Unduh
0 / 0

Apa Imbalan bagi ibuku jika aku termasuk orang yang hafal Al Qur’an ?

Pertanyaan: 180860

Apakah mungkin bagi ibuku bisa masuk surga karena sebab doaku untuknya ? Sedang aku adalah orang yang hafal Al Qur’an, lalu apa imbalan dan pahalanya dengan keberadaanku sebagai orang yang hafal Al Qur’an ?

Puji syukur bagi Allah, dan salam serta berkat atas Rasulullah dan keluarganya.

..

Yang pertama :

Tidak diragukan lagi bahwa
kedua orang tua akan mendapatkan manfaat dari amal shaleh anaknya –baik
laki–laki atau perempuan— karena anak merupakan hasil pembinaan dan didikan
kedua orang tuanya kebaikan dan keshalehannya merupakan hasil keshalehan
kedua orang tuanya, sebagaimana doa dan syafa’atnya akan memberikan manfaat
pada keduanya dengan izin Allah, dan ini salah satu penyebab masuk surga ;
Imam Muslim meriwayatkan (1631) dari Abu Hurairoh Radhiyallahu Anhu dari
Nabi Shallallahu alaihi Wasallam sesungguhnya beliau bersabda : “Jika
seorang manusia meninggal dunia maka terputuslah darinya amalannya melainkan
tiga perkara : Shodaqoh  jariyah, ilmu yang bermanfaat baginya atau anak
shaleh yang senantiasa mendoakannya.”

وروى الإمام أحمد (10232) عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( إِنَّ اللَّهَ عَزَّ
وَجَلَّ لَيَرْفَعُ الدَّرَجَةَ لِلْعَبْدِ الصَّالِحِ فِي الْجَنَّةِ
فَيَقُولُ : يَا رَبِّ أَنَّى لِي هَذِهِ ؟ فَيَقُولُ : بِاسْتِغْفَارِ
وَلَدِكَ لَكَ ) . وصححه الألباني في “صحيح الجامع” (1617) .

Imam Ahmad meriwayatkan
(10232) dari Abu Hurairoh Radhiyallahu Anhu ia berkata : Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda : “ Sesungguhnya Allah ‘Azza Wajalla
pasti akan mengangkat bagi hamba yang shaleh derajatnya disurga; maka dia
bertanya : Wahai Tuhan apa yang menyebabkan aku seperti ini?  Maka Allah
menjawab : berkat Istighfar anakmu untukmu.“ Dan dishahihkan oleh Albani
dalam “Shahih Aljami’”(1617).

وروى أبو داود (3528) عن عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ : قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( إِنَّ مِنْ أَطْيَبِ
مَا أَكَلَ الرَّجُلُ مِنْ كَسْبِهِ ، وَوَلَدُهُ مِنْ كَسْبِهِ ) .
وصححه الألباني في “صحيح أبي داود” .

Imam Abu Daud meriwayatkan
(3528) dari Aisyah Rodhiyallahu Anha ia berkata : Rasulllah Shallallahu
Alaihi Wasallam bersabda : “Sesungguhnya sebaik–baik yang dimakan oleh
seseorang adalah dari hasil jerih payahnya sendiri dan anak termasuk hasil
jerih payahnya.”  dan dishahihkan oleh Albani dalam “ Shahih Abi Daud ”. 

Syaikh Ibnu Baz  Rahimahullah
berkata : “ Doa dan Istighfar bagi kedua orang tua dan shodaqoh atas
keduanya termasuk sejumlah kebaikan setelah kematian ”.  Diambil dari Majmu’
Fatawa Ibn Baz (368/9).

Syaikh Ibn Utsaimin
Rahimahullah berkata :  “Maksud dari Sabda Nabi ( atau anak shaleh yang
mendoakannya ) sesungguhnya didasarkan bahwa anak yang shaleh itu adalah
bagian dari orang tua seakan–akan ia adalah jiwanya; karena hal ini beliau
bersabda ( terputus amalannya melainkan tiga hal ) maka dijadikanlah doa
anak bagi ayahnya termasuk dari perbuatan sang ayah”.  Diambil dari “fatawa
Nuurun ‘Ala Ad Darb” (10-11/111).

