Unduh
0 / 0

Apakah Injil Yang Ditulis Dengan Bahasa Aromi Masih Ada Sekarang?

Pertanyaan: 85280

Apakah Injil yang ditulis dengan bahasa Romawi masih ada sekarang?

Puji syukur bagi Allah, dan salam serta berkat atas Rasulullah dan keluarganya.

Pertama: Para peneliti dan pakar tentang ilmu keagamaan dan
sejarah kuno  berbeda pendapat tentang bahasa yang digunakan oleh Rasul yang
mulia; Isa alaihissalam.

Para pakar sepakat bahwa bangsa Palestina pada zaman
diutusnya Nabi Isa alaihissalam bagaikan kain kanvas dan bahwa penduduknya
merupakan campuran dari seluruh umat dan bahasa, mereka dengan tingkat
berbeda-beda berbicara dengan bahasa Ibrani, Romawi, Yunani dan Latin.

Akan tetapi yang jadi perbedan di antara mereka adalah ketika
mereka berusaha menyentuh batas geografis dari setiap bahasa itu, dan ketika
mereka hendak membatasi keistimewaan khusus masing-masing bahasa serta
menetapkan pengaruhnya satu sama lain.

Jika kita baca sejarah Nabi Isa alaihissalam di Injil yang
empat akan anda dapati bahwa kitab ini mengarahkan pembicaraannya kepada
berbagai kelompok, ada kelompok masyarakat awam, anggota majelis tertinggi,
pengajar syariat, petugas administrasi urusan agama Yahudi, penguasa Romawi
di Palestina yang saat itu bahasanya adalah bahasa latin.

Di antara ucapan yang dinisbatkan kepada Al-Masih dalam Injil
adalah dalam bahasa Aramiah,

إيلي إيلي لما شبقتني ؟!

Maksudnya, Tuhanku, tuhanku, mengapa engkau tinggalkan kami?

(Injil Matta, 27/46)

وأمسك بيد الصبية وقال لها : ” طليثا ، قومي ! ”

Tafsirannya adalah, “Wahai anakku, kepadamu aku berkata,
bangunlah!” (Injil Markus, 5/41)

Di dalamnya terdapat kalimat dalam bahasa Ibrani, “Yesus
berkata, ‘Wahai Maryam’, lalu dia menoleh dan berkata kepadanya,

رَبُّونِي

Penafsirannya adalah, “Wahai pengajar.” (Injil Yohana, 20/17)


وكان يخاطب ويباحث اليونانيين

“Dia berbicara dan berbincang dengan orang Yunani.” (A’mal
Ar-Rusul, 9/29)

Secara zahir pembicaraannya dengan menggunakan bahasa mereka.

Maka dengan adanya perbedaan bukti-bukti ini, terjadi
perbedaan yang cukup kuat di antara para ilmuan dan pakar tentang bahasa
yang digunakan oleh Isa Al-Masih alaihissalam.

Ibnu Taimiyah dan Ibnu Qayim berpendapat bahwa Isa
alaihissalam tidak berbicara kecuali dalam bahasa Ibrani. Ibnu Taimiah
berkata dalam kitab “Al-Jawab Ash-Shahih, 3/75, “Isa Al-Masih adalah seorang
Ibrani, dia tidak berbicara selain bahasa Ibrani.”

Dia juga berkata (1/90), “Siapa yang berkata bahwa bahasa Isa
Al-Masih adalah Suryani (atau Romawi), maka dia telah keliru”

Sebagian mereka berpendapat bahwa berdasarkan tanda-tanda
tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar pembicaraan Isa alaihissalam
adalah dengan bahasa Romawi, yaitu bahasa masyarakat yang saat itu lebih
luas penyebarannya disbanding bahasa lainnya. Kemudian pembicaraannya
dibacakan dalam bahasa Ibrani, yaitu bahasa pada masa kuno, sebagaimana
tampaknya beliau juga paham bahasa Latin dan Yunani.”

(Lihat Lughatul Masih bin Maryam, tesis DR. Abdulaziz
Syahbar, hal. 112-113, tertera dalam kitab Lughaat Ar-Rusul)

Kedua:

Kaum muslimin seluruhnya wajib beriman kepada Injil yang
Allah wahyukan kepada NabiNya Isa Al-Masih alaihissalam. Siapa yang
mengingkarinya maka dia telah kafir.

Allah Taala berfirman,

(

وَقَفَّيْنَا
عَلَى آثَارِهِم بِعَيسَى ابْنِ مَرْيَمَ مُصَدِّقاً لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ
مِنَ التَّوْرَاةِ وَآتَيْنَاهُ الإِنجِيلَ فِيهِ هُدًى وَنُورٌ وَمُصَدِّقاً
لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ التَّوْرَاةِ وَهُدًى وَمَوْعِظَةً
لِّلْمُتَّقِينَ )المائدة/46
.

