Unduh
0 / 0
527324/05/2008

Syiah Menuduh Para Sahabat Tidak Menghadiri Pengurusan Jenazah Nabi Shallallahu alaihi wa sallam

Pertanyaan: 116375

Syiah menuduh bahwa para sahabat tidak menghadiri pengurusan jenazah Nabi shallallahu alaihi wa sallam, apakah itu benar? Di mana mereka ketika itu? Apakah ada hadits yang menguatkan tuduhan itu?

Puji syukur bagi Allah, dan salam serta berkat atas Rasulullah dan keluarganya.

Diantara sifat tercela yang dimiliki manusia adalah; Dusta.
Karena itu Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

إِيَّاكُمْوَالْكَذِبَ،
فَإِنَّالْكَذِبَيَهْدِيإِلَىالْفُجُورِ،
وَإِنَّالْفُجُورَيَهْدِيإِلَىالنَّارِ،
وَمَايَزَالُالرَّجُلُيَكْذِبُوَيَتَحَرَّىالْكَذِبَحَتَّىيُكْتَبَعِنْدَاللَّهِكَذَّابًا (رواه البخاري، رقم
6134 ومسلم، رقم 2607)

“Hendaknya kalian hindari dusta, sesungguhnya dusta dapat
membawa kepada durhaka, dan durhaka dapat membawa kepada neraka. Seseorang
selalu berdusta dan berusaha berdusta, maka Allah akan mencatatnya sebagai
seorang pendusta.” (HR. Bukhari, no. 6134 dan Muslim, no. 2607)

Tidak diketahui dari berbagai golongan yang dinisbatkan
kepada Islam dari Umat Muhamad ini yang paling sering berdusta selain kaum
Syiah. Ini perkara yang sudah dikenal sejak dahulu. Para ulama telah
mencatatnya di kitab-kitab mereka sejak ratusan tahun, dan hingga kini
mereka (syiah) masih saja memelihara sifat jelek tersebut.  Syaikhul Islam
Ibnu Taimiah rahimahullah berkata, “Para ulama telah sepakat baik tersirat
atau tersurat serta jalur sanad, bahwa kaum rafidhah (Syiah) merupakan
golongan yang paling dusta. Dusta pada mereka sejak dahulu. Karena itu, para
ulama mengetahui kekhususan mereka dari dustanya.”

Imam Malik saat ditanya tentang orang Syiah, dia berkata,
“Jangan berbicara dengan mereka, jangan riwayatkan dari mereka, sesungguhnya
mereka itu berdusta.”

Imm Syafii berkata, “Saya tidak melihat seorang pun yang saya
persaksikan dustanya selain kaum rafidhah (syiah).”

 Yazid bin Harun berkata, “Dicatat (amal kebaikan) bagi
setiap pelaku bid’ah selama mereka tidak menyerukan bid’ahnya, kecuali
rafidhah, sebab mereka berdusta.”

Syuraik Al-Qadhi berkata, “Ambillah ilmu dari setiap orang
yang engkau jumpai kecuali dari kaum rafidhah (Syiah), karena mereka
memalsukan hadits dan menjadikannya sebagai agama.”

Syuraik ini adalah Syuraik bin Abdullah Al-Qadhi, dia adalah
qadhi di Kufah, seangkatan Tsauri dan Abu Hanifah, dia dari kalangan Syiah
yang dengan lisannya berkata, “Aku dari syiah, ini adalah persaksiannya
terhadap mereka.” Atsa (riwayat) ini kuat, diriwayatkan oleh Abu Abdillah
bin Bathah dalam ‘Al-Ibanah Al-Kubro’ dan lainnya. (Disadur dari kitab
MinhajusSunnah AnNabawiah, 1/26-27)

Nabi shallallahu alaihi wa sallam wafat pada hari Senen, 12
Rabiul Awal 11 H setelah zuhur. Dimakamkan malam Rabu setelah dishalatkan
oleh seluruh penduduk Madinah. Sebagaimana dikatakan oleh Abu Bakar Ashidiq
radhiallahu anhu,

يدخل قوم فيكبرون ويصلون ويدعون ثم يخرجون ،
ثم يدخل قوم فيكبرون ويصلون ويدعون ثم يخرجون ، حتى يدخل الناس
(رواه
الترمذي في “الشمائل” ، ص: 338،  وصححه الألباني في تحقيقه)

“Serombongan orang masuk lalu bertakbir untuk shalat dan
mendoakannya, kemudian mereka keluar. Kemudian masuk lagi serombongan, lalu
takbir untuk shalat dan mendoakannya, kemudian mereka keluar, sehingga masuk
semua orang.” (HR. Tirmizi dalam bab Asy-Syamail, hal. 338, dinyatakan
shahih oleh Al-Albanya dalam tahqiqnya).

