Unduh
0 / 0
5605328/03/2008

Ditimpa Was-was Pada Imannya dan Instropeksi Terhadap Masa Lalu

Pertanyaan: 111931

Dua pertanyaan, saya berharap mendapatkan jawabannya. Pertama : dahulu saya sangat jauh sekali dengan Allah, berlumuran dosa dan saya merasakan berbagai macam dosa. Sampai saya bertaubat pada bulan Ramadhan tahun ini. saya merasakan perasaan bahagia yang belum pernah sama sakali saya rasakan sebelumnya. Dan Al-hamdulillah saya bisa menjaga shalat lima waktu dan bisa mengerjakan sedikit shalat malam. Akan tetapi terkadang datang lamunan bahwa Allah tidak akan memaafkan, meskipun saya melakukan apa saja. Disamping itu lamunan-lamunan yang datang berkaitan dengan Dzat Ilahi dan mengenai Rasulullah sallallahu’alaihi wasallam. Sampai saya berharap meninggal dunia tetap memikirkan hal seperti itu. Sampai pada puncaknya saya merasa bukan muslim lagi. Apalagi setelah kejadian – terkait dengan pekerjaanku – berdebat dengan pendeta yang mencoba untuk memberika syubhat mengenai agamaku, setelah saya biarkan dia karena takut pada diriku dan berbagai macam fitnah yang akan menimpah. Saya merasa terkalahkan. Seakan dia dalam kebenaran dan kami – orang-orang Islam – dalam kebatilan. Saya senantiasa beristigfar terus menerus kapan saja waktunya., Telah berdoa dan menangis akan tetapi tidak ada manfaatnya. Demi Allah, tolonglah apa yang harus saya lakukan. Karena saya merasa pesimis dan putus asa. Bagaimana saya mendalami agama ? Bagaimana saya mendebat pendeta dan bisa mengakui kalau dia bodoh dan dia telah berbohong kepada Allah terhadap agama ini ?. Berikan kepadaku dan kepada anda manfaat, semoga bantuan anda untuk usaha kebaikan ini dicatat sebagai pahala timbangan kebaikan anda.

Puji syukur bagi Allah, dan salam serta berkat atas Rasulullah dan keluarganya.

Segala puji hanya milik Allah semaata,

Demi Allah wahai hamba Allah, sesungguhnya
kondisi anda sangat mengherankan sekali !!!  anda meminta obat kepada orang
yang sakit, bagaimana anda bisa sembuh sementara anda sendiri masih sakit.
Anda terkena sifat was was luar biasa, mendapat ujian untuk keselamatan
hidup anda. Jikalau anda ragu-ragu maka anda akan binasa, jikalau anda tetap
kokoh maka tidak ada yang bisa memberikan manfaat sedikitpun juga. Apalagi
anda membuka diri pintu subhat yang baru. Perdebatan anda dengan orang kafir
menjadikan anda tergoncang, bagaimana anda bisa menguatkan orang lain ??
carilah diri anda dahulu, obati penyakit anda sebelum anda berfikir untuk
mengobati orang lain. Katahuilah – wahai hamba Allah – jikalau diri anda
tidak disibukkan dengan kebenaran pasti disibukkan dengan kebatilan. Jikalau
diri anda tidak terbawa kepada hawa nafsu, akan terbawa kepada kesesatan.
Maka lihatlah wahai hamba Allah apa yang akan anda pilih untuk diri anda dan
untuk keredhoan agama anda ??

Berkaitan dengan jawaban ini, anda bisa
melihat pada website kami, penjabaran  jawaban pada no : (
12315 ) , (
25778 ) , (
98295 ) insyaaAllah akan
membantu menyelesaikan masalah lamunan dan was was anda.

Sebagaimana kami juga akan nukilkan dari
perkataan Allamah Ibnu Qayyim rahimuhullah kami harap anda bisa
memperhatikan secara seksama, karena ada penjelasan yang memuaskan berkaitan
dengan masalah ini, beliau berkata :

 “ Sebagaimana dikitahui bahwa manusia tidak
diberikan amanah lamunan dan kekuatan untuk memotongnya, karena ia akan
menyerang kepada jiwa. Akan tetapi kekuatan iman dan akal fikiran yang akan
membantu untuk menerima yang terbaik dan yang menentramkan dirinya serta
bisa menahan yang jelek yang tidak disukainya. Sebagaimana perkataan para
shohabat : “ Wahai Rasulullah !! sesungguhnya salah satu diantara kamu
mendapatkan pada dirinya sesuatu yang bisa membakarnya sampai menjadi burung
lebih baik daripada dia bicarakan ? Beliau bertanya : “ Apakah benar telah
kamu dapatkan ?? Mereka menjawab : “ Iya . kemudian beliau bersabda : “ Itu
adalah kejelasan Iman “ HR. Muslim bab Iman dan Abu Dawud di kitab Adab.