“Dan Kami
iringkan jejak mereka (nabi Nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam,
membenarkan kitab yang sebelumnya, Yaitu: Taurat. dan Kami telah memberikan
kepadanya kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang
menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, Yaitu kitab Taurat. dan
menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” SQ.
Al-Maidah: 46

Tuntutan Iman kami kepada Injil adalah iman akan
keberadaannya dan kesempurnaan wahyunya, begitupula kita beriman dengan apa
yang ada di dalamnya bahwa semua itu adalah benar dari Allah Ta’ala.

Akan tetapi, tidak ada dalam syariat kami sesuatu yang
menjelaskan bahwa Injil yang tertulis dan dikumpulkan seluruhnya berasal
dari zaman Isa alaihissalam siapa yang menulisnya, siapa yang menjaganya dan
siapa yang menyebarkannya, apakah Al-Masih berbicara secara lisan kepada
mereka lalu pembicaraannya disebarluaskan oleh para hawarinya (pengikutnya)
dan siapa saja yang beriman kepadanya? Ataukah dia menulis sebagiannya dan
meninggalkan sebagiannya? Pertanyaan-pertanyaan ini bisa jadi tidak dapat
kami pastikan jawabannya. Bahkan sebagian pakar menafikan bahwa Injil
sebenarnya ditulis dalam bentuk kitab, akan tetapi hanya ucapan-ucapan yang
disebarluaskan.

Al-Allamah Thahir Asyur berkata dalam kitab “At-Tahrir wa
At-Tanwir, 3/26, dalam pembukaan tafsir Ali Imran, “Adapun Injil merupakan
nama bagi wahyu yang diturunkan kepada Nabi Isa alaihissalam, lalu
dikumpulkan oleh para shahabatnya.”

Syekh Ahmad Deedat rahimahullah, “Kita beriman dengan ikhlas
bahwa semua yang diucapkan Nabi Isa alaihissalam merupakan wahyu dari Allah
dan bahwa dia adalah Injil dan kabar gembira kepada Bani Israil. Selama
hidupnya Nabi Isa tidak pernah menulis satu katapun dan beliau tidak
memerintahkan seseorang untuk menulisnya.” (Hal AlKitab Al-Muqaddas
Kalimatullah, hal. 14)

Meskipun berdasarkan zahir ayat, bahwa Isa AlMasih mengenal
baca tulis, sebagaimana hal itu dipahami dari firman Allah Ta’ala,

(
وَيُعَلِّمُهُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَالتَّوْرَاةَ وَالإِنجِيلَ ) آل
عمران/48

“Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab, hikmah,
Taurat dan Injil.” SQ. Ali Imron: 48

Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Yang kuat bahwa yang
dimaksud Alkitab di sini adalah ‘tulisan’.”

(Tafsir Al-Quranul Azim, 1/485)

Hanya saja kami tidak memiliki dalil tentang penulisan wahyu
di zaman Isa alaihissalam. Penamaan Injil sebagai ‘kitab’ dalam
Alquranulkarim bukan merupakan dalil bahwa dia telah ditulis di
lembaran-lembaran pada zaman turunnya wahyu tersebut. Karena penamaan
sebagai “Alkitab” adalah untuk menunjukkan apa yang ada pada Allah dalam
Allauhul Mahfuz, atau untuk menunjukkan bahwa dia dapat ditulis dan
dibukukan sebagaimana hal tersebut juga berlaku bagi Alquranulkarim yang
juga Allah sebut sebagai Alkitab. Akan tetapi saat itu baru hanya tertulis
secara terpisah-pisah di kulit dan lembaran-lembaran. Akan tetapi kenyataan
belum merupakan sebuah kitab yang terhimpun, hingga pada zaman Abu Bakar
Ash-Shidiq radhiallahu anhu. Bahkan Allah berfirman,

(
وَلَوْ نَزَّلْنَا عَلَيْكَ كِتَاباً فِي قِرْطَاسٍ فَلَمَسُوهُ بِأَيْدِيهِمْ
لَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُواْ إِنْ هَـذَا إِلاَّ سِحْرٌ مُّبِينٌ ) الأنعام/7

.

