Unduh
0 / 0
1997415/08/2000

Bolehkan Kita Mengatakan:”Terserah zhuruf (keadaan) saja?”

Pertanyaan: 8621

Saya pernah mendengar beberapa kisah dan cerita sastera ringkas dibeberapa makalah surat kabar ungkapan: “Terserah zhuruf (keadaan) atau takdir saja?” Apa ungkapan semacam itu dibolehkan?”

Puji syukur bagi Allah, dan salam serta berkat atas Rasulullah dan keluarganya.

Al-Hamdulillah. Ungkapan semacam itu tidak pantas diucapkan. Karena kondisii
dan takdir tidak memiliki kehendaki. Syaikh Muhammad Shalih Al-Utsaimin -Rahimahullah–
pernah ditanya tentang hal itu. Beliau menjawab: “”Terserah zhuruf
(keadaan) atau takdir saja,” itu termasuk ungkapan yang mungkar, karena
kata zhuruf adalah bentuk plural (jamak) yang arti sebenarnya
adalah waktu. Sementara waktu itu tidak memiliki kehendak. Demikian juga kata
aqdaar yang merupakan jamak qadr, juga tidak memiliki kehendak
apa-apa. Memang, kalau seseorang mengatakan: “Sudah menjadi takdir Allah
demikian, yang berkehendak adalah Allah, maka itu tidak apa-apa. Adapun keinginan,
tidak boleh dinisbatkan kepada takdir. Karena keinginan itu adalah kehendak,
bukan karakter, akan tetapi justru memiliki karakter.

Refrensi

Majmu' Al-Fatawa wa Rasaa-il III : 131-132 - Lihat kitab Al-Iman Bil Qadha Wal Qadr oleh Muhammad bin Ibrahim Al-Hamd hal. 147

at email

Langganan Layanan Surat

Ikut Dalam Daftar Berlangganan Email Agar Sampai Kepada Anda Berita Baru

phone

Aplikasi Islam Soal Jawab

Akses lebih cepat ke konten dan kemampuan menjelajah tanpa internet

download iosdownload android