Unduh
0 / 0

APAKAH DIBOLEHKAN MENULIS AYAT AL-QUR’AN DENGAN HURUF TERPUTUS-PUTUS. APAKAH TULISAN UTSMANI ITU MERUPAKAN SUATU KEHARUSAN?

Pertanyaan: 97741

Apakah tulisan ayat dengan cara begitu termasuk penyelewengan dalam Al-Qur’an

” إن اللـ هـ لا يغيّر ما بقومٍ حتى يغيّروا ما بـ أنفسهـــ م ” karena cara ini sering terdapat dalam beberapa milist?

Puji syukur bagi Allah, dan salam serta berkat atas Rasulullah dan keluarganya.

Penulisan ayat-ayat Al-Qur’an sesuai  dengan kaidah imla
(penulisan) modern yang tidak sesuai dengan tulisan Utsmany, ada dua sisi:

Pertama, Penulisan Al-Qur’an secara lengkap dalam sebuah
mushaf

Kedua, menulis sebagian ayat-ayat Al-Qur’an pada kitab, milis
dan kolom tulisan.

Pada sisi kedua dibolehkan melakukan penulisan satu dua ayat
dalam kitab agama sesuai dengan kaidah imla modern. Akan tetapi pada sisi
pertama yaitu penulisan mushaf lengkap, tidak dibolehkan dan tidak boleh
dianggap remeh. Hal itu untuk menutup jalan bagi orang-orang yang
bermain-main yang mungkin dapat mengumpulkan Al-QUr’an dengan penampilan
yang berbeda engan tulisan –selain tulisan utsmani- sehingga ketika waktu
telah berjalan lama, orang-orang akan melihat (adanya) perbedaan diantara
naskah mushaf di dunia.

Karena itu, telah ada keputusan Al-Mujma Al-Fiqhi di Mekkah
Al-Mukarromah menguatkan apa yang telah ditetapkan oleh para tokoh ulama
Kerajaan Saudi Arabia dalam melarang penulisan mushaf selain dengan tulisan
utsamani.

Berikut teks keputusan Al-Majma’ Al-Fiqhi:

“… Sesungguhnya ‘Majlis Al-Majma’ Al-Fiqhi Al-Islami’ telah
melihat surat Syekh Hasyim Wahbah Abdul Al dari Jeddah dimana disebutkan
masalah merubah tulisan mushaf ustmani menjadi tulisan dengan standar imla.
Setelah didiskusikan masalah ini oleh dewan (majlis) dan melihat keputusan
Hai’ah Kibar Ulama’ di Riyad no. (71) tanggal 21/10/1399 H. Yang dikeluarkan
terkait masalah ini, dan sebab-sebab yang mengandung penetapan tulisan
mushaf dengan tulisan utsmani yaitu,

1.Telah
ada ketetapan bahwa penulisan mushaf dengan nama Utsmani, dahulu terjadi
pada masa Utsman radhiallahu anhu, bahwa beliau memerintahkan para penulis
mushaf agar menulisanya dengan tulisan tertentu.
Para shahabat menyetujuinya,
begitu juga para tabiin dan generasi setelahnya sampai sekarang. Dan telah
ada ketetapan dari Nabi sallallahu’alaihi wa sallam beliau bersabda,
“Hendaknya anda semua mengambil sunahku dan sunnah para khulafaur rosyidin
setelahku.” Maka menjaga tulisan mushaf dengan tulisan ini adalah suatu
keniscayaan.
Karena mencontoh Utsman, Ali dan para shahabat serta
mengamalkan ijmak mereka.

2.
Sesungguhnya merubah dari tulisan Ustamani ke tulisan imla
yang ada sekarang dengan tujuan memudahkan untuk membaca, akan berdampak
kepada perubahan lain jika ada perubahan istilah dalam penulisan. Karena
tulisan imla termasuk salah satu bentuk  istilah, masih memungkinkan berubah
dengan istilah lainnya. Hal ini mengakibatkan kemunginan adanya
penyelewengan dalam Al-Qur’an, misalnya dengan mengganti sebagian huruf,
menambah atau menguranginya. Sehingga terjadi perbedaan di antara mushaf
setelah berlalu sekian tahun. Berikutnya musuh-musuh Islam mendapatkan
kesempatan untuk merusak Al-Qur’an Al-Karim. Sementara Islam ada untuk
menutup pintu keburukan dan mencegah sebab-sebab (terjadinya) fitnah.