“Dan kalau
Kami turunkan kepadamu tulisan di atas kertas, lalu mereka dapat
menyentuhnya dengan tangan mereka sendiri, tentulah orang-orang kafir itu
berkata: “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.” SQ. Al-An’am: 7

Thahir bin Asyur berkata dalam tafsir Surat Maryam ayat 30,
“Alkitab adalah syariat yang dapat ditulis agar tidak ada perubahan,
penyebutan Alkitab terhadap syariat Isa sama seperti penyebutan Alkitab
terhadap Alquran.”

(At-Tahrir wa At-Tanwir, 8/470)

Orang-orang Nashrani juga tidak beriman bahwa ada kitab yang
ditulis oleh Almasih atau salah satu muridnya kemudian setelah itu hilang.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiah rahimahullah berkata, “Adapun
Injil yang kini berada di tangan mereka, mereka akui bahwa dia tidak ditulis
oleh Almasih alaihissalam, tidak juga dia mendikte orang yang menulisnya.
Akan tetapi mereka mendiktenya setelah Isa Almasih diangkat.” (Aljawabu
Ash-Shahih, 1/491)

Ini merupakan perbedaan mendasar antara wahyu yang turun
kepada Nabi Musa dengan wahyu yang turun kepada Nabi Isa. Disebutkan dalam
Alquran yang menunjukkan bahwa yang pertama ditulis, sebagaimana dalam
firman Allah Ta’ala,

)

وَكَتَبْنَا
لَهُ فِي الأَلْوَاحِ مِن كُلِّ شَيْءٍ مَّوْعِظَةً
وَتَفْصِيلاً لِّكُلِّ
شَيْءٍ فَخُذْهَا بِقُوَّةٍ وَأْمُرْ قَوْمَكَ يَأْخُذُواْ
بِأَحْسَنِهَا
سَأُرِيكُمْ دَارَ الْفَاسِقِينَ
)
الأعراف/145
.

“Dan telah
Kami tuliskan untuk Musa pada luh-luh (Taurat) segala sesuatu sebagai
pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu; Maka (kami berfirman):
“Berpeganglah kepadanya dengan teguh dan suruhlah kaummu berpegang kepada
(perintah-perintahnya) dengan sebaik-baiknya, nanti aku akan memperlihatkan
kepadamu negeri orang-orang yang fasik.” SQ> Al-A’raf: 145.

Meskipun yang tampak pada sebagian ucapan para ulama kaum
muslimin bahwa Injil yang hakiki telah ditulis dan dibukukan pada zaman Nabi
Isa Almasih alaihissalam. Hal tersebut didapat dalam ucapan Ibnu Hazam dalam
kitab “Al-Fishal” dan Ibnu Taimiah dalam kitab “Al-Jawab Ash-Shahih.”

Demikian pula disebutkan dalam ‘Injil’ bahwa kata ini (Injil)
yang dimaksud adalah apa yang Allah wahyukan kepada Isa Almasih. Seperti
tersebut dalam Injil Markus, 8/35, “Siapa yang membinasakan dirinya demiku
dan demi Injil yang memerdekakannya.”

Adapun Injil yang ada sekarang bukanlah Injil sebenarnya,
akan tetapi tidak diingkari bahwa di dalamnya terkandung Injil yang Allah
Ta’ala wahyukan kepada Isa Almasih.

Ibnu Taimiah rahimahullah berkata, “Kumpulan tulisan-tulisan
yang empat ini dan yang mereka namakan Injil dan setiap orang dari mereka
menamakannya sebagai Injil setelah diangkatnya Isa Almasih. Mereka tidak
menyatakan di dalamnya bahwa ini kalamullah (firman Allah), tidak juga
menyatakan bahwa Isa Almasih menyampaikannya dari Allah. Bahkan mereka
mengutip sebagian dari ucapan Isa Almasih dan sebagian dari perbuatannya dan
mu’jizatnya. Mereka juga menyebutkan bahwa mereka tidak mengutip semua yang
mereka dengar dan mereka lihat. Bentuknya seperti apa yang diriwayatkan
tentang ahli hadits dan sirah serta sejarah peperangan dari Nabi shallallahu
alaihi wa sallam dari perkataan dan perbuatannya yang bukan Al-Quran. Injil
yang ada di tangan mereka lebih mirip kitab sirah (sejarah) atau kitab
hadits atau seperti itu. Meskipun sebagian besarnya adalah shahih.”

(Al-Jawab Ash-Shahih, 2/14)

Lihat jawaban soal no.

47516
.

Refrensi

Soal Jawab Tentang Islam

at email

Langganan Layanan Surat

Ikut Dalam Daftar Berlangganan Email Agar Sampai Kepada Anda Berita Baru

phone

Aplikasi Islam Soal Jawab

Akses lebih cepat ke konten dan kemampuan menjelajah tanpa internet

download iosdownload android