Unduh
0 / 0

Apakah menghafal Al Qur’an Al Karim diantara sebab ditumbuhkannya kecerdasan ?

Pertanyaan: 184570

Jikalau seseorang menghafalkan Al Qur’an apakah hal ini bisa menjadikannya semakin pandai, dan apabila jawabannya adalah “tidak”, maka bagaimana agar saya semakin cerdas disela–sela belajar dan mempelajari hal–hal tentang syari’at Islam yang bersumber dari Al Qur’an??

Puji syukur bagi Allah, dan salam serta berkat atas Rasulullah dan keluarganya.

..

Menumbuhkan kepandaian bagi
manusia merupakan salah satu spesialisasi keilmuan dan pembelajaran kejiwaan
yang  setiap perguruan tinggi, universitas, lembaga-lembaga pendidikan dan
sentra–sentra penelitian saat ini sangat peduli terhadapnya, dan merupakan 
cita-cita bersama bagi kebanyakan para ilmuwan dan peneliti, yang mereka
mengerahkan segala potensi dan kemampuan untuk merealisasikannya yang
dibangun diatas study intensif serta penelitian khusus. Dan penetapan
hubungan menghafal Al Qur’an dengan bertambahnya kecerdasan bagi penghafal 
Al Qur’an haruslah disandarkan kepada penelitian ilmiyah dan study intensif
yang akurat, yang uji cobanya diberlakukan pada sasaran tertentu dari salah
satu mahasiswa tahfidlul Qur’an, lalu dilakukan pemeriksaan tingkat
kepandaiannya sebelum dan sesudah menghafal Al Qur’an yang tentu saja
tingkat ketelitiannya sesuai dengan standarisasi tingkat dunia, kemudian
dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak memiliki kesibukan menghafal Al
Qur’an dengan memperhatikan perbedaan umur dan jenjang pendidikan, lalu
hasil dari itu semua merupakan sebuah keputusan yang autentik sehingga
tatkala kita berbincang dengan banyak kalangan maka perbincangan itu bukan
hanya anggapan belaka namun berdasarkan bukti penelitian yang nyata dan
jelas, dan kita tidak mengambil hukum berdasarkan sentimentil perasaan. Kita
pun juga sudah mendengar bahwa di Al Azhar As Syarif mengadakan penelitian
khusus terhadap perkara ini namun sampai sekarang belum ada hasil dan
keputusan yang bisa kita jadikan sabagai bahan acuan.

Akan tetapi cukuplah bagi
kita disini untuk mengungkapkan ; bahwasannya menghafal Al Qur’an dan
membacanya merupakan sebab terbesar terhadap kejernihan dan  kesucian hati
dan juga sebab terbesar bagi keberkahan seorang hamba, dan  disini kita bisa
mengambil isyarat  dari beberapa ketentuan- ketentuan berikut :

Yang pertama :

Menghafal Al Qur’an merupakan
cahaya dari Allah Ta’ala yang ditanamkan kedalam hati hambanya, dan cukuplah
apa yang dikabarkan dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wassallam : “Bahwasannya
pembaca Al Qur’an bagaikan buah limau yang rasanya lezat dan  juga harum
baunya” Hadits riwayat Bukhori ( 5020 ) dan Muslim ( 797 )

dan dari Ibnu Abbas
Rodhiyallahu Anhuma ia berkata : “Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
bersabda :

( إِنَّ الَّذِي لَيْسَ فِي جَوْفِهِ شَيْءٌ مِنَ القُرْآنِ كَالبَيْتِ
الخَرِبِ ) رواه الترمذي (2913) وقال : حسن صحيح . وصححه الألباني في ” صحيح
الترمذي “

“Sesungguhnya seseorang yang 
didalam hatinya kosong dari  Al Qur’an maka ia bagaikan rumah yang roboh
atau runtuh “  Hadits Riwayat Turmudzi  (2913) dan ia mengatakan : Hadits
Hasan Shahih.   Dan di Shahihkan oleh Albani dalam “Shahih at Turmudzi”.

Yang Kedua :

Menghafal Al Qur’an merupakan
sarana untuk tadabbur, berfikir dan berangan-angan (tentang Al Qur’an ), dan
ia merupakan cara terpenting  dalam memperoleh pemahaman agama, serta
menjadi cerdas dan peka akan  hal–hal yang diridhai lalu kemudian diikuti,
dan letak hal–hal yang dibenci lalu ditinggalkan.

Yang ketiga :

Al Qur’an al Karim salah satu
penyebab kebahagiaan, ketenangan dan ketentraman seorang hamba di dunia dan
akhirat, dan menumbuhkan kecerdasan dan kejeniusan yang tidak mungkin
dicapai oleh hati yang lalai yang dipenuhi kesedihan dan kekotoran.

Yang keempat :

Mengambil  ‘ibroh dari para
cendekiawan dunia pada dekade awal islam, para penghafal kitab Allah dan
Sunnah Rasulnya kita bisa menengok para mufassir agung seperti At Thobari,
Al Qurthubi, Ibnu Katsir, Ar Roozi, Ibnu Taimiyyah dan yang lain- lainnya,
yang ini membuktikan kepadamu betapa mereka adalah seagung- agung dalil 
atau atas pengaruh hafalan Al Qur’an pada kejeniusan pikiran.

Yang kelima :

Menghafal Al Qur’an Al karim
pada hakikatnya adalah membaca dan menelaah secara intensif, banyak para
pakar modern ini sepakat bahwa membaca merupakan unsur  terpenting dalam
menambah kecerdasan bagi para  penuntut ilmu, maka bagaimana jika bacaan
yang dibaca  adalah kalam atau ucapan yang paling mulya, paling baik dan
paling suci ??  

Wallahu A’lam..

Refrensi

Soal Jawab Tentang Islam

at email

Langganan Layanan Surat

Ikut Dalam Daftar Berlangganan Email Agar Sampai Kepada Anda Berita Baru

phone

Aplikasi Islam Soal Jawab

Akses lebih cepat ke konten dan kemampuan menjelajah tanpa internet

download iosdownload android