Unduh
0 / 0
630630/03/2010

BUKAN DIA YANG MENYOPIR, BOLEHKAH MEMANFAATKAN ASURANSINYA

Pertanyaan: 146584

Seseorang mengalami kecelakaan dengan mobil orang lain, dia berada dalam posisi benar. Sedangkan dia memiliki asuransi lengkap pada sebuah perusahaan asuransi. Apakah boleh dia memanfaatkan asuransi yang diharuskan kepadanya saat dia mengambil kendaraan dengan cara leasing, karena di dalam salah satu pasalnya terdapat ketentuan, ‘Penyewa yang diserahkan untuk membawa kendaraan tidak dibolehkan mundur dari haknya jika terjadi kecelakaan.’ Juga disyaratkan bahwa yang membawa kendaraan adalah orang yang telah dilimpahkan wewenang untuk menyetirnya. Padahal saat terjadi kecelakaan bukan orang tersebut yang menyetirnya, akan tetapi nama dia yang dicantumkan untuk mengurus prosesnya karena adanya syarat tersebut. Dia tidak tahu apakah perusahaan asuransi tersebut menuntut pihak yang salah tersebut atau dia akan membayar kepadanya, sedangkan dia sekarang masih dalam masa menyewa. Mohon fatwanya.

Puji syukur bagi Allah, dan salam serta berkat atas Rasulullah dan keluarganya.

Pertama,

Asuransi komersil
(konvensional) diharamkan dalam semua
bentuknya, karena didalamnya terkandung riba, judi dan memakan harta orang
dengan batil. Telah dijelaskan sebelumnya dalam soal jawab no.
8889.

Juga telah dijelaskan bahwa asuransi dalam akad leasing tidak
boleh dipaksakan bagi penyewa, tapi dia adalah tanggungjawab pemilik. Lihat
jawaban soal no. 97625.

Kedua,

Siapa yang dirugikan pihak lain, baik dalam masalah jiwa atau
harta, maka pihak lain tersebut harus membayar diat atau ganti. Orang
tersebut berhak memintanya secara utuh. Apakah orang lain tersebut
membayarnya langsung, atau melalui perusahaan asuransi. Karena orang yang
berhak menerima diat atau ganti rugi adalah pemilik hak, maka dia tidak
bertanggungjawab atas transaksi pihak lain dengan perusahaan asuransinya.

Karena itu, jika perusahaan asuransi menuntut pihak yang
bersalah memberikan ganti rugi kepada korban, pihak korban berhak menuntut
biaya harga suku cadang, biaya reparasi ditambah adanya selisih harga ketika
antara sebelum terjadi kecelakaan dengan sesudah terjadi kecelakaan. Lihat
jawaban soal no. 120016. Jika
perusahaan tidak meminta ganti rugi dari pihak bersalah, tapi dia yang
membayarkannya, maka pemilik kendaraan hanya boleh mengambil sejumlah uang
sebesar yang dia setorkan kepada perusahaan  asuransi tersebut, tidak boleh
lebih dari itu. Karena akad dalam asuransi komesial tidak disyariatkan,
ditambah tindakan dusta dan melanggar persyaratan yang dilakukan pemilik
kendaraan. Seandainya asuransi syari’I sekalipun, orang seperti itu tidak
berhak mendapatkan ganti rugi (karena tidak memenuhi syarat). Lihat jawaban
soal no. 131591,
125801.

Wallahua’lam.

Refrensi

Soal Jawab Tentang Islam

answer

Tema-tema Terkait

at email

Langganan Layanan Surat

Ikut Dalam Daftar Berlangganan Email Agar Sampai Kepada Anda Berita Baru

phone

Aplikasi Islam Soal Jawab

Akses lebih cepat ke konten dan kemampuan menjelajah tanpa internet

download iosdownload android