Unduh
0 / 0
3709225/03/2006

Penafsiran Ayat Dari Firman Allah Ta’ala : ( فَاْليَوْمَ نُنَجِّيْكَ بِبَدَنِكَ ) “Pada Hari Ini Kami Selamatkan Kamu Dengan Badanmu ”.

Pertanyaan: 72516

Apa yang dimaksud dari firman Allah Ta’ala: فَاْليَوْمَ نُنَجِّيْكَ بِبَدَنِكَ “Pada Hari Ini Kami Selamatkan Kamu Dengan Badanmu” ayat 92 dari surat Yunus?

Puji syukur bagi Allah, dan salam serta berkat atas Rasulullah dan keluarganya.

Ayat yang terdapat dalam surat Yunus ini
mengutarakan tentang kejadian satu sikap dari sikap-sikap
kesewenang-wenangan Fir’aun terhadap Nabi Allah Musa Alaihi As Salam dan
orang-orang beriman yang beserta beliau dari Bani Israil. Hal  itu tatkala
Musa Alaihissalam bersama orang-orang mukmin menempuh perjalanan hijrah
mereka menuju Tanah yang penuh Berkah. Lalu
Fir’aun dan bala tentaranya menyusul mereka untuk mengembalikan dan
menjerumuskan mereka. Dalam perjalanan hijrah yang panjang mereka dihadapkan
pada lautan samudra yang membentang. Kemudian
Allah memuliakan Nabi-Nya Musa dan orang-orang Mukmin yang bersamanya dengan
membuat lautan menjadi kering sehingga
mereka dapat
berjalan di atasnya. Maka
 mereka semua menyeberanginya di depan mata
kepala musuh-musuh  mereka!!.

Fir’aun tak lain hanyalah musuh Allah yang
telah diliputi keangkaramurkaan dan kesewenang-wenangan, terjerumus dalam
sifat gegabah dan bodoh. Maka
dia dan bala tentaranya menapaki lautan
menyusul di belakang Musa, sehingga mengakibatkan kebinasaannya dan para
pengikutnya tenggelam di laut yang dilalui Musa dan
pengikutnya kaum Mukminin!!.

Maka ketika kematian
telah meliputi orang yang sewenang-wenang tersebut dari segala penjuru,
kemudian gemuruh air laut serta ombak-ombaknya yang mengalir deras mengarah
kepadanya, dia yakin bahwa tenggelam tidak dapat dielakkan lagi dia berkata
sebagaimana yang diabadikan dalam Al Qur’an
:                                             

قَالَ آمَنْتُ أَنَّهُ لا إِلَهَ إِلا الَّذِي آمَنَتْ بِهِ
بَنُو إِسْرائيلَ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِين

 “Fir’aun berkata: aku percaya bahwa tidak
ada tuhan melainkan tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan aku termasuk
orang-orang yang muslim ( berserah diri ),”

Mana mungkin bisa,
mustahil, waktu taubat telah berlalu, dan lenyap sudah masa-masa berserah
diri dan pembuktian keimanan ketika kematian sudah di depan mata, dan sirna
pula segala kediktatoran dan muslihat dari makhluk yang keji!!

Tidak diragukan lagi 
sesungguhnya kematian orang yang angkara murka dan berlebihan dalam
kesewenang-wenangannya dalam peristiwa besar
ini merupakan bukti-bukti yang nyata yang menjelaskan tentang balasan dan
siksaan bagi pembangkang, orang yang dzalim dan congkak.
Oleh sebab itu Allah Subhanahu wa
Ta’ala menginginkan agar bukti atau ayat ini bisa meneguhkan dan menegaskan
serta menghilangkan segala bentuk keraguan, ketidakjelasan atau kabar burung
dengan ditampakkannya mayat Fir’aun yang telah menjadi kaku dan membeku di
tepi pantai, disaksikan
para pengikutnya dan siapa saja yang menyembahnya.
Karena yang demikian itu menjadikannya
lebih berarti dalam memberikan peringatan dan pelajaran
terhadap mereka. Allah
Ta’ala berfirman :

فَالْيَوْمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ
آيَةً ، وَإِنَّ كَثِيراً مِّنَ النَّاسِ عَنْ آيَاتِنَا لَغَافِلُونَ