3.
Dikhawatirkan kalau tidak konsisten dengan tulisan Utsmani dalam penulisan
Al-Qur’an, menjadikan Kitabullah mainan di tangan orang-orang. Setiap kali
orang mempunyai perhatian dengan pemikiran untuk penulisannya, memberikan
usulan untuk merealisasikannya. Sebagian lagi mengusulkan ditulis dengan
huruf latin atau lainnya. Dan hal ini sangat berbahaya. Padahal mencegah
terjadinya mafsadah (kerusakan) lebih diutamakan dari pada mendatangkan
kemaslahatan.

Setelah meneliti itu semua, maka ‘Majlis Al-Majma’ AL-Fiqhi
Al-Islami’ menetapkan dengan ijmak (kesepakatan bersama) menguatkan apa yang
telah ada dalam ketetapan ‘Majlis Hai’ah Kibarul Ulama’ di Saudi Arabia.
Yaitu tidak membolehkan merubah tulisan mushaf Utsmani. Tulisan mushaf
Utsmani harus diiarkan seperti yang ada sekarang, agar menjadi hujjah
selamanya dan tidak terjadi infiltrasi dari perubahan apa saja atau
perubahan dalam teks Qur’an. Juga sebagai upaya mengikuti perbuatan para
shahabat dan para imam ulama salaf radhiallahu anhum ajmain.

Adapun tuntutan dalam pengajaran Al-Qur’an dan memudahkan
untuk membacanya bagi para pemula yang terbiasa dengan tulisan imla, maka
hal itu dapat diwujudkan lewat talqin (penyampaian langsung) oleh para guru.

Karena pengajaran membaca Al-Qurna dalam semua tingkatan harus dengan
bimbingan seorang guru. Maka sang guru dapat mengajarkan  para pemula untuk
membaca kata-kata yang berbeda tulisannya dengan kaidah imla  yang ada.
Apalagi kalau
dipehatikan bahwa kata-kata itu bilangannya hanya sedikit. Sementara
pengulangan dalam AL-Qu’ran sering sekali seperti kata
(
الصلوة ) و ( السموات )
atau semisal itu. Setiap kali pemula belajar kata dengan tulisan ustmani,
maka akan mudah membacanya pada setiap kali mendapatkannya dalam mushaf. Hal
itu sama persis pada tulisan kata  هذا
dan

ذلك
yang juga terdapat dalam kaidah imla.

Ketua Majlis Al-Majma’ Al-Fiqhi : Syekh Abdul Aziz bin Baz

Waki Ketua : Dr. Abdulah Umar Nasif

Fatawa Islamiyah, (4/ 34, 35)

Berdasarkan hal tersebut kami katakan, tidak dibolehkan
penulisan ayat-ayat (Al-Qur’an) dengan metode seperti apa yang ada dalam
pertanyaan, karena ada dua sebab:

Pertama, tulisan tersebut tidak termasuk tulisan dibolehkan
dalam penuliasan Al-Qur’an, baik berdasarkan tulisan Utsmani atau tulisan
imla. Tidak ada metode dari keduanya

Kedua, metode penulisan seperti ini ada kemiripan dengan
tulisan sihir. Dimana mereka menulisanya dengan memotong-motong hurufnya dan
merubah tempatnya.

Oleh karena itu kami berpendapat tidak dibolehkan menulis
ayat-ayat Al-Qur’an dengan cara memotong-motong hurufnya. Kami lihat cukup
dengan tulisan Ustmani untuk menulis mushaf secara lengkap atau dengan cara
modern sesuai dengan kaidah imla kalau anda ingin menulis ayat-ayat di
tulisan atau kolom. Meskipun yang lebih utama –dalam kondisi ini juga- anda
menulis (mengkopi) dari mushaf dengan tulisan Utsmani.

Wallahua’lam

.

Refrensi

Soal Jawab Tentang Islam

at email

Langganan Layanan Surat

Ikut Dalam Daftar Berlangganan Email Agar Sampai Kepada Anda Berita Baru

phone

Aplikasi Islam Soal Jawab

Akses lebih cepat ke konten dan kemampuan menjelajah tanpa internet

download iosdownload android