Apa maksud 'Siapa yang 'menghitungnya' (nama-nama Allah) maka dia masuk surga?
Makna ‘Al-Ihsha’ Terhadap Nama-nama Allah yang mulia
Pertanyaan: 121246
Puji syukur bagi Allah, dan salam serta berkat atas Rasulullah dan keluarganya.
Imam Bukhari, no. 2736 dan Muslim, no. 2677, meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, sesungguhnya Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ لِلَّهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ اسْمًا مِائَةً إِلَّا وَاحِدًا مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ
"Sesungguhnya Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu, siapa yang 'menghitungnya' (أحصاها) maka dia masuk surga."
Al-Ihshaa (الإحصاء) yang tercantum dalam hadits tersebut mengandung makna berikut:
1-Menghafalnya.
2-Mengetahui maknanya.
3-Beramal sesuai dengan kandungannya. Jika dia mengetahui bahwa Allah adalah Esa, maka dia tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Jika dia mengetahui bahwa Allah maha pemberi rizki, maka dia tidak meminta rizki kepada selain-Nya. Jika dia telah mengetahui bahwa Allah maha kasih sayang, maka dia akan melakukan berbagai ketaatan yang menjadi sebab turunnya rahmat tersebut. Demikian seterusnya.
4-Berdoa dengannya. Sebagaimana firman Allah Ta'ala,
وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا (سورة الأعراف : 180)
"Dan milik Allah nama-nama yang mulia, maka hendaklah kalian berdoa dengannya." (QS. Al-A'raf: 180)
Yaitu dengan berdoa: Ya Rahman, kasihilah aku, ya ghafuur, ampunilah aku, yaa tawwab, terimalah taubatku, dan semacamnya.
Syekh Muhammad bin Saleh Al-Utsaimin berkata, "Makna al-ihshaa, bukan artinya nama-nama tersebut ditulis di sehelai kertas kemudia dibaca berulang-ulang hingga hafal. Akan tetapi maknanya adalah;
1-Menghafal lafaznya.
2-Memahami maknanya.
3-Beribadah kepada Allah dengan kandungannya. Hal tersebut memiliki dua sisi;
Sisi Pertama: Berdoa kepada Allah dengannya. Berdasarkan firman Allah Ta'ala, "Maka hendaklah kalian berdoa dengannya." (QS. Al-A'raf: 180). Yaitu dengan menjadikannya sebagai wasilah (perantara) dari permintaan anda. Maka anda pilih nama yang cocok bagi permintaan anda. Ketika anda meminta ampunan, maka anda berkata, "Wahai yang Maha Pengampun, ampunilah aku." Tidak cocok jika anda mengatakan, "Wahai yang sangat keras hukumannya, ampunilah aku." Bahkan itu justeru semacam pelecehan. Akan tetapi seharusnya dia mengatakan, "Ya Allah, lindungi aku dari siksa-Mu."
Sisi Kedua: Hendaknya anda beribadah sesuai dengan kandungan yang terdapat dalam nama tersebut. Kandungan dari nama Ar-Rahim adalah ar-rahmah (kasih sayang) maka hendaklah anda beramal saleh yang dengan sebab itu akan mendatangkan kasih sayang Allah Ta'ala.
Inilah yang dimaksud dengan al-ihshaa. Jika demikian halnya, maka pantaslah jika balasannya adalah masuk surga."
Majmu Fataw wa Rasa'il Ibnu Utsaimin, 1/74.
Wallahua'lam.
Refrensi:
Soal Jawab Tentang Islam