“Maka pada hari ini
Kami selamatkan jasadmu agar engkau dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang
yang datang setelahmu, tetapi kebanyakan manusia tidak mengindahkan
tanda-tanda (kekuasaan) kami }.  (QS. Yunus: 92)

Ibnu Katsir Rahimahullah berkata: Ibnu Abbas
dan para salafus shalih lainnya berkata: Sesungguhnya sebagian Bani Israil
ragu akan kematian Fir’aun, lalu Allah memerintahkan laut untuk melemparkan
jasad Fir’aun yang utuh tanpa lecet sedikit pun dalam keadaan tak bernyaw,
di atas dataran tinggi dari permukaan bumi, sementara  di badannya menempel
baju perangnya yang terkenal. Tujuannya agar orang-orang memastikan kematian
dan kebinasaannya.

Oleh sebab itu Allah berfirman:

( فاليوم ننجيك )“Pada Hari Ini Kami Selamatkan
Kamu” maksudnya adalah: kami mengangkatmu di tempat yang lebih tinggi dari
muka bumi,       (ببدنك)
“Dengan Badanmu”. Mujahid menafsirkan: Dengan
tubuhmu.
Al hasan menafsirkan: dengan badan  tak
bernyawa. Abdullah bin Syaddad
menafsirkan dengan: Utuh
tanpa lecet yaitu tanpa ada luka di tubuhnya, agar mereka bisa memastikannya
dan mengenalinya. Adapun
 Abu Shakhr berkata:
Dengan pakaian perangmu.
Masing-masing
pendapat tersebut tidak ada
pertentangan satu sama lain,
sebagaimana telah disebutkan sebelumnya. Wallahu A’lam.                                                                                

Adapun penafsiran firman Allah:

لتكون
لمن خلفك آية))  “Agar engkau
dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang setelahmu” maksudnya
adalah: Agar menjadi bukti bagi Bani Israil akan kematian dan kebinasaanmu,
dan sesungguhnya Allah itu Maha Kuasa atas segala sesuatu yang ubun-ubun
setiap makhluk itu berada pada genggaman Tangan-Nya, dan sesungguhnya tidak
ada sesuatu pun yang mampu menghalau kemurkaan-Nya. (Tafsir Ibnu Katsir,
2/565) dengan sedikit perubahan.

Maka dahulu, Bani Israil sungguh-sungguh
telah melihat mayat dan jasad Fir’aun dengan penglihatan yang nyata.
Ini
menjadi bukti bagi orang yang
melihatnya pada saat itu, dan jelas sebagai bukti bagi orang yang mendengar
kisah kebinasaannya bagi umat-umat setelahnya!!

Ayat tersebut tidaklah
mengisyaratkan bahwa jasad Fir’aun akan tetap terpelihara sampai hari kiamat
sebagaimana yang dibayangkan oleh sebagian orang, karena sesungguhnya yang
demikian itu merupakan kandungan Al Qur’an yang tidak mengandung unsur
keragu-raguan dan hayalan. Sebab
kalau dipahami maksud dari tetap utuhnya jasad fir’aun itu sebagai bukti
bagi seluruh manusia yang datang setelahnya
dengan mereka melihatnya sebagai mayat
dan menyaksikan jasadnya, pastilah jasadnya akan tetap dikenal dan nyata
bagi setiap orang yang datang setelahnya dan mendengar tentang kisahnya,
sehingga menjadi sempurnalah pelajaran dan kejelasan bukti serta kebenaran
janji.
Lalu kemanakah perginya kisah tersebut dari benak manusia, sehingga
bekas-bekasnya sempat lenyap dan sirna pada masa yang amat lama, sebelum
akhirnya para Arkeolog atau ahli tentang peninggalan kuno mengklaim bahwa
mereka telah menemukan jasad atau bangkai Fir’aun yang mati tenggelam?!!

As Syekh Sholih Al Fauzan Hafidzahullah
berkata : Dan pengertian Firman Allah Ta’ala (لِتَكُونَ
لِمَنْ خَلْفَكَ آيَةً‏) “Agar
engkau dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang setelahmu”
maksudnya adalah:  Agar menjadi bukti bagi Bani Israil akan kematianmu dan
kebinasaanmu, dan sesungguhnya Allah itu Maha Kuasa atas segala sesuatu yang
ubun-ubun setiap makhluk itu berada pada genggaman Tangan-Nya, yang tidak
ada seorang pun dapat terbebas dari siksanya meskipun dia seorang penguasa
yang memiliki kedudukan di antara umat manusia.

