Apakah keburukan-keburukan dilipatgandalan (dosanya) di bulan Ramadan sebagaimana dilipatgandakanya kebaikan ?
Apakah Keburukan Dilipatgandakan (Dosanya) Pada Bulan Ramadan
Pertanyaan: 84328
Puji syukur bagi Allah, dan salam serta berkat atas Rasulullah dan keluarganya.
Yang disyariatkan bagi seorang muslim pada Ramadahan dan pada bulan lainnya adalah berjihad mengendalikan hawa nafsunya yang mengajak kepada keburukan ‘an-nafsul ammarah bissuu’, sehingga menjadi jiwa yang tenang ‘an-nafsul muthmainnah’ yang selalu mengajak kepada kebaikan. Dia juga wajib berjihad menghadapi musuh Allah –iblis- agar selamat dari kejahatan dan tipu dayanya.
Seorang muslim di dunia ini berada dalam jihad yang besar terus menerus menghadapi diri sendiri, hawa nafsu dan setan. Dia pun wajib memperbanyak taubat dan istighfar di setiap saat dan waktu. Akan tetapi waktu itu berbeda satu sama lain dan bulan Ramadan adalah bulan terbaik dalam setahun, bulan ampunan, rahmat, dan pembebasan dari neraka. Jika bulannya mulia dan tempatnya mulia maka kebaikannya akan dilipatgandakan dan menjadi penghapus dosa. Kemunkaran di bulan Ramadan lebih besar dosanya dari kejahatan pada selain Ramadan, sebagaimana ketaatan di Ramadan lebih banyak pahalanya di sisi Allah dari pada ketaatan di selain Ramadan. Ketika Ramadan itu mempunyai kedudukan yang besar maka ketaatan di dalamnya juga merupakan keutamaan yang besar dan banyak dilipatgandakan, dan dosa maksiat di dalamnya lebih berat dan lebih besar dosanya daripada di selain Ramadan.
Seorang muslim hendaknya menggunakan kesempatan bulan berkah ini dengan ketaatan dan amal saleh dan meninggalkan segala kemunkaran. Semoga Allah –Azza wa Jalla- berkenan menerima dan memberikan taufik kepadanya untuk istiqamah dalam kebenaran. Namun dari sisi jumlah, kemunkaran dibalas serupa, tidak dilipatgandakan disbanding bulan lainnya. Adapun kebaikan maka dilipatgandakan menjadi 10 kali lipat sampai berlipat-lipat; berdasarkan firman Allah –‘Azza wa Jalla- di dalam surat Al An’am:
مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلا يُجْزَى إِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لا يُظْلَمُونَ
)سورة الأنعام: 160)
“Barangsiapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya. Dan barangsiapa berbuat kejahatan dibalas seimbang dengan kejahatannya. Mereka sedikit pun tidak dirugikan (dizalimi).” (QS. Al An’am: 160)
Ayat-ayat dalam bab ini banyak.
Demikian juga pada tempat yang mulia seperti di kedua tanah haram yang mulia, kebaikan dilipatgandakan berlipat-lipat baik dari sisi kuantitas maupun kualitas sebagaimana diisyaratkan sebelumnya dalam masalah ini.”
Refrensi:
Majmu’ Fatawa Syeikh bin Baaz: (15/446)