Unduh
0 / 0

Mushaf Fatimah Termasuk Kebohongan Syi’ah Itsnai ‘Asyriyah (Syi’ah 12)

Pertanyaan: 182576

Apakah benar adanya apa yang dikenal dengan “Mushaf Fatimah” ?

Puji syukur bagi Allah, dan salam serta berkat atas Rasulullah dan keluarganya.

Ada banyak buku-buku syi’ah
imamiyah yang mengklaim adanya “Mushaf Fatimah”, hal ini menjadi bagian dari
kedustaan mereka terhadap agama Alloh. Merekalah makhluk yang paling
berdusta, dan yang paling mendustakan Alloh dan Rasul-Nya.

Akidah umat Islam tidak ada
yang tersembunyi baik bagi para ulama mereka maupun bagi orang-orang awam di
antara mereka, bahwa Alloh –Ta’ala- telah menutup para Rasul dengan Nabi
Muhammad –shallallahu ‘alaihi wa sallam- dan telah menutup wahyu-Nya yang
diturunkan dengan Al Qur’an yang mulia. Maka barang siapa yang mengaku-ngaku
ada kenabian setelah Nabi kita –shallallahu ‘alaihi wa sallam- maka dia
sebagai pendusta dan mengada-ada. Dan barang siapa yang mengaku-ngaku ada
wahyu yang diturunkan setelah Al Qur’an maka dia sebagai pendusta dan
mengada-ada.

Alloh –Ta’ala- berfirman:

( وَمَنْ
أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أَوْ قَالَ أُوحِيَ إِلَيَّ
وَلَمْ يُوحَ إِلَيْهِ شَيْءٌ وَمَنْ قَالَ سَأُنْزِلُ مِثْلَ مَا أَنْزَلَ
اللَّهُ وَلَوْ تَرَى إِذِ الظَّالِمُونَ فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ
وَالْمَلَائِكَةُ بَاسِطُو أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوا أَنْفُسَكُمُ الْيَوْمَ
تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنْتُمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ غَيْرَ
الْحَقِّ وَكُنْتُمْ عَنْ آيَاتِهِ تَسْتَكْبِرُونَ ) الأنعام/ 93

“Dan siapakah yang lebih
dzalim dari pada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang
berkata: “Telah diwahyukan kepada saya”, padahal tidak ada diwahyukan
sesuatupun kepadanya, dan orang yang berkata: “Saya akan menurunkan seperti
apa yang diturunkan Allah”. Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di
waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakratul maut,
sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah
nyawamu”. Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan,
karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar
dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya. (QS. Al
An’am: 93)

Imam Muslim (2454) telah
meriwayatkan dari Anas bahwa dia berkata: “Abu Bakar –radhiyallahu ‘anhu-
berkata setelah wafatnya Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- kepada
Umar:

انْطَلِقْ
بِنَا إِلَى أُمِّ أَيْمَنَ نَزُورُهَا كَمَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَزُورُهَا .، فَلَمَّا انْتَهَيْنَا إِلَيْهَا
بَكَتْ فَقَالَا لَهَا : مَا يُبْكِيكِ ؟ مَا عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ
لِرَسُولِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ،. فَقَالَتْ : مَا أَبْكِي
أَنْ لَا أَكُونَ أَعْلَمُ أَنَّ مَا عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ لِرَسُولِهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَلَكِنْ أَبْكِي أَنَّ الْوَحْيَ قَدْ انْقَطَعَ
مِنْ السَّمَاءِ ، فَهَيَّجَتْهُمَا عَلَى الْبُكَاءِ فَجَعَلَا يَبْكِيَانِ
مَعَهَا

“Marilah kita berkunjung
kepada Ummu Aiman sebagaimana dahulu Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa
sallam- mengunjunginya, sesampainya kita di kediamannya, dia menangis, maka
keduanya berkata kepada Ummu Aiman: “Apa yang menjadikanmu menangis ?, apa
yang menjadi milik Alloh lebih baik bagi Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa
sallam-. Maka dia berkata: “Saya tidak menangis karena saya tidak mengetahui
bahwa apa yang menjadi milik Alloh lebih baik bagi Rasulullah –shallallahu
‘alaihi wa sallam-, akan tetapi saya menangis bahwa wahyu sudah terputus
dari langit”. Dengan pernyataannya dia telah memicu keduanya ikut menangis
bersamanya.

