Unduh
0 / 0

Kekhususan Kelompok Yang Selamat

Pertanyaan: 10554

Apa kekhususan yang paling menonjol dari kelompok yang selamat (firqoh Najiyah)? Apakah kekurangan dari kelompok ini dapat mengeluarkan seseorang dari kelompok yang selamat?

Puji syukur bagi Allah, dan salam serta berkat atas Rasulullah dan keluarganya.

Kekhususan yang paling
menonjol dari kelompok yang selamat (firqoh Najiyah) adalah berpegang teguh
dengan apa yang ada pada Nabi sallallahu alaihi wa sallam dalam masalah
aqidah, ibadah, akhlak dan muamalah. Empat hal ini anda dapatkan firqoh
najiyah ini yang tampak di dalamnya.

Dalam aqidah, anda dapatkan
sangat memegang dengan apa yang ditunjukkan dalam Kitab dan Sunah RasulNya
sallallahu alaihi wa sallam. Dari kemurnian tauhid dalam Uluhiyatullah,
Rububiyah dan Asma’ Wa Sifat-Nya.

Dalam ibadah, anda dapatkan
kelompok ini sangat berbeda dalam komitmennya yang sempurna serta
pelaksanaannya sebagaimana yang dilakukan Nabi sallallahu alaihi wa sallam.
Beribadah dalam sifat, kadar, waktu, tempat dan sebabnya. Anda tidak
dapatkan mereka melakukan bid’ah dalam agama Allah. Mereka sangat beradap
dengan Allah dan Rasul-Nya. Tidak pernah mendahulukan Allah dan RasulNya
dengan memasukkan sesuatu dalam ibadah yang Allah tidak mengizinkannya.

Dalam akhlak, anda dapati
mereka unggul dari yang lainnya. Dengan akhlak yang mulia seperti cinta
kebaikan kepada umat Islam, berlapang dada, wajah mudah tersenyum, bagus
ucapan dan dermawan, berani dan sifat akhlak mulia lainnya.

Dalam muamalat, anda dapati
mereka bermuamalah dengan manusia dengan kejujuran, menjelaskan seperti yang
diisyaratkan oleh Nabi sallallahu alaihi wa sallam dalam sabdanya:

البيعان بالخيار ما لم يتفرقا فإن صدقا وبينا بورك لهما في
بيعهما , وإن كذبا وكتما محقت بركة بيعهما

“Dua orang jual beli dalam
pilihan selagi belum berpisah, kalau keduanya jujur dan saling menjelaskan.
Maka keduanya akan mendapat keberkahan dalam penjualannya. Kalau bohong dan
menyembunyikan (aib), maka keberkahannya akan dihapus dalam penjualannya.”

Kekurangan dari kekhususan
ini, tidak menjadikan seseorang keluar dari firqoh Najiyah. Akan tetapi
masing-masing ada derajatnya sesuai dengan amalannya. Kekurangan dari sisi
tauhid, bisa jadi keluar dari firqoh najiyah. Seperti tidak ada ikhlas,
bagitu juga dalam bid’ah, terkadang melakukan bid’ah yang dapat mengeluarkan
dari firqoh najiyah (kelompok selamat).

Sementara dalam masalah
akhlak dan muamalat, tidak mengeluarkan (dari firqoh najiyah) meskipun
kurang pada keduanya menyebabkan berkurang dari sisi derajatnya. Terkadang
kita butuhkan perincian dalam masalah akhlak, karena yang terpenting dalam
akhlak adalah kesatuan kata, bersatu dalam kebenaran yang diwasiatkan Allah
kepada kita dalam firman-Nya:

شَرَعَ لَكُمْ مِنْ الدِّينِ مَا وَصَّى بِهِ نُوحًا وَالَّذِي
أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى وَعِيسَى
أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَ وَلا تَتَفَرَّقُوا فِيهِ (سورة الشورى: 13)

“Dia
telah mensyari’atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya
kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami
wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan
janganlah kamu berpecah belah tentangnya.” (QS: As-Syuro: 13)

Dan memberitahukan bahwa
orang yang memecah belah agama dan mereka berkelompok-kelompok, Nabi
Muhammad sallallahu alaihi wa sallam berlepas darinya. Maka Allah berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا لَسْتَ
مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ (سورة الانعام : 159)

“Sesungguhnya
orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi bergolongan,
tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu kepada mereka.” (QS; Al-An’am: 159)

Maka kesatuan kata dan
kesatuan hati, termasuk spesifikasi yang menonjol dalam -firqoh najiyah-
ahlus sunah wal jamaah. Mereka jika terjadi perbedaan di antara mereka yang
timbul dari ijtihad dalam masalah ijtihadiyah, hal itu tidak menjadikan iri
hati, permusuhan, kebencian sebagian dengan sebagian lainnya. Bahkan mereka
meyakini semuanya adalah saudara meskipun terjadi perbedaan di antara mereka
ini. Bahkan di antara mereka shalat di belakang orang yang berpendapat dia
tidak dalam kondisi berwudhu, sementara imam lain berpendapat dia dalam
kondisi berwudu. Contoh seseorang di antara mereka shalat dibelakang orang
yang memakan daging unta. Imam ini berpendapat tidak membatalkan wudu.
Sementara makmumnya berpendapat hal itu membatalkan wudu. Maka dia
berpendapat shalat di belakang imam ini sah. Jika dia shalat sendirian dia
berpendapat shalatnya tidak sah.

