Unduh
0 / 0

Bagaimana Malaikat bisa Mengetahui Apa yang Ada Dalam Hati Manusia

Pertanyaan: 98673

Kadangkala seseorang membaca doa dalam hati ketika masuk kamar mandi atau membaca basmalah dalam dirinya, Apakah bisikan dalam hati diketahui oleh malaikat penjaga kita ? Dan akan ditulis dan dihisap kapada kita ?

Puji syukur bagi Allah, dan salam serta berkat atas Rasulullah dan keluarganya.

Diriwayatkan oleh Imam Bukhori ( no 6491 ) dan Muslim ( no 131 ) dari Abbas
radhiallahu’anhuma dari Nabi sallallahu’alahi wasallam yang diriwayatkan
dari Tuhan-Nya berfirman ; “ Sesungguhnya Allah telah menulis kebaikan dan
kejelekan, kemudian menjelaskannya. Barangsiapa yang berkeinginan kuat untuk
melakukan kebaikan kemudian tidak bisa melakukannya, maka Allah mencatat
disisi-Nya satu kebaikan sempurna. Kalau dia berkeinginan untuk melakukan
kebaikan kemudian dia melakukannya, maka disisi-Nya sepuluh kebaikan sampai
tujuh ratus kebaikan sampai kebaikan yang banyak sekali. Dan barangsiapa
yang berkeinginan kuat untuk melakukan kejelekan, kemudian dia tidak jadi
melakukan. Maka Allah mencatat di sisi-Nya satu kebaikan yang sempurna.
Jikalau berkeinginan melakukan kejelekan dan melakukannya. Allah mencatatnya
dengan satu kejelekan saja.

Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata di buku Fathul Bari ( 11 / 325 ) : “ Hadits ini
merupakan dalil bahwa Malaikat itu mengetahui apa yang ada dalam hati
manusia. Bisa jadi kerena Allah memberitahukan kepadanya atau Allah
menciptakan ilmu yang bisa mengetahui hal tersebut. Yang menguatkan pertama
adalah apa yang dikeluarkan Ibnu Abu Dunya dari Abu Imron Al-Juni berkata :


Malaikat dipanggil dan diperintahkan : ” Tulislah untuk si fulan ini dan itu,
dia berkata : Wahai Tuhanku. Dia belum beramal. Kemudian Allah Berkata : ”
Dia telah meniatkannya “. dikatakan juga ada malaikat untuk orang yang
berkeinginan jelek ada bau busuk dan dengan keinginan baik ada bau wangi.
Hal ini seperti yang dikeluarkan oleh Thobari dari Abu Ma’syar Al-Madani dan
riwayat seperti ini juga dari Sofyan bin Uyainah.

Syekhul Islam Ibnu Taimaiyah pernah ditanya tentang hadits Rasulullah
sallallahu’alaihi wasallam : ” Jikalau seorang hamba berkeinginan melakukan
kebaikan kemudian dia tidak melakukannya, maka dia dicatat baginya satu
kebaikan penuh… ” Keinginan adalah hal yang tersembunyi antara seorang hamba
dengan Tuhan-Nya. Bagaimana Malaikat bisa mengetahuinya ??

Beliau menjawab : ” Segala puji hanya milik Allah semata, masalah ini telah
dijawab oleh Sofyan bin Uyainah beliau berkata : ” Bahwasanya ketika
seseorang berkeinginan melakukan kebaikan, Malaikat mencium bau harum dan
ketika berkeinginan melakukan kejelekan dia akan mencium bau busuk “.

Yang benar bahwa Allah mampu memberitahukan kepada Malaikat apa-apa yang ada
dalam diri seorang hamba bagaimanapun juga caranya ” selesai [1]

wallahu’alam.

الحاشية السفلية

الحاشية السفلية
1 Majmu’
Fatawa : 4 / 252 )

Beliau juga menambahkan : ” Mereka para Malaikat meskipun bisa mencium bau
wangi dan bau busuk, mereka juga mempunyai ilmu, mengetahui apa yang ada
dalam hati Bani Adam, melihatnya, mendengarkan was-was dalam dirinya. Bahkan
syetan juga mengganggu dalam hatinya ( Bani Adam ). Kalau dia mengingat
Allah, maka Syetan akan lari. Kalau hatinya lengah dari mengingat Allah akan
ada was-was. Dia juga mengetahui apakah dia mengingat Allah atau lalai,
mengetahui apakah jiwanya condong kepada syahwat sehingga dia akan
menghiasinya. Telah ada hadits shoheh dari Nabi sallallahu’alaihi wasallam
berkaitan dengan Sofiyyah rodhiallahu’anha : ” Sesungguhnya syetan itu masuk
ke dalam tubuh Bani Adam lewat pembulu darah ”

Kedekatan Malaikat dan syetan dalam hati Bani Adam merupakan khabar yang
mutawatir. Baik hamba tersebut beriman maupun kafir. Selesai dari Majmu’
Fatawa : 5 / 508

Sementara dzikir dalam hati tanpa gerakan lisan, maka dia akan mendapatkan
pahala. Akan tetapi pahalanya berbeda dalam pandangan agama dengan orang
yang melafadzkan dengan lisannya. Karena pahala berkaitan dengan perkataan
yang diucapkannya. Sementara ucapan tidak akan bisa tanpa melafadkan dengan
lisan. Akan tetapi sebagian ahli ilmu berpendapat bahwa gerakan lisan saja
cukup meskipun tidak keluar suara yang bisa didengar orang yang
mengucapkannya. Pendapat ini adalah dari Malikiyah dan dikuatkan oleh Syekh
Islam Ibnu Taimiyah. Ibnu Muflih rahimahullah berkata di kitab : Furu’ ” ( 1
/ 410 ) Syekh kami – yakni Ibnu Taimiyah _ cukup dengan huruf meskipun tidak
terdengar suaranya “. selesai

Akan tetapi Jumhur ulama ( kebanyakan ulama’ ) berpendapat harus melafadkan
sampai terdengat pada dirinya. Imam Nawawi berkata dalam Syark Muhadzab ( 3
/ 120 ) : ” Kalau sekiranya tidak terdengar maka itu bukan adzan juga buka
ucapan ” selesai

Beliau juga berkata lagi : “
Ketahuilah bahwa dzikir-dzikir yang dianjurkan oleh agama baik dalam shalat
ataupun yang lainnya, baik yang wajib maupun sunnah. Ia tidak dihitung dan
tidak dianggap sampai diucapkan dan didengarkan dirinya dalam kondisi
pendengarannya baik tidak cacat “ Al-Adzkar : 42. sementara perhitungan
manusia terhadap masalah bisikan dalam dirinya, sudah ada jawabannya soal /
fatwa no (( 99324

Refrensi

Soal Jawab Tentang Islam

at email

Langganan Layanan Surat

Ikut Dalam Daftar Berlangganan Email Agar Sampai Kepada Anda Berita Baru

phone

Aplikasi Islam Soal Jawab

Akses lebih cepat ke konten dan kemampuan menjelajah tanpa internet

download iosdownload android