Imam Bukhori (2641) telah
meriwayatkan dari Umar bin Khattab –radhiyallahu ‘anhu- berkata:

” إِنَّ
أُنَاسًا كَانُوا يُؤْخَذُونَ بِالْوَحْيِ فِي عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَإِنَّ الْوَحْيَ قَدْ انْقَطَعَ ، وَإِنَّمَا
نَأْخُذُكُمْ الْآنَ بِمَا ظَهَرَ لَنَا مِنْ أَعْمَالِكُمْ ، فَمَنْ أَظْهَرَ
لَنَا خَيْرًا أَمِنَّاهُ وَقَرَّبْنَاهُ وَلَيْسَ إِلَيْنَا مِنْ سَرِيرَتِهِ
شَيْءٌ اللَّهُ يُحَاسِبُهُ فِي سَرِيرَتِهِ ، وَمَنْ أَظْهَرَ لَنَا سُوءًا
لَمْ نَأْمَنْهُ وَلَمْ نُصَدِّقْهُ وَإِنْ قَالَ إِنَّ سَرِيرَتَهُ حَسَنَةٌ
” .

“Sungguh dahulu masyarakat
pada masa Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- dihukumi dengan wahyu,
dan (sekarang) wahyu sudah terputus dan sungguh kami sekarang menghukumi
kalian dengan amalan kalian yang nampak bagi kami, maka barang siapa yang
nampak bagi kami kebaikannya, maka kami merasa aman dengannya,
mendekatkannya, dan bukan menjadi tanggung jawab kami semua amalan yang
disembunyikannya. Dan barang siapa yang nampak bagi kami keburukannya, maka
kami tidak merasa aman dengannya dan kami tidak mempercayainya, meskipun dia
mengatakan bahwa semua amalan yang disembunyikannya adalah baik”.

Maka terputusnya wahyu
setelah Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- menjadi bagian dari
akidah umat Islam, dan tidak ada yang menyelisihinya kecuali mereka yang
menyelisihi akidah umat Islam dan yang telah keluar dari jalan mereka.

Mereka orang-orang yang
banyak berdusta telah mengklaim bahwa Alloh –Ta’ala- telah menurunkan kepada
Fatimah binti Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- setelah wafatnya
beliau sebuah mushaf seperti tiga kali lipatnya al Qur’an, di dalamnya
dijelaskan tentang ilmu sampai hari kiamat.

Tentunya yang demikian itu
selain bathil dan mustahil, termasuk kedustaan yang buruk dihembuskan kepada
akal dan telinga. Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- menerima wahyu
selama dua puluh tiga tahun, sedangkan Fatimah meninggal dunia enam bulan
setelah meninggalnya ayahandanya, meskipun demikian mereka tidak malu untuk
mengatakan: “Telah diturunkan kepada (Fatimah) selam enam bulan sebuah
Qur’an hampir sama dengan yang diturunkan kepada ayahandanya selama 23 tahun
sebanyak 3 kali”.

Salah satu riwayat yang
mereka klaimkan mengatakan:

“Sesungguhnya Alloh ketika
mencabut nyawa Nabi-Nya –shallallahu ‘alaihi wa sallam- Dia menemui Fatimah
–‘alaihas salam- sepeninggal beliau karena dia berada dalam kesediahan, hal
ini tidak diketahui kecuali hanya Alloh –‘Azza wa Jalla-, maka Dia mengutus
seorang malaikat kepadanya untuk menghibur kesedihannya dan mengajaknya
bicara, kemudian dia mengadukan hal itu kepada amirul mukminin –radhiyallahu
‘anhu-, maka dia berkata: “Jika kamu sedang merasakan hal itu, dan mendengar
suara maka sampaikan kepadaku, maka dia pun memberitahukan hal itu kepadanya,
maka amirul mukminin selalu menulisnya semua apa yang didengarnya sampai
ditetapkan menjadi sebuah mushaf…. yang di dalamnya tidak ada sama sekali
tentang halal dan haram, namun di dalamnya terdapat ilmu tentang masa depan”.
(Ushul Kaafi: 1/240, Biharul Anwar: 26/44, Bashoir ad Darajaat: 43)

Telah disebutkan di dalam al
Kaafi –buku ini bagi mereka seperti Shahih Bukhori bagi ahlu sunnah- dari
Abu Bashir dari Abu Abdillah berkata: “Sungguh kami mempunyai mushaf Fatimah
–‘alaihas salam-“, saya berkata: “Apa itu mushaf Fatimah –‘alaihas salam-
?”, dia berkata: “Mushaf yang di dalamnya seperti Al Qur’an kalian ini tiga
kali lipatnya yang tidak satu huruf pun yang berasal dari al Qur’an kalian”.