 Tidak ada seorang pun dari kalangan sahabat yang berada di
Madinah ketika itu, kecuali mereka menghadiri pengurusan jenazah Nabi
shallallahu alaihi wa sallam. Perkara ini lebih jelas dari sekedar
mencari-cari dalil-dalinya. Karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam adalah
orang yang lebih mereka cinta dari isteri-isteri mereka, bapak-bapak mereka,
ibu-ibu mereka, anak-anak mereka, bahkan lebih mereka cintai dari diri
mereka sendiri, sebagaimana dikatakan oleh Anas radhiallahu anhu,

لم يكن شخص أحب اليهم من رسول
الله صلى الله عليه و سلم رواه الترمذى رقم 2754 و صححه الألباني في صحيح
الترمذى.

“Tidak
ada orang yang lebih dicintai oleh mereka (para sahabat) dari Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam.” (HR. Tirmizi, no 2754, dishahihkan oleh
Al-Albanya dalam Shahih Tirmzi)

Hanya saja ada kaum yang hatinya penuh dengan
kedengkian terhadap Islam dan pemeluknnya. Mereka mengarang-ngaran cerita
dusta dan melancarkan tuduhan batil kepada mereka (para sahabat), padahal
mereka adalah sebaik-baik manusia setelah Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam berdasarkan persaksian Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang
berkata,

(رواه
البخاري، رقم 2652 ومسلم، رقم 2532)خَيْرُ
النَّاسِ قَرْنِي ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ

“Sebaik-baik manusia adalah zamanku, kemudian setelah itu,
kemudian setelah itu.” (Bukhori, no. 2652 dan Muslim, no. 2532.

Maka siapa yang menuduh, melecehkan dan mencaci mereka,
sesungguhnya mereka menuduh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Sebab
mereka adalah sahabatnya, murid-muridnya, para penolongnya dan menjadi
orang-orang yang paling beliau cintai.

Terdapat dalil yang menunjukkan kehadiran mereka dalam
pengurusan jenazah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Perkara ini
sangat jelas dan tidak perlu dalil, sebagaimana dinyatakn sebelumnya.
Sebagaiaman perkataan seseorang,

“Ada sesuatu yang tidak benar jalan pikirannya, jika
keberadaan siang membutuhkan dalil.” Dari Anas bin Malik radhiallahu anhu
dia berkata,

لَمَّا كَانَ اليَوْمُ الَّذِي دَخَلَ فِيهِ
رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ أَضَاءَ مِنْهَا
كُلُّ شَيْءٍ ، فَلَمَّا كَانَ اليَوْمُ الَّذِي مَاتَ فِيهِ أَظْلَمَ مِنْهَا
كُلُّ شَيْءٍ ، وَمَا نَفَضْنَا عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ الأَيْدِي وَإِنَّا لَفِي دَفْنِهِ حَتَّى أَنْكَرْنَا قُلُوبَنَا
(رواه
الترمذي، رقم 3618  وصححه ابن كثير في “البداية والنهاية ، 5/239)

 “Di hari kedatangan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
ke Madinah, di sana sini tampak cerah. Namun pada hari wafatnya beliau,
kegelapan menyelimuti semuanya. Tidaklah kami meniup tanah dari
tangan-tangan kami setelah mengubur Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam,
rasanya hati kami masih tak mempercayainya.” (HR. Tirmizi, no. 36188,
dinyatakan shahih oleh Ibnu Katsir dalam Al-Bidayah Wan-Nihayah, 5/239)

 Fatimah radhiallahu anha berkata ketika orang-orang pulang
setelah mengubur ayahhnya (Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam),

أَطَابَتْ
أَنْفُسُكُمْ أَنْ تَحْثُوا عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم
التُّرَابَ (رواه
البخاري، رقم 4462)

 “Wahai Anas! Apakah kamu tega menuangkan tanah di atas
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam?” (HR. Bukhari, no. 4462)

Maka, darimana mereka (kaum syiah) mendapatkan berita dusta
tersebut?

Akan tetapi, tidak aneh jika hal ini terjadi pada mereka.
Merekalah yang mengingkari perkara dasar agama, mengingkari bahwa Alquran
terpelihara dan menuduh bahwa Alquran telah terjadi perubahan atau
pengurangn, menuduh kehormatan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam,
mencaci maki sahabat-sahabat Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam dengan
cacian yang paling buruk, padahal keutamaan mereka telah disebutkan abadi
dalam Alquranul karim.

Hadits-hadits mutawatir tentang Nabi shallallahu alaihi wa
sallam dan disepakati oleh umat Islam, tidak aneh kalau mereka ingkari jika
perkara-perkara yang disebutkan sebelumnya pun mereka ingkari. Allah
mengetahui perbuatan mereka dan orang-orang zalim itu akan mengetahui
akibatnya.

Kita mohon kepada Allah semoga Dia memenangkan agamaNya dan
meninggikan kalimatnya serta merendahkan kebatilan dan pengikutnya.

Wa shallallahu wa sallama alaa nabiyyina Muhamadinn wa alaa
aalihi wa sahbihi ajmain.

Wallahu a’lam

.

Refrensi

Soal Jawab Tentang Islam

at email

Langganan Layanan Surat

Ikut Dalam Daftar Berlangganan Email Agar Sampai Kepada Anda Berita Baru

phone

Aplikasi Islam Soal Jawab

Akses lebih cepat ke konten dan kemampuan menjelajah tanpa internet

download iosdownload android