dan Allah berfirman):”Hai golongan jin (syaitan), sesungguhnya kamu
telah banyak (menyesatkan) manusia”, lalu berkatalah kawan-kawan mereka
dari golongan manusia:”Ya Rabb kami, sesungguhnya sebahagian dari pada
kami telah dapat kesenangan dari sebahagian (yang lain) dan kami telah sampai
kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami”. Allah berfirman:”Neraka
itulah tempat diam kamu, sedang kamu kekal didalamnya, kecuali kalau Allah
menghendaki (yang lain)”. Sesungguhnya Rabbmu Maha Bijaksana lagi Maha
Mengetahui.. Dan demikianlah Kami jadikan sebahagian orang-orang yang zhalim
itu menjadi teman bagi sebahagian yang lain disebabkan apa yang mereka usahakan.”
(QS. Al-An’aam : 128-129)

Allah juga berfirman:

“Dan bahwasannya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta
perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah
bagi mereka dosa dan kesalahan (QS. Al-Jin : 6)

Meminta keselamatan dari jin untuk mencelakai orang lain atau untuk menolong
orang lain, meminta pertolongan kepadanya untuk menjaga diri dari kejahatan
orang lain yang dengki kepadanya, kesemuanya adalah perbuatan syirik. Orang
yang berbuat demikian, tidak ada lagi pahala shalat dan puasa. Allah berfirman:

“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi)
sebelummu:”Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapus amalmu
dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (QS.Az-Zumar
: 65)

Orang yang sudah diketahui melakukan perbuatan semacam itu, tidak boleh dishalati
bila ia mati, tidak boleh diantarkan jenazahnya, dan tidak boleh dikebumikan
di pekuburan kaum muslimin.
(Fatawa Al-Lajnah Ad-Daa-imah I : 407-408)

Adapun bentuk kejahilan meminta keselamatan atau meminta pertolongan kepada
jin, simak saja kata-kata syirik mereka:

“Demi Allah dan demi engkau; cukup bagi saya Allah dan engkau; saya
hanya memiliki Allah dan engkau: Allah dan engkau yang menjadi tujuanku; aku
hanya bertawakkal kepada Allah dan kepada engkau; aku memiliki Allah di langit
dan memiliki engkau di bumi,” dan sejenisnya.

Refrensi

Kitab Adaat wa Alfaazh Tukhalifu Dienallah Al-Haq oleh Doktor Muhammad bin Said Al-Qahthani

at email

Langganan Layanan Surat

Ikut Dalam Daftar Berlangganan Email Agar Sampai Kepada Anda Berita Baru

phone

Aplikasi Islam Soal Jawab

Akses lebih cepat ke konten dan kemampuan menjelajah tanpa internet

download iosdownload android
at email

Langganan Layanan Surat

Ikut Dalam Daftar Berlangganan Email Agar Sampai Kepada Anda Berita Baru

phone

Aplikasi Islam Soal Jawab

Akses lebih cepat ke konten dan kemampuan menjelajah tanpa internet

download iosdownload android