Telah disebutkan beberapa
riwayat yang dusta untuk mensifati mushaf yang diklaim oleh mereka bahwa di
dalamnya terdapat berita masa lalu dan masa depan sampai hari kiamat, di
dalamnya juga terdapat berita langit, jumlah penduduk langit dari para
malaikat dan yang lainnya, dan jumlah semua cipataan Alloh baik yang ada
utusan yang diutus kepada mereka dan yang tidak diutus kepada mereka,
nama-nama utusan yang diutus kepada mereka, nama-nama orang yang mendustakan
dan mereka yang beriman, nama-nama semua ciptaan Alloh dari orang-orang
mukmin dan kafir, dan sifat semua semua yang mendustakan, sifat generasi
pertama dan kisah mereka, dan siapa saja para thagut yang berkuasa, masa
kekuasaan mereka dan jumlah mereka, nama-nama para imam dan sifat mereka dan
apa saja yang dimiliki oleh masing-masing mereka. Di dalamnya juga terdapat
semua nama ciptaan Alloh dan ajal mereka, sifat penduduk surga dan jumlah
para penghuninya dan jumlah para penghuni neraka, termasuk nama-nama
masing-masing dari mereka, di dalamnya terdapat ulumul Qur’an sesuai yang
diturunkan, dan ilmu kitab Taurat yang sesuai dengan yang diturunkan, ilmu
kitab Injil yang sesuai dengan yang diturunkan, ilmu kitab Zabur dan semua
jumlah pohon yang ada di semua negara”. (Dalail Imamah: 27-28)

Dan semua itu penjelasannya
cukup dengan yang telah kami sebutkan bahwa wahyu sudah terputus sepeninggal
Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam-, hal ini termasuk yang mudah diketahui
dalam agama dan telah disepakati oleh semua.

Meskipun mereka mengklaim
bahwa wahyu sebelumnya telah diturunkan kepada Nabi –shallallahu ‘alaihi wa
sallam-, hanya saja setelahnya dikhususkan kepada Fatimah atau sebagian ahli
baitnya dengan sepengetahuan beliau, maka ini merupakan pendapat yang batil
yang disanggah oleh Ali bin Abi Thalib sendiri:

Imam Bukhori (3047) telah
meriwayatkan dari Abu Juhaifah –radhiyallahu ‘anhu- berkata: “Saya berkata
kepada Ali –radhiyallahu ‘anhu- :

( هَلْ
عِنْدَكُمْ شَيْءٌ مِنْ الْوَحْيِ إِلَّا مَا فِي كِتَابِ اللَّهِ قَالَ لَا
وَالَّذِي فَلَقَ الْحَبَّةَ وَبَرَأَ النَّسَمَةَ مَا أَعْلَمُهُ إِلَّا
فَهْمًا يُعْطِيهِ اللَّهُ رَجُلًا فِي الْقُرْآنِ وَمَا فِي هَذِهِ
الصَّحِيفَةِ قُلْتُ وَمَا فِي الصَّحِيفَةِ قَالَ ” الْعَقْلُ وَفَكَاكُ
الْأَسِيرِ وَأَنْ لَا يُقْتَلَ مُسْلِمٌ بِكَافِرٍ

“Apakah anda mempunyai
beberapa wahyu selain dari yang ada di dalam Al Qur’an ?”. Beliau menjawab:
“Tidak, demi Dzat Yang Menumbuhkan biji dan Yang Menciptakan semua makhluk,
saya tidak mengetahui kecuali pemahaman tentang Al Qur’an yang diberikan
Alloh kepada seorang laki-laki, dan apa yang ada di dalam lembaran ini”.
Saya berkata: “Apa yang ada di lembaran tersebut ?”. Dia menjawab: “Akal
fikiran dan terbebasnya tahanan dan seorang muslim tidak dibunuh oleh orang
kafir”.

