Unduh
0 / 0

Hadits Ancaman Bagi Yang Meninggalkan Shalat Yang Tidak Ada Asalnya

Pertanyaan: 172024

Saya melihat sejumlah orang yang mempublikasikan di internet (facebook) seputar balasan bagi setiap shalat. Hal tersebtu tidak saya dapatkan dalam Al-Quran maupun hadits. Mereka menyatakannya demikian; Siapa yang tidak shalat Fajar, maka hilanglah cahaya di wajahnya. Siapa yang tidak shalat Zuhur, maka hilanglah barakah rizkinya. Siapa yang tidak shalat Ashar, maka hilanglah kekuatan fisiknya. Siapa yang tidak shalat Maghrib, maka dia tidak dapat mengambil manfaat dari anak-anaknya, Siapa yang tidak shalat Isya, maka hilanglah keselamatan tidurnya. Mohon penjelasan, apakah ungkapan ini benar, ataukah ini hanya karangan orang-orang saja? Baarokallah fiikum.

Puji syukur bagi Allah, dan salam serta berkat atas Rasulullah dan keluarganya.

Hadits tidak ada sedikitpun dalam
kitab-kitab hadits, apakah dalam hadits shahih ataupun hadits dha’if.
Menunjukkan bahwa ungkapan itu tidak ada asalnya dan sanadnya. Akan tetapi
sebagian orang mengarangnya dan menyebarkannya di sebagian milist dan situs
internet. Mereka mengira bahwa dengan hal itu dapat memperingatkan manusia
agar tidak meninggalkan shalat. Mereka tidak sadar, bahwa dengan itu, mereka
telah melakukan dosa yang besar. Bahkan sebagian ulama berpendapat bahwa
orang yang berdusta terhadap Nabi shallallahu alaihi wa sallam dengan
sengaja adalah kafir.

Al-Amir Ash-Shan’ani rahimahullah
berkata, “Jumhur ulama berpendapat bahwa orang yang sengaja berdusta atas
nama Nabi shallallahu alaihi wa sallam adalah dosa besar. Hal itu diketahui
dengan adanya ancaman siksaan.”

Al-Juwaini berkata, dosa besar itu adalah
kufur. Hal itu ditunjukkan oleh firman Allah
Ta’ala,

 فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى
اللّهِ كَذِباً أَوْ كَذَّبَ بِآيَاتِهِ إِنَّهُ لاَ يُفْلِحُ الْمُجْرِمُونَ
(سورة يونس: 17)

” Maka siapakah yang
lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah atau
mendustakan ayat-ayatNya? Sesungguhnya, tiadalah beruntung orang-orang yang
berbuat dosa.” SQ. Yunus: 17

Dalam ayat ini disamakan antara orang yang berdusta atas
Allah dengan mendustakannya, tidak diragukan lagi bahwa mendustakannya
adalah kekufuran. Sedangkan orang yang berdusta terhadap Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam adalah bagaikan orang yang berdusta terhadap
Allah Ta’ala. Allah mengingkari, dengan ungkapan pertanyaan pengingkaran,
bahwa ada dosa dan kezaliman yang lebih besar dari itu.

Karena orang yang berdusta atas nama Allah dan Rasul-Nya
dapat menghapus sebuah kewajiban, dan menghapus sebuah kewajiban adalah
kekufuran dan mendustakan syariat, dan ini adalah kufur. Karena berdusta
dalam syariat menunjukkan pelecehan terhadapnya secara otomatis.
Wallahua’lam.” (Taudhihul Afkar, 2/88)

Lajnah Daimah pernah ditanya tentang hadits ini dan hadits
yang lain. Mereka menjawab,

“Hadits ini tidak didapatkan dalam kitab-kitab hadits, dan
setelah kami teliti, tidak kami temukan asalnya. Maka wajib dicegah
penyebarluasannya dan pencetakannya.” (Fatawa Lajnah Daimah, 3/259)

Syekh Shaleh Al-Fauzan juga pernah ditanya tentang hadits
ini, maka dia berkata,

Sebagaimana saya ketahui, perkara ini tidak ada dasarnya.
Ancaman terhadap orang yang meninggalkan shalat sudah terdapat dalam
Al-Quran dan hadits yang shahih, hendaknya mencukupkan diri dengan semua
itu. Di antaranya adalah hadits Rasulullah shallallah alaihi wasaalam,

بين الرجل وبين الشرك والكفر ترك الصلاة

“Antara seseorang dengan kesyirikan dan
kekufuran adalah meninggalkan meninggalkan shalat.”  (HR. Muslim)

العهد الذي بيننا وبينهم الصلاة فمن تركها ـ
أي الصلاة ـ فقد كفر

“Janji antara kita dengan mereka adalah ‘Ash-Shalah’, siapa
yang meninggalkannya, sungguh dia telah kafir.” (HR. Ahlussunan, dinyatakan
shahih oleh Al-Albany dalam shahih Targhib wa Tarhib, 564)

Sedangkan Allah Ta’ala berfirman terkait
dengan orang-orang durhaka.

مَا سَلَكَكُمْ فِيْ سَقَرَ ، قَالُوْا لَمْ
نَكُ مِنَ المُصَلِّينَ

“Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar
(neraka)? Mereka menjawab: “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang
mengerjakan shalat.” SQ. Al-Mudatsir: 42-43.

Sebab pertama yang menyebabkan mereka
masuk ke neraka saqor adalah karena mereka meninggalkan shalat. Meninggalkan
shalat merupakan kekufuran dan keluar dari agama. Baik meninggalkannya
karena menentang kewajibannya atau meninggalkannya dalam keadaan mengakui
kewajibannya. Kecuali orang yang meninggalkannya karena lupa dan tertidur.

Adapun apa yang ditanyakan penanya, saya
tidak mengetahui asalnya, begitu pula terkait dengan selebaran yang
dibagi-bagikan, di dalam terdapat ungkapan, “Siapa meninggalkan shalat, maka
dia dihukum dengan lima belas hukuman.” Itu tidak ada asalnya. (Nurun
Aladdarb, 20 Muharam 1427)

Maka tidak boleh menyebarluarkan hadits
semacam ini dan menisbatkannya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam. Justeru yang wajib adalah memperingatkan pelakunya dan menjelaskan
bahwa hal ini tidak ada asalnya dari kitab-kitab hadits.

Siapa yang ingin mengetahui hadits-hadits
shahih dalam bab ancaman, hendaknya dia merujuk kitab Shahih Targhib wa
Tarhib, Syekh Al-Albanya, 1/136-140).

Refrensi

Soal Jawab Tentang Islam

at email

Langganan Layanan Surat

Ikut Dalam Daftar Berlangganan Email Agar Sampai Kepada Anda Berita Baru

phone

Aplikasi Islam Soal Jawab

Akses lebih cepat ke konten dan kemampuan menjelajah tanpa internet

download iosdownload android