Ada dua hal, pertama : bahwa penolakan dan
ketidak sukaan merupakan kejelasan imannya. Kedua : keberadaannya dan
bisikan syetan terhadapnya merupakan kejelasan imannya juga. Ketika bisikan
ada dalam jiwa, itu merupakan penolakan dan untuk menghilangkan keimanan.

Sungguh Allah telah menciptakan jiwa ini
seperti alat gilingan yang tidak pernah berhenti, harus tetap ada yang akan
di giling. Apakah akan ditaruh biji-bijian atau tanah atau kerikil akan di
giling juga. Pikiran dan lamunan yang ada dalam jiwa itu bagaikan
biji-bijian yang ditaruh di alat penggilingan yang tidak pernah rusak,
bahkan harus tetap ada sesuatu yang ditaruh di dalamnya.  Sebagian orang ada
yang menggiling biji sehingga keluar tepung yang bermanfaat bagi dirinya dan
orang lain. Akan tetapi kebanyakan orang menggiling kerikil, batu dan tanah
atau yang semisalnya. Ketika datang waktu membuat adonan dan roti, maka akan
kelihatan hakekat gilingannya. 

Sebaik-baik obat adalah sibukkan fikiran anda
dengan apa-apa yang bermanfaat bagi anda dan meninggalkan yang tidak ada
gunanya. Karena pikiran yang tidak berguna merupakan pintu dari semua
kejelekan. Kalau dia berfikir dengan yang tidak berguna maka dia akan
kehilangan apa-apa yang berguna baginya. Dan sibukkan dengan sesuatu yang
paling bermanfaat bagi dirinya, buang yang tidak ada manfaatnya sama sekali.
Karena fikikan, lamunan, keinginan yang sangat tinggi, sangat perlu untuk
anda perbaiki dari pada diri anda. Karena hal ini merupakan kekhususan dan
hakekat anda sebagai jalan untuk pendekatan diri kepada Tuhan dan sesembahan
anda. Tidak ada kebahagiaan melainkan kedekatan dan mendapatkan
keredhoan-NYa kepada anda. Dan semua kesengsaraan anda dapatkan dikala anda
menjauh dan mendapatkan kemurkaan dari-Nya. Barangsiapa dalam lamunan dan
pemikirannya rendah dan hina, maka semua urusannya tidak akan jauh berbeda.

Oleh karena itu berhati-hatilah terhadap
syetan masuk ke dalam rumah fikiran dan keinginan anda. Karena dia akan
merusak diri anda dengan kerusakan yang sulit di perbaiki untuk selanjutnya.
Memberikan dalam diri anda rasa was was dan pemikiran yang merusak.
Menghalangi antara anda dengan pemikiran yang bermanfaat untuk anda. Maka
hanya diri anda yang bisa memberi tempat dalam lamunan anda, sehingga anda
adalah pemilik sesungguhnya. Perumpamaan anda dengan dia adalah seperti
pemilik alat giling yang menggiling biji-bijian yang bagus, kemudian ada
orang datang membawa tanah, kerikil, arang untuk digilingkan ke anda. Kalau
anda usir dan tidak mau memasukkan barang yang dibawa bersamanya untuk
digiling dalam satu alat giling, maka hasil gilingan anda akan bermanfaat.
Akan tetapi kalau anda memasukkan ke dalam satu alat gilingan anda, maka
akan merusak biji-bijian anda dan hasilnya semua akan rusak tidak bermanfaat
lagi. Sampai disini ringkasan dari buku ( Al-Fawaid hal : 191 – 194 )

