Unduh
0 / 0
3616903/01/2012

Jika Seseorang Adzan Dan Shalat Sendirian Di Masjid, Apakah Dicatat Baginya Pahala Shalat Berjamaah?

Pertanyaan: 176417

Kami, berjumlah 25 orang muslim, tinggal di sebuah negeri di Eropa. Kami memiliki masjid yang tidak pernah didatangi seorang pun. Padahal setengah dari kami tidak bekerja. Bahkan, pada hari libur sekalipun tidak ada yang datang ke masjid untuk shalat kecuali satu atau dua orang saja. Itu pun hanya pada waktu-waktu shalat tertentu. Saya berusaha keras menghidupkan masjid itu pada waktu subuh, maghrib, isya, dan di waktu-waktu shalat yang lain. Saya azan sendiri dan shalat sendiri. Saya tahu saya melaksanakan shalat sendiri (munfarid). Apakah pada shalat ini ada pahala shalat berjamaah? Saya berupaya keras untuk tetap istiqamah dalam hal ini. Semoga Tuhanku membuka kelamnya dosa dan maksiatku.

Puji syukur bagi Allah, dan salam serta berkat atas Rasulullah dan keluarganya.

Pertama,

Shalat jamaah di masjid merupakan kewajiban atas setiap orang
yang mampu shalat berjamaah dan mendengar panggilan shalat. Lihat soal-jawab
nomor 8918 dan 40113.

Wajib bagi seorang mukmin untuk benar-benar menjaga setiap
shalatnya, dan khususnya shalat secara berjamaah di masjid. Terutama mereka
yang tinggal di negara Eropa. Dengan shalat berjamaah, kaum muslim bertemu
dan berkumpul bersama saudara-saudaranya dalam ketaatan dan dalam lingkungan
yang Islami. Sehingga di sana mereka bisa saling menasehati dan saling
tolong-menolong dalam agama. Tentunya, hal ini akan membantu mereka
terhindar dari pengaruh budaya Barat dan aliran-aliran keagamaan yang sesat.

Tidak diragukan lagi, upaya Anda untuk meramaikan rumah Allah
merupakan amal besar dan taqarrub agung yang akan mendatangkan pujian dari
Allah. Allah berfirman,

إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ
اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ
وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ فَعَسَى أُولَئِكَ أَنْ
يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ

“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang
yang beriman kepada Allah dan Hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat,
menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka
merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang
mendapat petunjuk.”(At-Taubah: 18).

Maka usahakan untuk terus melakukan itu, dan upayakan agar
masjid tersebut tetap ramai. Tentu dengan memberikan nasehat yang tiada
henti kepada masyarakat muslim yang hidup bersama Anda di negeri itu, agar
mereka melaksanakan shalat di masjid, yang menjadi kewajiban bagi mereka.
Jangan lupa untuk menjelaskan kepada mereka bahwa shalat jamaah adalah wajib
dan bahwa melaksanakan shalat di masjid merupakan salah satu tanda keimanan,
dan meninggalkan shalat di masjid tanpa halangan termasuk tanda kemunafikan.

Semoga Allah mencatat apa yang Anda lakukan sebagai pahala
jamaah sekalipun Anda melakukannya secara munfarid. Karena Anda bertakwa
kepada Allah semampu Anda dan Anda menyuruh kepada kebaikan dan melarang
kepada kemunkaran, dan Anda menyeru orang-orang untuk shalat berjamaah,
kemudian Anda shalat. Imam al-Bukhari meriwayatkan (4423) dari Anas bin
Malik radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
kembali dari Perang Tabuk. Ketika beliau sudah dekat ke Madinah, beliau
berkata,

إِنَّ بِالْمَدِينَةِ أَقْوَامًا
مَا سِرْتُمْ مَسِيرًا وَلَا قَطَعْتُمْ وَادِيًا إِلَّا كَانُوا مَعَكُمْ،
قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَهُمْ بِالْمَدِينَةِ ؟ قَالَ : وَهُمْ
بِالْمَدِينَةِ حَبَسَهُمْ الْعُذْرُ

“Di Madinah ada orang-orang yang selalu bersama kalian ke
mana pun kalian pergi.” Para sahabat bertanya keheranan, “Sekalipun mereka
berada di Madinah?!” Beliau menjawab, “Mereka berada di Madinah karena ada
halangan.”

Syaikhul Islam rahimahullah berkata: Siapa yang berniat
kebaikan dan melakukan sebagian dari kebaikan itu semampunya dan tidak mampu
menuntaskannya, maka ia akan mendapat pahala orang yang melakukan kebaikan
itu secara tuntas. Demikian. Dikutip dari “Majmu’ al-Fatawa” (22/243).

Kesimpulan:

Upaya Anda dalam memakmurkan masjid tersebut merupakan amal
baik yang disyariatkan. Berusaha keraslah untuk mengajak orang agar
melakukan kebaikan itu bersama Anda, sekalipun yang datang hanya satu orang
lalu shalat berjamaah hanya berdua bersama Anda. Teruskanlah hal itu,
sekalipun jumlah kalian sedikit. Jangan biarkan syiar-syiar agama terhenti
dari masjid.

 Wallahu ta’ala a’lam..

Refrensi

Soal Jawab Tentang Islam

at email

Langganan Layanan Surat

Ikut Dalam Daftar Berlangganan Email Agar Sampai Kepada Anda Berita Baru

phone

Aplikasi Islam Soal Jawab

Akses lebih cepat ke konten dan kemampuan menjelajah tanpa internet

download iosdownload android