Unduh
0 / 0
1064205/08/2001

Keutamaan Ali bin Abi Thalib dan Hukum Mengkhususkan Shalawat Kepada Beliau

Pertanyaan: 13333

Apa hukumnya jika kita mengatakan: Ali bin Abi Thalib –shallallahu ‘alaihi wa sallam-, apakah hal tersebut dibenarkan atau tidak ?

Puji syukur bagi Allah, dan salam serta berkat atas Rasulullah dan keluarganya.

Syeikh Islam Ibnu Taimiyah
pernah ditanya tentang seseorang yang mengatakan bahwa Ali bin Abi Thalib
–radhiyallahu ‘anhu- bukan termasuk ahlul bait, tidak boleh bershalawat
kepadanya, bershalawat kepada beliau hukumnya bid’ah.

Beliau menjawab:

“Adapun bahwa Ali bin Abi
Thalib termasuk ahlul bait, maka hal ini tidak ada perbedaan di antara kaum
muslimin tanpa membutuhkan dalil pun sudah jelas, bahkan beliau adalah ahlul
bait yang paling utama dan sebaik-baik Bani Hasyim setelah Rasulullah
–shallallahu ‘alaihi wa sallam-, dan telah diriwayatkan bahwasanya
Rasulullah ingin memberikan pakaian kepada Ali, Fatimah, Hasan dan Husain
dan bersabda:

اللهم هؤلاء أهل
بيتي فأذهب الرجس عنهم وطهرهم تطهيرا ” .

“Ya Allah, mereka ini ahlul
baiti (keluargaku), maka jauhkan mereka dari kekejian, dan sucikanlah
mereka”.

Adapun bershalawat kepada
beliau secara khusus, masalah ini berkaitan dengan apakah shalawat itu juga
boleh kepada selain Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- secara personal?,
seperti: “Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Umar atau Ali… Para ulama
berbeda pendapat terkait masalah tersebut.

Imam Malik, Syafi’i dan
sebagian Hanabilah berpendapat bahwa shalawat tidak untuk  selain Nabi
–shallallahu ‘alaihi wa sallam- secara personal, sebagaimana yang
diriwayatkan oleh Ibnu Abbas bahwa beliau berkata: “Saya tidak mengetahui
bahwa shalawat boleh untuk selain Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam-“.

Imam Ahmad
dan sebagian besar pengikutnya berpendapat bahwa shalawat untuk selain Nabi
tidak masalah; karena Ali bin Abi Thalib pernah berkata kepada Umar bin
Khattab: “Semoga Allah bershalawat kepadamu”, pendapat ini yang lebih kuat
dan lebih utama. Namun mengkhususkan shalawat kepada salah seorang sahabat
dan jalur kerabat seperti Ali bin Abi Thalib atau yang lainnya adalah
menyerupakannya dengan Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- karena shalawat
menjadi ciri khas Rasulullah, dari sisi inilah bid’ahnya.

Refrensi

Al Fatawa al Kubro: 1/56

at email

Langganan Layanan Surat

Ikut Dalam Daftar Berlangganan Email Agar Sampai Kepada Anda Berita Baru

phone

Aplikasi Islam Soal Jawab

Akses lebih cepat ke konten dan kemampuan menjelajah tanpa internet

download iosdownload android
at email

Langganan Layanan Surat

Ikut Dalam Daftar Berlangganan Email Agar Sampai Kepada Anda Berita Baru

phone

Aplikasi Islam Soal Jawab

Akses lebih cepat ke konten dan kemampuan menjelajah tanpa internet

download iosdownload android