Sementara nasehat saya kepada anda berkaitan
debat anda dengan pendeta, jangan anda lakukan, karena hal ini berkaitan
dengan ilmu yang sangat luas sementara anda belum menguasai dalam bidang itu.
Begaimana anda ingin terjun di dalamnya bahkan mau menaklukkan pendeta
kresten yang mungkin dia lebih menguasai masalah dari pada anda dalam
masalah ini. Coba anda bayangkan kalau sekiranya anda mendebat dokter agar
mau menerima obat untuk penyakit berbahaya. Apakah dia akan mendengar anda ?
mengambil obatnya atau menerima ucapan anda ?? kenapa anda terjun ke dalam
masalah ilmu yang luas ini – ilmu perbandingan agama dan keyakinan –
sementara anda bukan seorang ulama’. Bahkan anda menyalahkan diri sendiri,
kami sepakat bahwa anda merasa salah dalam masalah ini. Meskipun kami juga
berharap anda bisa mengalahkan pendeta nasroni tersebut. Hendaklah anda
belajar terlebih dahulu dengan study, mendengarkan kajian keislaman dalam
beberapa tahun. Kemudian terjun untuk membela islam dan berdakwah kepada non
islam. Kalau sekiranya masih tersisa syubhat dalam hati anda, hendaklah anda
meminta pertolongan kepada orang yang ahli dalam bidang ini untuk membantu
menyelesaikan permasalahannya.  

Kalau sudah jelas permasalahannya menurut
anda, seakan-akan terlihat dari pertanyaan anda. Akan tetapi ketahuilah
pendeta tersebut sebagai pembohong dan dia tahu kalau berbohong. Allah
subhanahu wata’ala berfirman :

( يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ لا يَحْزُنْكَ
الَّذِينَ يُسَارِعُونَ فِي الْكُفْرِ مِنَ الَّذِينَ قَالُوا آمَنَّا
بِأَفْوَاهِهِمْ وَلَمْ تُؤْمِنْ قُلُوبُهُمْ وَمِنَ الَّذِينَ هَادُوا
سَمَّاعُونَ لِلْكَذِبِ سَمَّاعُونَ لِقَوْمٍ آخَرِينَ لَمْ يَأْتُوكَ
يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ مِنْ بَعْدِ مَوَاضِعِهِ يَقُولُونَ إِنْ أُوتِيتُمْ
هَذَا فَخُذُوهُ وَإِنْ لَمْ تُؤْتَوْهُ فَاحْذَرُوا وَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ
فِتْنَتَهُ فَلَنْ تَمْلِكَ لَهُ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا أُولَئِكَ الَّذِينَ
لَمْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يُطَهِّرَ قُلُوبَهُمْ لَهُمْ فِي الدُّنْيَا خِزْيٌ
وَلَهُمْ فِي الآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ ) المائدة /41 .

” Wahai Rasul, janganlah hendaknya kamu
disedihkan oleh orang-orang yang bersegera ( memperlihatkan ) kekafirannya,
yaitu diantara orang-ornag yang mengatakan dengan mulut mereka : ” Kami
telah beriman “. padahal hati mereka belum beriman. Dan juga diantara
orang-orang Yahudi. ( Orang-orang Yahudi ) itu amat suka mendengar berita
bohong dan amat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain yang belum
pernah datang kepadamu. Mereka merubah perkataan ( Taurat ) dari
tempat-tempatnya. Mereka mengatakan : ” Jika diberikan ini ( yang sudah
dirubah-rubah oleh mereka ) kepada kamu, maka terimalah, dan jika kamu
diberi yang bukan ini, maka hati-hatilah. Barangsiapa yang Allah menghendaki
kesesatan, maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak sesuatupun ( yang
datang ) dari Allah. Mereka itu adalah orang-orang yang Allah tidak hendak
mensucikan hati mereka. Mereko peroleh keninaan di dunia dan di akhirat
mereka peroleh siksaan yang besar. Al-Maidah : 41 

Syekh Sa’adi berkata dalam tafsirnya ( 231 )
: “Rasulullah sallallahu’alihi wasallam karena keinginan kuatnya terhadap
umatnya, ketika melihat ada orang yang mengaku beriman kemudian kembali
kepada kekufuran, beliau sangat sedih sekali, kemudian Allah memberikan
arahan kepada beliau agar jangan bersedih hati dan jangan berputus asa
terhadap orang-orang seperti itu. Karena orang seperti itu tidak bermanfaat
sama sekali, kalau adapun, tidak bermanfaat, kalaupun tidak ada, maka tidak
ada yang orang yang mencarinya. Oleh karena itu dijelaskan sebab kenapa
jangan sampai bersedih dalam terusan ayat tersebut : Diantara orang-orang
ada yang mengatakan : ” Kami beriman yang hanya diucapkan lewat lisan akan
tetapi tidak beriman dalam hati-hati mereka “.

