Unduh
0 / 0
2032805/01/2007

Apakah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam Mendoakan Kaum Muslimin Yang Tidak Pernah Beliau Lihat?

Pertanyaan: 88490

Apakah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mendoakan saudara-saudaranya yang datang sesudahnya dengan doa kebaikan yang khusus untuk mereka?

Puji syukur bagi Allah, dan salam serta berkat atas Rasulullah dan keluarganya.

Pertama:

Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam adalah orang yang paling sayang terhadap
manusia, beliau menyukai kebaikan ada pada mereka dan dia sangat berupaya
agar mereka mendapatkan kebahagiaan dan keselamatan. Engkau tidak akan
mendapatkan kalimat yang lebih jujur selain firman-firman Allah Ta’ala atas
hal tersebut, yaitu sesuai firmanNya, 

لَقَدْ
جَاءكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ
عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ (سورة التوبة: 128)

“Sungguh
telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa
olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan)
bagimu, Amat belas kasihan lagi Penyayang terhadap orang-orang mukmin. SQ.
At-Taubah: 128 

Beliau sangat
mencintai sekali umatnya, beliau menanggung beban demi keselamatan umatnya
di akhirat, beliau berharap semoga umatnya dimuliakan Allah Taala dengan
surgaNya, bahkan beliau menangis karena sangat takutnya terhadap nasib
umatnya dan kasih sayangnya beliu terhadap mereka.

Dari Abdullah
bin Amr bin Ash radhiallahu anhu, beliau berkata,

Sesungguhnya
Nabi shallallahu alaihi wa sallam membaca ayat Allah Taala tentang Nabi
Ibrahim,

رَبِّ إِنَّهُنَّ أَضْلَلْنَ كَثِيرًا
مِنْ النَّاسِ فَمَنْ تَبِعَنِي فَإِنَّهُ مِنِّي

“Ya Tuhanku,
Sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan daripada
manusia, Maka Barangsiapa yang mengikutiku, Maka Sesungguhnya orang itu
Termasuk golonganku. SQ. Ibrohim: 36 

Lalu dia
membaca ayat tentang Nabi Isa  “

إِنْ تُعَذِّبْهُمْ فَإِنَّهُمْ
عِبَادُكَ وَإِنْ تَغْفِرْ لَهُمْ فَإِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

“Jika Engkau
menyiksa mereka, Maka Sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan
jika Engkau mengampuni mereka, Maka Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana. SQ.l-Maidah:118. 

Lalu beliau
mengangkat kedua tangannya dan berkata, “Umatku, umatku, dan beliau
menangis. Maka Allah Azza wa Jalla berfirman, “Wahai Jibril, temui Muhamad,
dan Tuhanmu lebih mengetahui, tanyakan kepadanya, apa yang membuatnya
menangis. Maka Jibril alaihissalam mendatanginya dan menanyakannya. Maka
Rasulullah shallallahu memberitahukannya apa yang dia ucapkan. Maka Allah
berfirman, “Wahai Jibril, temuilah Muhamad dan katakan, ‘Kami akan membuatmu
ridha dalam masalah umatmu dan kami tidak akan menyakitimu.” (HR. Muslim,
no. 202) 

Imam Nawawi
rahimahullah berkata dalam Syarhul Muslim, 3/78-79, “Hadits ini mengandung
beberapa manfaat, di antaranya; Penjelasan tentang kesempurnaan kasih sayang
Nabi shallallahu alaihi wa sallam terhadap umatnya dan perhatian beliu
terhadap kebaikan mereka dan urusan mereka. Juga terkandung pelajaran
tentang kabar besar untuk untuk umat ini, semoga Allah tambah kemuliaannya,
berupa janji Allah Taala dalam firmanNya,

سنرضيك في أمتك ولا نسوؤك

“Kami akan
membuatmu ridha dan tidak menyakitimu dalam hal umatmu.”

Maka, hadist
ini termasuk hadits yang paling memberikan harapan kepada umat ini.”  

Nabi
shallallahu alaihi wa sallam telah menyerukan kepada seluruh umatnya dan
memohon pertolongan Allah agar menjadikan umatnya sebagai umat yang mulia
dan disayangi. Sehingga Allah penuhi doanya dengan menjadikan setengah dari
penghuni surga atau lebih terdiri dari umatnya, juga umatnya akan
mendapatkan syafaat beliau di hari kiamat. 

Kedua:

Termasuk
kasih sayang Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam kepada umatnya adalah
bahwa beliau mengkhususkan orang yang beriman kepadanya dan mengikutinya
padahal belum pernah bertemu dengannya sebagai tambahan keutamaan dan
kebaikan.