Imam Bukhori (6755) dan
Muslim (1370) telah meriwayatkan dari Ibrohim At Taimy dari bapaknya berkata:

” قَالَ
عَلِيٌّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: مَا عِنْدَنَا كِتَابٌ نَقْرَؤُهُ إِلَّا
كِتَابُ اللَّهِ غَيْرَ هَذِهِ الصَّحِيفَةِ ، قَالَ: فَأَخْرَجَهَا، فَإِذَا
فِيهَا أَشْيَاءُ مِنَ الجِرَاحَاتِ وَأَسْنَانِ الإِبِلِ، قَالَ:

وَفِيهَا: المَدِينَةُ حَرَمٌ مَا بَيْنَ عَيْرٍ إِلَى ثَوْرٍ، فَمَنْ أَحْدَثَ
فِيهَا حَدَثًا، أَوْ آوَى مُحْدِثًا، فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ
وَالمَلاَئِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ، لاَ يُقْبَلُ مِنْهُ يَوْمَ
القِيَامَةِ صَرْفٌ وَلاَ عَدْلٌ ، وَمَنْ وَالَى قَوْمًا بِغَيْرِ إِذْنِ
مَوَالِيهِ ، فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالمَلاَئِكَةِ وَالنَّاسِ
أَجْمَعِينَ ، لاَ يُقْبَلُ مِنْهُ يَوْمَ القِيَامَةِ صَرْفٌ وَلاَ عَدْلٌ ،
وَذِمَّةُ المُسْلِمِينَ وَاحِدَةٌ، يَسْعَى بِهَا أَدْنَاهُمْ، فَمَنْ
أَخْفَرَ مُسْلِمًا فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالمَلاَئِكَةِ وَالنَّاسِ
أَجْمَعِينَ، لاَ يُقْبَلُ مِنْهُ يَوْمَ القِيَامَةِ صَرْفٌ وَلاَ عَدْلٌ.

“Ali –radhiyallahu ‘anhu-
berkata: “Kami tidak mempunyai kitab yang kami baca, kecuali kitabullah
selain dari lembaran ini. Dia berkata: “Kemudian dia mengeluarkannya”,
ternyata di dalamnya tentang (diyat) dari luka-luka dan unta berumur 3 tahun
(binti labun untuk membayar diyah pent). Dia berkata: “Kota Madinah adalah
tanah haram dari gunung ‘Ir dan Tsaur, maka barang siapa yang membuat
sesuatu kerusakan dan melindungi orang tersebut, maka baginya laknat Alloh,
malaikat dan manusia. Tidak diterima darinya para hari kiamat taubat dan
tebusan, dan barang siapa yang membaut wala’ (dari hamba sahaya) suatu kaum
tanpa seizin dari tuannya, maka baginya laknat dari Alloh, malaikat dan
semua manusia, pada hari kiamat  tidak diterima taubat dan tebusan.
Tanggungan kaum muslimin adalah satu, yang berusaha diraih oleh mereka yang
berada di bawahnya, maka barang siapa yang mengkhianati seorang muslim maka
baginya laknat Alloh, malaikat, dan semua manusia, tidak diterima pada hari
kiamat taubat dan tebusan”.

Baca:

“Ushul Madzhab Syi’ah
Imamiyah al Itsnai ‘Asyriyyah: 2/595-602).

“Al Mifshal fi ar Raddi ‘ala
Syubuhat A’daa’ Islam: 12/189.

“Al Masu’ah al Muyassarah fil
Adyan wal Madzahib wal Ahzaab al Mu’ashirah: 1/24.

“Wija’ Dauril Majus: 63-64.

Untuk penjelasan lebih lanjut
baca juga jawaban soal nomor: 21500 dan
101272.

Wallahu Ta’ala A’lam.

Refrensi

Soal Jawab Tentang Islam

at email

Langganan Layanan Surat

Ikut Dalam Daftar Berlangganan Email Agar Sampai Kepada Anda Berita Baru

phone

Aplikasi Islam Soal Jawab

Akses lebih cepat ke konten dan kemampuan menjelajah tanpa internet

download iosdownload android