Apa arti julukan Al Masih? Apa pentingnya di dalam Islam? Apa latar belakangnya sehingga istilah ini dipakai sebagai isyarat untuk Nabi Isa alaihissalam?
Arti Al Masih
Pertanyaan: 304204
Puji syukur bagi Allah, dan salam serta berkat atas Rasulullah dan keluarganya.
‘Al Masih’ adalah julukan untuk Nabi Isa –shalawatullah wa salamuhu ‘alaihi-. Beliau dijuluki dengan hal itu, sebagaimana telah disebutkan oleh para ulama, karena beberapa hal, di antaranya:
- Bahwa Allah telah “mengusapnya” lalu disucikannya dari dosa.
- Bahwa beliau diusap dengan keberkahan
- Dikatakan; karena jika beliau mengusap mereka yang sedang sakit dengan tangan beliau, mereka menjadi sembuh. (Baca; Tafsir Thabari (5/409), Al Hidayah karya Al Makky (3/1013)
Ibnu Athiyyah (1/436) berkata: “Banyak orang berbeda pendapat terkait dengan kata Al Masih;
Sebagian mengatakan diambil dari kata ساح – يسيح في الأرض artinya jika pergi dan berjalan di penjuru bumi, wazan (pola kata) nya adalah مفعَلٌ
Mayoritas orang berkata: Al Masih berasal dari kata مسح dengan pola kata fa’iilun (فعيلٌ) . Tapi mereka berbeda pendapat tentang makna dari akar kata مسح. Sebagian ulama berkata: “Dinamakan demikian dari makna luasnya bumi yang beliau lalui, seakan dia mengusapnya (مسح artinya mengusap). Sebagian lainnya berkata: “Dinamakan demikian, karena tidaklah beliau mengusap orang yang sakit dengan tangannya, kecuali dia akan sembuh. Maka beliau dengan kedua pendapat di atas maknanya berasal dari pola kata فعيلٌ, maksudnya adalah فاعل (pelaku).
Ibnu Jubair berkata: “Dinamakan demikian karena beliau diusap dengan keberkahan. Sebagian lain berpendapat, dinamakan demikian karena dia telah diusap dengan minyak suci. Maka pada kedua pendapat ini, pola kata فعيل mengandung arti مفعول (objek pekerjaan).
Demikian juga menurut pendapat yang mengatakan bahwa beliau telah diusap oleh Allah, lalu disucikan dari dosa.
Ibrahim An Nakhoi berkata: “Al Masih adalah As Shiddiq (yang jujur)”.
Ibnu Jubair berkata dari Ibnu Abbas: “Al Masih adalah al malik (raja), dinamakan demikian karena raja (memiliki mukjizat) menghidupkan yang mati, dan mukjizat lainnya dari dari berbagai mukjizat yang dia miliki. Ini adalah pendapat yang lemah, tidak benar kalau ini merupakan pendapat Ibnu Abbas”.
Wallahu A’lam
Refrensi:
Soal Jawab Tentang Islam