Dari Anas bin
Malik radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,  

طُوبَى لِمَن
آمَنَ بِي وَرَآنِي مَرَّةً ، وُطُوبَى لِمَن آمَنَ بِي وَلَم يَرَنِي سَبعَ
مِرَارٍ (رواه أحمد في المسند)

“Beruntunglah
orang beriman kepadaku dan bertemu denganku sekali. Dan beruntunglah orang
yang beriman kepadaku dan belum pernah bertemu dengaku tujuh kali.” (HR.
Ahmad dalam Almusnad, 3/155. Para peneliti berkata, ‘Haditsnya hasan
lighairihi,’ dinyatakan shahih oleh Al-Albany dalam As-silsilah
Ash-shahihah, no. 1241, diriwayatkan pula hadits semacam ini oleh sejumlah
sahabat) 

An-nawawi
rahimahullah berkata dalam kitab Syarh Muslim (2/176), “Adapun makna
طوبى,
para mufassir (ahli tafsir) berbeda pendapat terkait dengan makna dalam
firman Allah Taala (طوبى
لهم وحسن مآب); Diriwayatkan dari Ibnu Abas
radhiallahu anhuma, bahwa maknanya adalah gembira dan terhibur. Ikrimah
berkata; Kebaikan pada apa yang mereka miliki. Dhahak berkata, ‘Apa yang
mereka miliki diinginkan orang lain.’ Qatadah berkata, ‘Kebaikan untuk
mereka.’ Juga dari Qatadah, ‘Maknanya adalah mereka mendapatkan kebaikan.’
Ibrahim berkata, ‘Kebaikan dan barokah untuk mereka.’ Ibnu Ajlan berkata,
‘Kebaikan yang kontinyu.’ Ada yang berpendapat, ‘Surga’ atau ‘Pohon di
surga. Semua pendapat ini memungkinkan dipahami dalam hadits tersebut,
wallahu a’lam.”

Kemudian Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam memberi kabar gembira kepada kaum mukminin
sesudahnya yaitu mereka yang tidak berjumpa dengannya bahwa beliau menunggu
mereka di telaga. 

Dari Abu Hurairah radhiallahu
anhu sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pergi menuju
kuburan lalu (ketika tiba di kuburan) mengucapkan,

السَّلَامُ
عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ
لَاحِقُونَ ، وَدِدْتُ أَنِّي قَدْ رَأَيْتُ إِخْوَانَنَا . قَالُوا : يَا
رَسُولَ اللَّهِ ! أَلَسْنَا إِخْوَانَكَ ؟ قَالَ : بَلْ أَنْتُمْ أَصْحَابِي ،
وَإِخْوَانِي الَّذِينَ لَمْ يَأْتُوا بَعْدُ ، وَأَنَا فَرَطُهُمْ عَلَى
الْحَوْضِ ، قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ ! كَيْفَ تَعْرِفُ مَنْ يَأْتِي
بَعْدَكَ مِنْ أُمَّتِكَ ؟ قَالَ : أَرَأَيْتَ لَوْ كَانَ لِرَجُلٍ خَيْلٌ
غُرٌّ مُحَجَّلَةٌ فِي خَيْلٍ بُهْمٍ دُهْمٍ أَلَا يَعْرِفُ خَيْلَهُ ؟ قَالُوا
: بَلَى . قَالَ : فَإِنَّهُمْ يَأْتُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ غُرًّا
مُحَجَّلِينَ مِنْ الْوُضُوءِ ، وَأَنَا فَرَطُهُمْ عَلَى الْحَوْضِ

“Salam atas kalian wahai
penghuni (kuburan) tempat orang-orang beriman. Aku insya Allah akan menyusul
kalian. Aku ingin sekali berjumpa saudara-saudaraku.’ Mereka (para sahabat)
berkata, ‘Wahai Rasulullah, bukankah kami saudaramu?’ Beliau bersabda,
‘Kalau kalian adalah para sahabatku. Saudara-saudaraku adalah mereka
(orang-orang beriman) yang belum ada sekarang ini dan aku akan mendahului
mereka di telaga.’ Mereka berkata, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana engkau
mengenali orang-orang (beriman) yang datang setelah engkau dari kalangan
umatmu?’ Beliau bersabda, ‘Bukankah jika seseorang punya kuda yang sebagian
kecil bulunya putih akan mengenali kudanya di tengah kuda-kuda yang hitam
legam?’ Mereka menjawab, ‘Ya’ Beliau berkata, ‘Sesungguhnya mereka akan
datang pada hari kiamat dengan cahaya putih karena wudhu. Dan aku akan
menunggu mereka di telaga.” (HR. Muslim, no. 249, Nasai, no. 150. Lihat
Silsilah Ash-Shahihah, no. 2888) 

Maka, siapa
yang ingin mendapatkan kemuliaan ini, hendaknya dia berpegang teguh kepada
petunjuk Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan sunahnya agar dia meraih
keberuntungan dengan menjadi pendampingnya di surga. 

Kita memohon
kepada Allah Ta’ala semoga kita dimuliakan dengan karuniaNya, sesungguhnya
dia Maha Dermawan dan Mulia.

Wallahu a’lam.

Refrensi

Soal Jawab Tentang Islam

at email

Langganan Layanan Surat

Ikut Dalam Daftar Berlangganan Email Agar Sampai Kepada Anda Berita Baru

phone

Aplikasi Islam Soal Jawab

Akses lebih cepat ke konten dan kemampuan menjelajah tanpa internet

download iosdownload android