Dari sini dapat dipahami bahwa keutuhan jasad
Fir’aun tidak harus sampai zaman sekarang ini sebagaimana anggapan
orang-orang yang bodoh. Karena
tujuan dari penampakan badannya dari dasar laut itu agar diketahui kematian
dan kebinasaanya sehingga tampak menjadi
kenyataan bagi sebagian kalangan Bani
Israil yang meragukannya di kala itu, dan tujuan tersebut telah selesai.
Selebihnya, tinggallah jasad atau
bangkai Fir’aun sebagaimana umumnya jasad-jasad manusia lainnya yang tidak
terhindar dari kerusakan dan tidak tersisa darinya melainkan sama persis
seperti
apa yang tersisa oleh jasad lainnya, yaitu pangkal tulang ekor yang darinya
lah disusun kembali penciptaan manusia pada hari kiamat, dan bagi jasad
Fir’aun tidak ada keistimewaan atas jasad-jasad yang lainnya. Wallahu A’lam
). Dari kitab “ Al Muntaqo Min Fatawa Al Fauzan/1” soal nomer ( 132 ).

Akan tetapi dikatakan disini:
Jika diketemukan
kembali bangkai Fir’aun di era kita sekarang ini oleh
para Sejarahwan dan ilmuwan ahli sejarahdan mereka
buktikan
bahwa jasad yang mereka temukan adalah jasad yang
disebutkan oleh Allah dalam Kitab-Nya, maka sesungguhnya yang demikian itu
merupakan isyarat akan kebenaran apa yang diberitakan oleh Al Qur’an yaitu
tentang diselamatkannya tubuh Fir’aun.

Al ‘Allamah At Thahir Ibnu ‘Asyuur
Rahimahullah berkata: Dan diantara bukti kedetailan Al Qur’an adalah firman
Allah Ta’ala : (فَالْيَوْمَ
نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ آيَةً)
“Maka pada hari ini Kami selamatkan jasadmu agar engkau dapat menjadi
pelajaran bagi orang-orang yang datang setelahmu.”

Ayat ini merupakan ungkapan yang paling indah
yang tidak ada ayat lain yang sebanding dengannya mengenai berita tentang
Fir’aun; dan sesungguhnya ayat tersebut merupakan bukti kemukjizatan dalam
al Qur’an yang sangat ilmiah karena ayat tersebut selaras dengan bukti
fenomena sejarah. (At
Tahrir Wa At Tanwier,
1/2065)

Kesimpulan: Sesungguhnya badan Fir’aun pada
saat itu selamat dari kehancuran dan kemusnahan.
Akan tetapi tidak dipahami bahwa
yang demikian itu akan tetap terjaga sampai hari kiamat.
Adapun apa yang kemudian dibuktikan
oleh para arkeolog
dan sejarawan bahwajasad
Fir’aun masih tetap terpelihara sampai detik ini, dan jasad inilah yang
dipamerkan di sebagian musium-musium, maka tidak diperkenankan mengklaim
bahwapenjagaan semacam ini
merupakan mukjizat yang diberikan oleh Allah bagi seluruh umat manusia.
Akan tetapi ini semua sekedar bukti
kebenaran sejarah yang sesuai dengan apa yang diberitakan oleh Al Qur’an Al
Karim. Dan
itu semakin memperkuat
eksistensi Mukjizat.

Wallahu Ta’ala A’lam.

Refrensi

Soal Jawab Tentang Islam

at email

Langganan Layanan Surat

Ikut Dalam Daftar Berlangganan Email Agar Sampai Kepada Anda Berita Baru

phone

Aplikasi Islam Soal Jawab

Akses lebih cepat ke konten dan kemampuan menjelajah tanpa internet

download iosdownload android
at email

Langganan Layanan Surat

Ikut Dalam Daftar Berlangganan Email Agar Sampai Kepada Anda Berita Baru

phone

Aplikasi Islam Soal Jawab

Akses lebih cepat ke konten dan kemampuan menjelajah tanpa internet

download iosdownload android