Bagaimanakah kebenaran do’a ini: “Jika seorang hamba telah bertaubat para malaikat berkata: “Ya Allah, bahagiakan dia sebagaimana kami telah bahagia”, dan mereka berkata: “Selama dia terus memasukkan kebahagiaan kepada kami dan bertaubat, maka Ya Allah, bahagiakan dia, dan Allah akan membahagiakan hamba-Nya dengan surga”.
Apakah Benar Bahwa Para Malaikat Mendo’akan Seorang Hamba Jika Ia Bertaubat Dengan Berkata: “Ya Allah, Jadikanlah Dia Bahagia, Sebagaimana Kami Bahagia”
Pertanyaan: 303808
Puji syukur bagi Allah, dan salam serta berkat atas Rasulullah dan keluarganya.
Alam malaikat yang mulia termasuk perkara ghaib yang tidak boleh dibicarakan kecuali dengan nash Al Qur’an yang mulia, atau dengan riwayat yang benar dari Nabi –shallallahu alaihi wa sallam-.
Apa yang disampaikan oleh penanya bahwa para malaikat berkata kepada seorang hamba yang telah bertaubat: “Ya Allah, jadikanlah dia bahagia sebagaimana kami bahagia”. Tidak ada dasarnya, dan belum pernah disebutkan oleh salah seorang ulama pun, baik dengan sanad atau tanpa sanad.
Pertama kali hal ini kami dengar dari salah seorang dai kontemporer dalam silsilah ceramahnya tentang akhirat, namun dia tidak menyebutkan sanad dan tidak menyandarkannya pada seseorang.
Yang ada riwayat shahihnya adalah bahwa Allah berbahagia dengan taubatnya hamba-Nya saat ia bertaubat kepada-Nya.
Hadits ini telah diriwayatkan oleh sejumlah sahabat, di antara mereka adalah: Anas, Abu Hurairah, Abdullah bin Mas’ud, Nu’man bin Basyir, dan Bara bin Azib –radhiyallahu anhum-.
Terdapat hadits dari Anas diriwayatkan oleh Bukhori di dalam Shahihnya (6309) dan Muslim di dalam Shahihnya (2747) dan redaksi ini milik beliau, dari hadits Anas –radhiyallahu ‘anhu- berkata: “Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:
لَلَّهُ أَشَدُّ فَرَحًا بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ حِينَ يَتُوبُ إِلَيْهِ ، مِنْ أَحَدِكُمْ كَانَ عَلَى رَاحِلَتِهِ بِأَرْضِ فَلَاةٍ ، فَانْفَلَتَتْ مِنْهُ وَعَلَيْهَا طَعَامُهُ وَشَرَابُهُ ، فَأَيِسَ مِنْهَا ، فَأَتَى شَجَرَةً ، فَاضْطَجَعَ فِي ظِلِّهَا ، قَدْ أَيِسَ مِنْ رَاحِلَتِهِ ، فَبَيْنَا هُوَ كَذَلِكَ إِذَا هُوَ بِهَا ، قَائِمَةً عِنْدَهُ ، فَأَخَذَ بِخِطَامِهَا ، ثُمَّ قَالَ مِنْ شِدَّةِ الْفَرَحِ: اللهُمَّ أَنْتَ عَبْدِي وَأَنَا رَبُّكَ ، أَخْطَأَ مِنْ شِدَّةِ الْفَرَحِ
“Kebahagiaan Allah dengan taubat seorang hamba ketika dia bertaubat kepada-Nya, melebihi kebahagiaan seseorang yang menunggang binatang kendaraannya di tengah gurun, lalu binatang tersebut hilang membawa bekal makanan dan minumannya, akhirnya dia putus asa mencarinya dan mendatangi sebuah pohon lalu berbaring untuk berteduh di bawahnya dalam keadaan putus asa untuk mendapatkan tunggangannya tersebut. Dalam kondisi seperti itu tiba-tiba hewan tunggannya itu berdiri di sampingnya. Seketika dia mengambil tali kendalinya seraya berkata karena sangat bahagianya: “Ya Allah, Engkau adalah hambaku, dan aku adalah Tuhanmu” dia keliru (berkara) karena sangat berbahagia”.
Tidak diragukan bahwa para malaikat juga berbahagia karena taubatnya seorang hamba kepada Tuhannya, karena Allah juga bahagia dengan hal itu.
Ibnu Abi Jumrah berkata di dalam Bahjatun Nufus (1/202): “Para malaikat bahagia dengan amal seorang hamba yang saleh”.
Terdapat riwayat bahwa para malaikat yang mulia beristighfar untuk seorang hamba yang bertaubat kepada Allah Ta’ala.
Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman:
الَّذِينَ يَحْمِلُونَ الْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ
سورة غافر: 7
“(Para malaikat) yang memikul ʻArasy dan yang berada di sekelilingnya selalu bertasbih dengan memuji Tuhannya, beriman kepada-Nya, dan memohonkan ampunan untuk orang-orang yang beriman. (Mereka berkata,) “Wahai Tuhan kami, rahmat dan ilmu-Mu meliputi segala sesuatu. Maka, berikanlah ampunan kepada orang-orang yang bertobat serta mengikuti jalan-Mu dan lindungilah mereka dari azab (neraka) Jahim.”, (QS. Ghafir: 7)
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa doa yang dinukil dan dinisbatkan kepada para malaikat ini tidak ada dasarnya.
Wallahu A’lam
Refrensi:
Soal Jawab Tentang Islam