Bagaimana kita beramal sesuai kandungan nama Allah Ta’ala ‘Al-A’la (Yang Maha Tinggi)?
Bagaimana Pengamalan Yang Sesuai Dengan Kandungan Nama Allah Ta’ala ‘Al-A’la (Yang Maha Tinggi) ?
Pertanyaan: 254934
Puji syukur bagi Allah, dan salam serta berkat atas Rasulullah dan keluarganya.
Al-A’la termasuk di antara nama-nama Allah yang indah. Allah Ta’ala berfirman:
سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى (سورة الأعلى: 1)
“Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tingi.” (QS. Al-A’la: 1)
Al-A’la adalah yang mempunyai ketinggian secara mutlak dari segala sisi. As-Sa’di rahimahullah mengatakan, “Kata ‘Al-Aliy Al-A’la’ Dia yang mempunyai ketinggian secara mutlak dari seluruh sisi. Tinggi dari sisi dzat, tinggi kadar dan sifat. Tinggi penguasaan. Dia yang bersemayam di Arsy. Menguasai semua kerajaan. Mempunyai seluruh sifat agung, sombong, mulia, indah dan puncak kesempurnaan. Dan kepadaNya semua berlabuh.” (Tafsir Sa’di, hal. 946)
Sebagai tambahan, silahkan lihat kitab ‘An-Nahjul Asma Fi Syarkh Asmaul Husna’ karangan Muhammad Hamud Najdi (1/321-337).
Beramal dengan kandungan nama ini hendaknya pertama mengetahui makna ketinggian Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Maka kita mengimani akan ketinggian Dzatnya Subhanahu wata’ala di Arsy-Nya. Baginya ketinggian kekuasaan dan kemenangan. Dia yang Menguasai atas hamba-Nya. Menghukumi sesuai dengan keinginan-Nya. Melakukan sesuai dengan yang dikehendaki. Telah mengalahkan seluruh makhluk, tidak ada yang keluar satupun diantara mereka dari kekuasaan dan penguasaan-Nya.
bagiNya ketinggian tempat dan kedudukan. Baginya contoh yang tinggi di langit dan bumi dan Dia yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Pemilik kedudukan yang agung. Tidak ada yang menyamai seorangpun dari makhluk-Nya. Tidak ada kekurangan apapun bagiNya.
Kemudian dengan merealisasikan ubudiyah dari kandungan nama ini, sehingga seorang hamba tunduk pada Tuhannya, merasakan kefakiran dan kebutuhkan kepada-Nya serta lemahnya dihadapan-Nya. Bahwa Dia yang layak untuk seluruh pengagungan dan penghormatan. Bahwa tidak ada yang tersembunyi baginya sedikitpun di bumi dan langit. Sehingga bersegera untuk beribadah kepada Tuhannya. Dia takut pada malam dan siangnya. Mengawasi pada ucapan dan perbuatannya. Serta mengagungkan perintah dan larangan-Nya.
Sebagai tambahan, silahkan lihat kitab ‘Walillahil Asmaul Husna, (259-262).
Wallahu a’lam .
Refrensi:
Soal Jawab Tentang Islam