Semuanya ini, Karena mereka
berpendapat bahwa perbedaan yang timbul dari ijtihad yang memungkin
seseorang berijtihad, hakekatnya tidak ada perbedaan. Karena masing-masing
telah mengikuti apa yang seharusnya dia ikuti dari dalil yang tidak boleh
berpaling darinya. Mereka berpendapat bahwa saudaranya yang berbeda dalam
suatu amalan tertentu, mengikuti dalil, hakekatnya dia telah sepakat
dengannya. Karena mereka mengajak untuk mengikuti dalil dimana saja. Kalau
dia berbeda karena sesuai dalil yang ada padanya maka pada hakekatnya dia
sepakat dengannya. Karena dia berjalan sesuai apa yang diajak dan
menunjukkan untuk berhukum dengan Kitabullah dan sunah Rasululah sallallahu
alaihi wa sallam.

Tidak tersembunyi lagi bagi
kebanyakan ahli ilmu, adanya perbedaan di antara para shahabat seperti
masalah ini, bahkan terjadi pada masa Nabi sallallahu alaihi wa sallam.
Tidak seorang pun yang mencelanya. Bahwa beliau sallallahu alaihi wa sallam
ketika pulang dari perang Ahzab, Jibril datang dan memberi isyarat agar
beliau berangkat ke Bani Quraidhah yang mengkhianati perjanjian. Maka Nabi
sallallahu alahi wa sallam mengajak kepada para shahabat dengan
mengatakan,”Janganlah kalian melakukan shalat Ashar kecuali di Bani
Quraizah.”

Maka berangkatlah mereka dari
Madinah ke Bani Quraidhah. Lalu mereka mendapatkan shalat Ashar. Di antara
mereka ada yang mengakhirkan shalat asar sampai ke Bani Quraidhah meskipun
telah keluar waktunya karena Nabi bersabda, “Hendaklah kalian  jangan
melakukan shalat asar kecuali di Bani Quraizah.” Di antara mereka ada yang
shalat pada waktunya. Dia mengatakan sesungguhnya Rasulullah sallallahu alai
wa sallam menginginkan kamu untuk segera keluar, tidak menginginkan kita
mengakhirkan shalat dari waktunya –dan mereka adalah yang benar- akan tetapi
meskipun begitu, Nabi sallallahu alaihi wa sallam tidak mencela seorangpun
dari kedua kelompok itu. Hal itu juga tidak menyebabkan permusuhan dan
kebencian satu dengan lainnya disebabkan perbedaan dalam memahami nash ini.

Oleh karena itu, saya
berpendapat, selayaknya bagi orang yang menyandarkan kepada Sunah seharusnya
menjadi umat yang satu. Tidak menjadi berkelompok di antara mereka. Yang ini 
kelompoknya ini dan yang lain ke kelompok lain, yang ketiga ke kelompok ke
tiga. Begitulah sehingga mereka berselisih di antara mereka dengan beradu
mulut yang sengit dan saling bermusuhan dan saling membenci karena perbedaan
yang seseorang dapat berijtihad. Tidak perlu saya sebutkan secara khusus
kelompok tertentu, Akan tetapi orang yang berakal memahami dan jelas perkara
ini.

Maka saya berpendapat bahwa
seharusnya ahlus Sunah wal jamaah hendaknya bersatu meskipun terjadi
perbedaan di dalam ruang dimana mereka dibolehkan berbeda pendapat sesuai
cakupan nash sesuai dengan pemahaman. Karena masalah ini alhamdulillah luas.
Yang terpenting kesatuan hati dan kesatuan kata . Tidak diragukan bahwa
musuh-musuh Islam senang umat Islam berpecah bela. Baik musuh yang
terang-terangan mengatakan permusuhan atau musuh yang pura-pura dekat dengan
umat Islam beragama Islam, padahal mereka tidak termasuk di dalamnya. Maka
seharusnya kekhususan ini dimiliki dan disinilah kekususan kelompok yang
selamat yaitu bersatu dengan satu kata.

Refrensi

Majmu Fatawa Wa Rosail Fadhilatus Syekh Muhammad bin SHoeh Al-Utsaimin, juz/1 hal/38-41

at email

Langganan Layanan Surat

Ikut Dalam Daftar Berlangganan Email Agar Sampai Kepada Anda Berita Baru

phone

Aplikasi Islam Soal Jawab

Akses lebih cepat ke konten dan kemampuan menjelajah tanpa internet

download iosdownload android
at email

Langganan Layanan Surat

Ikut Dalam Daftar Berlangganan Email Agar Sampai Kepada Anda Berita Baru

phone

Aplikasi Islam Soal Jawab

Akses lebih cepat ke konten dan kemampuan menjelajah tanpa internet

download iosdownload android