Beliau juga mengatakan : “Ada
ketetapan dari Nabi Shallallahu Alaihi  wa’ala aalihi Wasallam; sesungguhnya
anak–anak  apabila  mereka meninggal diusia balita, maka mereka akan mejadi
pelindung dan tameng dari api neraka bagi kedua orang tua mereka, adapun
mereka yang sudah baligh maka mereka memberikan syafa’at bagi orang tua
mereka pada kondisi dimana mereka diizinkan untuk hal itu”.  “Fatawa Nuurun
‘ala ad Darb” (42/12).

As Syaikh Albani Rahimahullah
berkata : “Apa yang dilakukan oleh anak yang shalih dari amal-amal shalih
maka sesungguhnya bagi kedua orang tuanya  pahala yang sepadan dengannya,
tanpa mengurangi dari pahala anaknya sedikitpun; karena anak merupakan hasil
jerih payah dan pembinaannya, Allah ‘Azza Wajalla berfirman :

( وأن ليس للإنسان إلا ما سعى ) النجم /39 ،

“Dan
bahwasannya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah
diusahakannya” (An Najm :39)

dan Rasulullah Shallallahi
Alaihi Wasallam bersabda : “ Sesungguhnya sebaik – baik apa yang dimakan
oleh seseorang adalah apa yang dihasilkan dari jerih payahnya, dan
sesungguhnya anak merupakan hasil dari jerih payahnya.”  Diambil dari kitab
“ Ahkamul Janaiz” (halaman 126,217).

Dan ini semua diantara sebab
keberuntungan dihari  kiamat untuk masuk surga, akan tetapi  kesemuanya tadi
adalah hak prerogatif Allah yang tidak mengetahuinya melainkan Allah,
seorang mukmin didunia   hanya mengambil dan beramal sesuai sebab –sebab
yang di syari’atkan  saja agar beruntung dan selamat serta senantiasa
berhusnudz dzon kepada Allah Ta’ala.

Yang kedua :

Tentang keberadaan anda yang
saat ini telah hafal Al Qur’an maka hal ini merupakan karunia  terbesar dari
Allah yang diberikan kepada anda, maka hendaklah anda bersyukur atas nikmat
yang agung ini dengan senantiasa melakukan muroja’ah dan mendalami AlQur’an,
apabila niat anda benar akan hal tersebut dan anda mengamalkan Al Qur’an
sesuai dengan apa yang anda hafalkan niscaya Allah akan memberikan anda
manfaat yang besar didunia dan akhirat Insya Allah .

Sebagaimana ibu anda juga
akan mengambil manfaat  insya Allah – apabila ia seorang muslimah – seperti
apa yang telah disebutkan  terdahulu bahwa anak merupakan bagian dari kedua
orang tuanya, jika keduanya mentarbiyahnya dengan tarbiyah yang baik pasti
keduanya  akan mendapatkan banyak limpahan kebaikan;  karena barangsiapa
yang menuntun kepada petunjuk, maka baginya pahala sepadan dengan pahala
orang yang mengikutinya dengan tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang
tersebut. Dan dari sejumlah manfaat yang akan didapat oleh kedua orang tua
adalah Allah akan mengenakan bagi keduanya pakaian yang sama sekali tidak
pernah dikenakan oleh penghuni dunia. Imam Ahmad meriwayatkan (22441) Dari
Abdullah bin Buraidah dari Bapaknya ia berkata : Aku pernah duduk disisi
Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam lalu aku mendengarkan beliau bersabda :

