Unduh
0 / 0

INGIN BERSEDEKAH DENGAN NIAT AGAR DIMUDAHKAN MENIKAH DAN DAN SEMBUH DARI PENYAKIT. APAKAH NIAT SEPERTI ITU DIBOLEHKAN?

Pertanyaan: 154236

Apakah dibolehkan saya niat lebih dari satu dengan sekali sedekah? Misalnya, saya bersedekah dengan niat dimudahkan menikah dan sembuh (dari penyakit) sekaligus?

Puji syukur bagi Allah, dan salam serta berkat atas Rasulullah dan keluarganya.

Tidak mengapa menggabungkan banyak niat saat
bersedekah. Keutamaan Allah itu luas. Allah menganjurkan kepada hambaNya
untuk mendapatkan keutamann-Nya dan bersegera menggapai karomah-Nya. Allah
Azza wa Jallah berfirman terkait dengan Nabi Nuh alaihissalam:

فَقُلْتُ
اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا * يُرْسِلِ السَّمَاءَ
عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا * وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ
لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا (سورة نوح:
10-12)

“Maka
aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia
adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirim hujan kepadamu dengan
lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu
kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS.
Nuh: 10-12)

Ibnu Katsir rahimahullah berkomentar: “Yakni
kalau anda semua bertaubat kepada Allah, beristigfar dan menaati-Nya, maka
anda akan mendapatkan rizki yang banyak, diturunkan barokah hujan dari
langit, ditumbuhkan barokah di bumi, ditumbuhkan bagi kamu tumbuh-tumbuhan,
dikeluarkan (susu) untuk kamu serta ditambahi harta dan keturunan. Yakni
(Allah) berikan kepada anda harta dan anak-anak. Menjadikan kebun-kebun anda
dengan berbagai macam buah-buahan dan dialiri disela-selanya sungai yang
mengalir airnya.” (Tafsir Ibnu Katsir, 8/233)

Kalau seorang hamba beristigfar, bertaubat
kepadaNya dan mengharap hal itu semua, maka hal itu tidak mengapa
insyaAllah.

Qatadah berkata: “Nabi Allah mengetahui bahwa
mereka senang (mendapatkan) dunia, sehinga beliau mengatakan, ‘Marilah taat
kepada Allah, karena taat kepada Allah akan anda dapatkan dunia dan
akhirat.’

Ibnu Subaih berkata: “Seseorang mengeluh
kekeringan kepada Hasan, maka beliau mengatakan kepadanya, ‘Beristigfarlah
kepada Allah.’ Orang lain mengeluh kemiskinan kepada beliau. Maka beliau
mengatakan kepadanya, ‘Beristigfarlah kepada Allah. Orang lain mengatakan,
‘Doakan kepadaku agar Allah memberikan kepada anak. Beliau mengatakan
kepadanya, ‘Beristigfarlah kepada Allah. Yang lain mengeluh kering kebunnya.
Beliau mengatakan kepadanya, ‘Beristigfarlah kepada Allah. Maka kami
mempertanyakan kepada beliau akan (jawaban itu), maka beliau menjawab, ‘Saya
tidak mengatakan dari diriku sedikitpun juga. Karena sesungguhnya Allah
berfirman, ‘’Mohonlah ampun kepada
Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. niscaya Dia akan
mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat.” (Al-Jami Li Ahkamil Qur’an,
18/302)

Syekh Ibnu Utsaimin
rahimahullah berkata: “Jika seseorang beramal untuk mendapatkan dua
kebaikan; kebaikan dunia dan kebaikan akhirat. Maka hal itu tidak mengapa,
karena Allah berfirman:

وَمَنْ يَتَّقِ
اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجاً * وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ
أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْراً (سورة الطلاق:
2
-3)

“Barangsiapa
bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan
barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang
(dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi
tiap-tiap sesuatu.” (QS. At-Thalaq: 2-3)

Ini adalah anjuran bertakwa untuk urusan
dunia.” (Majmu Fatawa Wa Rasail Ibnu Utsaimin, 2/209)

Keinginan seorang hamba dengan amalannnya
untuk mendapatkan keluasan rahmat Tuhannya di dunia dan akhirat, termasuk
berbaik sangka kepada Allah.

Akan tetapi, jangan sampai maksud anda hanya
dunia dan mendapatkan manfaatnya saja, sementara anda berpaling dari akhirat
dan tidak suka dengannya. Allah Azza Wajalla berfirman:

فَمِنَ
النَّاسِ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَا لَهُ فِي
الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ * وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي
الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ *
أُولَئِكَ لَهُمْ نَصِيبٌ مِمَّا كَسَبُوا وَاللَّهُ سَرِيعُ الْحِسَابِ (سورة
البقرة:
200
– 202)

” Maka di antara manusia
ada orang yang bendoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia”,
dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat. Dan di antara
mereka ada orang yang berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia
dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.
Mereka itulah orang-orang
yang mendapat bagian daripada yang mereka usahakan; dan Allah sangat cepat
perhitungan-Nya.” (QS. Al-Baqarah:
200-202)

Syekh As-Sa’di rahimahullah berkata:
“Kebaikan yang diharapkan di dunia adalah termasuk semua kebaikan yang ada
pada seorang hamba, baik dari rizki enak luas dan halal, istri solehah, anak
penyejuk mata, kenyamanan, ilmu bermanfaat, amalan sholeh dan selian itu
yang diinginkan dan disenangi serta yang mubah. Sementara kebaikan akhirat
adalah selamat dari (siksa) kubur, dipadang mahsyar, api neraka, mendapatkan
keredoan Allah, mendapatkan kemenangan dengan kenikmatan nan tetap, dekat
dengan Tuhan yang Maha kasih. Sehingga doa ini termasuk paling lengkap dan
paling sempurna dan mengedepan mendahulukan kepentingan orang lain.” (Tafsir
As-Sa’dy, hal. 92)

Wallahu’alam

Sebagai tambahan, silakan lihat jawaban soal
no. 142425

Refrensi

Soal Jawab Tentang Islam

at email

Langganan Layanan Surat

Ikut Dalam Daftar Berlangganan Email Agar Sampai Kepada Anda Berita Baru

phone

Aplikasi Islam Soal Jawab

Akses lebih cepat ke konten dan kemampuan menjelajah tanpa internet

download iosdownload android
at email

Langganan Layanan Surat

Ikut Dalam Daftar Berlangganan Email Agar Sampai Kepada Anda Berita Baru

phone

Aplikasi Islam Soal Jawab

Akses lebih cepat ke konten dan kemampuan menjelajah tanpa internet

download iosdownload android