Unduh
0 / 0
7839925/05/2010

Mengapa Ibrahim Disebut Secara Khusus Dalam Tasyahhud?

Pertanyaan: 149310

Mengapa ketika kita membaca shalawat dan salam kepada Nabi Ibrahim alaihissalam dalam shalat?

Puji syukur bagi Allah, dan salam serta berkat atas Rasulullah dan keluarganya.

Sayyidina Ibrahim alaihisshalatu
wassalamu Allah berikan keistimewaan yang besar. Dia adalah imam, ummah,
hanif, qanit lillahi azza wa jalla, kepadanya bersumber nasab para nabi dan
beriman kepadanya para penganut syariah (muslimun, nashara dan Yahudi)

Ibrahim merupakan nabi
yang paling agung setelah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Karena
itu Allah Ta’ala mengabarkan kepada kita bahwa Dia menjadikannya sebagai
Khalil (kekasih). 

 وَاتَّخَذَ اللَّهُ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلًا (سورة
النساء: 125)

“Dan Allah mengambil Ibrahim
menjadi kesayanganNya.” (SQ. An-Nisaa”: 125) 

Seluruh para nabi yang
datang setelahnya adalah keturunannya dari kedua anaknya; Ishaq dan Ya’kub,
kecuali Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang merupakan keturuanan
dari Ismail bin Ibrahim.

Nabi kita Muhammad shallallahu
alaihi wa sallam memiliki kekhususan dengan Ibrahim dibanding yang lainnya.
Ibrahim alaihissalam adalah bapak bangsa Arab, dia merupakan bapak
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam dari segi nasab.

Nabi Ibrahim adalah yang Nabi
shallallahu alaihi wa sallm diperintahkan untuk mengikuti millahnya
(ajarannya),

ثُمَّ
أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ أَنْ اتَّبِعْ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا (سورة
النحل: 123)

“Kemudian Kami wahyukan kepadamu
(Muhammad): “Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif” (SQ. AN-Nahl: 123) 

Karena itu, Nabi kita
shallallahu alaihi wa sallam, dan kita mengikutinya, adalah orang yang
paling utama bagi Nabi Ibrahim alaihissalam.

Sebagaimana firman Allah
Ta’ala, 

إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِإِبْرَاهِيمَ لَلَّذِينَ اتَّبَعُوهُ
وَهَذَا النَّبِيُّ وَالَّذِينَ آمَنُوا (سورة آل عمران: 68)

“Sesungguhnya orang yang paling
dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini
(Muhammad), beserta orang-orang yang beriman (kepada Muhammad).” (SQ. Ali
Imron: 68) 

Allah juga berfirman untuk
membantah orang-orang Yahudi dan Nashrani,

مَا
كَانَ إِبْرَاهِيمُ يَهُودِيّاً وَلا نَصْرَانِيّاً وَلَكِنْ كَانَ حَنِيفاً
مُسْلِماً وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ (سورة آل عمران: 67)

”Ibrahim bukan seorang Yahudi
dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi Dia adalah seorang yang lurus
lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah Dia Termasuk
golongan orang-orang musyrik.” (SQ. Ali Imron: 67) 

Syekh Ibnu Utsaimin rahimahullah
ditanya tentang di istimewakannya Nabi Ibrahim alaihissalam dengan dakwah
tauhid, padahal seluruh nabi menyerukan tauhid,

Beliau menjawab,

“Seluruh nabi membawa tauhid.
Allah Ta’ala berfirman, 

وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي
إِلَيْهِ أَنَّهُ لا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ(سورة
الأنبياء: 25)

 “Dan Kami tidak mengutus
seorang Rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya
tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, Maka sembahlah olehmu sekalian
akan aku”. (SQ. Al-Anbiya’: 25) 

Akan tetapi Ibrahim adalah bapak
bangsa Arab dan bapak bangs(a
Israel. Dia menyeru kepada tauhid yang murni. Yahudi dan Nashrani mengaku
bahwa mereka adalah pengikutnya. Akan tetapi kaum muslimlah pengikut
sebenarnya. Nabi Ibrahim alaihisshalatu wassalam diberi keistimewaan karena
dia merupakan bapak para nabi, dia pemilik ajaran yang lurus, kita
diperintahkan untuk mengikutinya. Karena kita lebih utama untuk menjadi
pengikut Ibrahim. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,

إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِإِبْرَاهِيمَ لَلَّذِينَ اتَّبَعُوهُ
وَهَذَا النَّبِيُّ وَالَّذِينَ آمَنُوا (سورة آل عمران: 68)

“Sesungguhnya orang yang paling
dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini
(Muhammad), beserta orang-orang yang beriman (kepada Muhammad).” (SQ. Ali
Imron: 68) 

Allah berfirman untuk menjawab
Yahudi dan Nashran,

مَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ يَهُودِيّاً وَلا نَصْرَانِيّاً
وَلَكِنْ كَانَ حَنِيفاً مُسْلِماً وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ)  آل
عمران:67(

”Ibrahim bukan seorang Yahudi
dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi Dia adalah seorang yang lurus
lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah Dia Termasuk
golongan orang-orang musyrik.” (SQ. Ali Imron: 67) 

(Liqo Al-Bab Al-Maftuh, 189,
soal no. 7)

Al-Allahmah Badrudin Al-Aini
rahimahullah memiliki pandangan lain dalam masalah ini, dia berkata, Jika
ada yang bertanya,  mengapa Nabi Ibrahim alaihissalam dikhususkan
penyebutannya dalam shalat dibanding nabi-nabi yang lain?

Saya katakan, “Karena Nabi
shallallahu alaihi wa sallam melihat di malam Isra Mi’raj, seluruh nabi dan
rasul memberi salam kepadanya, tidak ada ada seorang pun di antara mereka
yang memberi salam kepada umatnya selain Nabi Ibrahim alaihissalam. Maka
kita diperintahkan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam untuk bershalawat
kepadanya di akhir setiap shalat hingga hari kiamat, sebagai balasan atas
kebaikannya.

Ada yang mengatakan bahwa Nabi
Ibrahim alaihissalam ketika selesai membangun Ka’bah, beliau mendoakan umat
Nabi Muhammad alaihissalam. Dia berkata, “Ya Allah, siapa yang menunaikan
haji di Baitullah dari umat Muhamad, sampaikan salamku kepadanya. Demikian
juga dia memerintahkan keluarga dan anak-anaknya untuk berdoa dengan doa
tersebut. Maka kami diperintahkan untuk menyebut mereka dalam shalat sebagai
balasan atas kebaikan mereka.”

(Syarah Sunan Abi Daud, Al-Aini,
4/260)

Wallahua’lam.

Refrensi

Soal Jawab Tentang Islam

at email

Langganan Layanan Surat

Ikut Dalam Daftar Berlangganan Email Agar Sampai Kepada Anda Berita Baru

phone

Aplikasi Islam Soal Jawab

Akses lebih cepat ke konten dan kemampuan menjelajah tanpa internet

download iosdownload android