Sesungguhnya yang patut untuk disesali dan
disedihi adalah orang-orang mukmin yang benar-benar beriman luar dalam, yang
nampak maupun tersembunyi. Karena ketika keimanan itu telah menancap dalam
hati dan merasakan nikmatnya keimanan, maka dia tidak akan pernah
menggantikannya dengan yang lainnya atau mencari penggantinya.

   Dan juga diantara orang-orang Yahudi
yaitu orang Yahudi, [1] yaitu mereka meniru dan mengikuti para pemimpinnya
yang dibangun atas kebohongan, kesesatan dan kebodohan, mereka para pemimpin
yang diikuti belum pernah datang kepadamu bahkan berpaling darimu (
Muhammad ) mereka bangga dengan kebatilannya. Merubah kalimat dari tempatnya,
yaitu menggunakan kata-kata yang Allah tidak inginkan untuk menyesatkan
manusia dan menolak kebenaran, mereka adalah para penyeruh kepada kesesatan,
mengikuti yang tidak pasti, mendatangkan semua kebohongan, tidak punya akal
dan keinginan. Maka engkau tidak perlu merisaukannya karena mereka adalah
dipuncak kelemahan dan kekurangan. Dan orang yang kurang tidak perlu
diperhatikan lagi.

 [2] ini adalah ucapan mereka
ketika meminta hukum kepada engkau, tidak ada niatan melainkan mengikuti
hawa nafsu. Sebagian mereka mengatakan kepada sebagian lainnya, kalau
Muhammad menghukumi kamu sesuai dengan hawa nafsumu, maka terimalah hukumnya,
akan tetapi kalau dia tidak menghukumi kamu, maka berhati-hatilah dalam
mengikutinya, dan ini adalah suatu fitnah dan hanya mengikuti hawa nafsu
semata.

[3] seperti dalam ayat lain [4]

   Mereka itu adalah orang-orang yang Allah
tidak hendak mensucikan hati mereka. 
oleh karena itu dia mengeluarkan
apa saja yang dia ingin keluarkan. Hal ini menunjukkan bahwa barang siapa
yang niatan ketika berhukum dan meminta hokum agama hanya ingin mengikuti
hawa nafsunya saja, ketika sesuai dia terima, ketika tidak sesuai dia
menolaknya, hal itu menunjukkan hati yang kotor. Sebagaiman juga orang yang
berhukum dan meminta hukum agama dan dia rela menerimanya baik sesuai maupun
tidak sesuai dengan hawa nafsunya. Hal ini menunjukkan hatinya yang bersih.
Hal ini juga menunjukkan bahwa hati yang bersih merupakan sebab mendapatkan
semua kebaikan, dan hal itu juga yang menghantarkan kepada ucapan bijaksana
dan amalan yang tepat.   Mereka peroleh keninaan di dunia  yaitu
kehinaan dan kejelekan Dan baginya di akhirat mendapatkan siksaan yang
sangat pedih
yaitu masuk ke neraka dan mendapatkan murka dari Nya.
Selesai

wallahu’alam.

الحاشية السفلية

الحاشية السفلية
1 ( Orang-orang Yahudi ) itu amat suka mendengar berita
bohong dan amat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain yang belum
pernah datang kepadamu
2 Mereka mengatakan : ” Jika diberikan ini (
yang sudah dirubah-rubah oleh mereka ) kepada kamu, maka terimalah, dan jika
kamu diberi yang bukan ini, maka hati-hatilah
3 Barangsiapa yang Allah menghendaki
kesesatan, maka sekali-kalikamu tidak akan mampu menolak sesuatupun ( yang
datang ) dari Allah
4 Sesungguhnay engkau (
Muhammad ) tidak bisa memberi hidayah kepada orang yang engkau cintai, akan
tetapi Allah lah yang memberi hidayah kepada orang yang dikehendaki

Refrensi

Soal Jawab Tentang Islam

at email

Langganan Layanan Surat

Ikut Dalam Daftar Berlangganan Email Agar Sampai Kepada Anda Berita Baru

phone

Aplikasi Islam Soal Jawab

Akses lebih cepat ke konten dan kemampuan menjelajah tanpa internet

download iosdownload android