وَإِنَّ الْقُرْآنَ يَلْقَى صَاحِبَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حِينَ يَنْشَقُّ
عَنْهُ قَبْرُهُ كَالرَّجُلِ الشَّاحِبِ فَيَقُولُ لَهُ هَلْ تَعْرِفُنِي ؟
فَيَقُولُ مَا أَعْرِفُكَ فَيَقُولُ لَهُ هَلْ تَعْرِفُنِي ؟ فَيَقُولُ مَا
أَعْرِفُكَ فَيَقُولُ : أَنَا صَاحِبُكَ الْقُرْآنُ الَّذِي أَظْمَأْتُكَ فِي
الْهَوَاجِرِ وَأَسْهَرْتُ لَيْلَكَ وَإِنَّ كُلَّ تَاجِرٍ مِنْ وَرَاءِ
تِجَارَتِهِ وَإِنَّكَ الْيَوْمَ مِنْ وَرَاءِ كُلِّ تِجَارَةٍ . فَيُعْطَى
الْمُلْكَ بِيَمِينِهِ وَالْخُلْدَ بِشِمَالِهِ ، وَيُوضَعُ عَلَى رَأْسِهِ
تَاجُ الْوَقَارِ ، وَيُكْسَى وَالِدَاهُ حُلَّتَيْنِ لَا يُقَوَّمُ لَهُمَا
أَهْلُ الدُّنْيَا فَيَقُولَانِ : بِمَ كُسِينَا هَذِهِ ؟ فَيُقَالُ بِأَخْذِ
وَلَدِكُمَا الْقُرْآنَ ) وذكره الألباني في “الصحيحة” (2829) .
 

“Dan sesungguhnya Al Qur’an
akan menjumpai pemiliknya pada hari kiamat pada saat kuburannya terbelah
sebagaimana lelaki yang kurus dan pucat ia mengatakan kepadanya apakah
engkau mengenalku ? lalu dia menjawab aku tidak mengenalmu, ia bertanya
kembali apakah engkau mengenalku? Ia menjawab aku tidak mengenalmu, lalu ia
berkata: aku adalah sahabatmu Al Qur’an yang telah menghilangkan dahagamu
pada saat siang hari yang sangat terik, yang telah membuatmu begadang
dimalam hari, dan setiap pedagang akan berada dibelakang  perniagaannya dan
engkau sekarang pada hari ini dibelakang  semua perniagaan. Lalu
diberikanlah kerajaan ditangan kanannya dan keabadian ditangan kirinya, dan
disematkan diatas kepalanya mahkota yang megah, dan dipakaikan bagi kedua
orang tuanya pakaian yang sama sekali tidak pernah dikenakan oleh penduduk
dunia, lalu keduanya berkata : Mengapa kami diberikan pakaian semacam ini ?
maka dikatakan kepada keduanya ; semua ini karena anak kalian menjadikan al
Qur’an sebagai sahabatnya saat didunia” Syaikh Albani menyebutkannya dalam
“As Shohihah ” (2829).

Dan penjelasan dari sabda
Rasulullah : “Pakaian yang sama sekali tidak pernah dikenakan oleh penduduk
dunia”  adalah : Yang demikian itu karena keagungan dan kemulyaan pakaian
tersebut. Ada pula yang menjelaskan : ketika huruf wawu yang bertasydid
dibaca  kasroh pada sabda Rasul : laa yuqowwimu lahumaa ahlud dunyaa
maka pengertiannya adalah : Tidak mungkin bagi penduduk  dunia menentukan
harga bagi pakaian tersebut, berarti sangat mahal.  Sebagaian ulama’ ada
yang membaca sabda Nabi diatas dengan huruf wawu yang bertasydid tapi
berharokat fathah mengikuti seghot mabni majhul, yang mempunyai arti : 
Penduduk dunia pasti tidak akan sanggup  menjangkau harga pakaian tersebut
meski telah ditetapkan harganya.  Lihat kitab “ Bulughul Amaanii min Asraril
Fathir Robbanii” (3042/3). Harap kembali merujuk pada jawaban soal nomer
(14035) untuk mengetahui keistimewaan orang yang hafal Al Qur’an didunia dan
di akhirat.  Dan dirujuk juga jawaban soal (763) untuk sekedar menambah
faedah dan manfaat .  

Wallahu  a’lam.

Refrensi

Soal Jawab Tentang Islam

at email

Langganan Layanan Surat

Ikut Dalam Daftar Berlangganan Email Agar Sampai Kepada Anda Berita Baru

phone

Aplikasi Islam Soal Jawab

Akses lebih cepat ke konten dan kemampuan menjelajah tanpa internet

download iosdownload android