Saya bukan yang memiliki kelainan. Tetapi saya sering berfikir pada sudut mentalitas, kalau Islam itu tidak membolehkan kelainan seks, bagaimana nasib orang yang memiliki kelainan, pria maupun wanita? Banyak orang yang memiliki kelainan seks menyatakan bahwa kecendrungan seksual mereka itu wajar, dan mereka memang sudah dilahirkan demikian. Itu kalau dimisalkan bahwa pernyataan mereka itu benar. Karena orang-orang yang wajar tidaklah menganggap wajar kelainan itu. Kalau kelainan seks semacam itu diharamkan dalam Islam, kenapa Allah menciptakan mereka dengan wujud kelainan tersebut di dunia, sehingga mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan mereka secara wajar?
Bantahan Terhadap yang Menghalalkan Homoseksual Dengan Alasan Sebagai Tuntutan Fitrah
Pertanyaan: 6285
Puji syukur bagi Allah, dan salam serta berkat atas Rasulullah dan keluarganya.
Al-Hamdulillah. Kita tidak setuju dengan pernyataan mereka bahwa kecendrungan seksual demikian adalah wajar. Justru itu adalah penyimpangan dari fitrah. Allah telah menganggap itu sebagai perbuatan nista dan melampaui batas. Allah telah memberikan siksa kepada kaum Luth yang tidak pernah diberikan kepada umat manapun. Allah telah mengabarkan bahwa siksaan semacam itu amatlah dekat dari orang-orang yang zhalim. Pernyataan mereka bahwa kecendrungan itu wajar, adalah upaya mempropagandakan kerusakan tersebut dan mencari-cari alasan untuk membenarkannya. Banyak di antara mereka yang sengaja merubah bentuk tubuh mereka agar tampak memiliki kelainan, bagaimana mungkin itu dikatakan sebagai fitrah mereka? Allah tidak pernah menciptakan seseorang untuk disiksa. Namun Allah menciptakan makhluk-Nya untuk beribadah kepada-Nya. Allah terkadang menguji hamba-Nya dengan berbagai musibah untuk menempa iman mereka dan untuk melebur dosa-dosa mereka serta mengangkat derajat mereka. Allah Ta'ala terlalu Maha Adil untuk memaksa hamba-Nya berbuat maksiat, lalu menyiksanya. Justru seorang makhluk itu melakukan perbuatan maksiat-nya dengan ikthiyarnya sendiri, seperti halnya orang-orang yang memiliki kelainan seks tersebut. Dengan perbuatan itulah, mereka pantas mendapatkan siksa. Allah berfirman:
"Dan tidaklah Allah melakukan kezhaliman kepada seorangpun."
"Allah tidak akan memerintahkan perbuatan nista, apakah kamu akan mengatakan kepada Allah apa-apa yang tidak kalian ketahui.."
Wallahu A'lam.
Refrensi:
Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid