Unduh
0 / 0
323016/09/2012

Sang Suami Merujuk Isterinya Dengan Ucapan, Tapi Keluarganya Mensyaratkan Harus Dengan Akad Yang Baru

Pertanyaan: 185168

Saya menikah lagi untuk kedua kalinya setelah saya menceraikan isteri pertama sesuai permintaan isteri pertama. Ketika isteri pertama tersebut masih dalam masa iddahnya, saya merujuknya sesuai syariat dengan mengatakan kepadanya, ‘Engkau kembali lagi kepada saya’. Hal tersebut disaksikan oleh bapaknya dan saudara laki-lakinya serta keluarga saya. Setelah dia menyempurnakan iddahnya, saya menceraikan isteri kedua dan saya ingin rujuk kembali kepadanya. Tapi keluarganya menuntut kepada saya untuk melakukan akad baru dan mahar. Apakah kembalinya dia kepada saya dianggap sah sebelum habis mada iddah tanpa akad baru atau tidak sah?

Puji syukur bagi Allah, dan salam serta berkat atas Rasulullah dan keluarganya.

Para ulama fiqih sepakat bahwa rujuk dianggap sah dengan
ucapan yang menunjukkan hal tersebut, seperti dengan mengatakan kepada
isterinya yang telah dicerai, aku rujuk kami, atau aku rujuk dia..

Mereka berbeda pendapat apakah rujuk dapat dilakukan dengan
perbuatan, seperti dengan menjimaknya atau dengan mencumbunya seperti
menyentuh, mencium atau 45904.

Rujuk tidak disyaratkan harus didepan penghulu, tidak pula
disyaratkan dua orang saksi, akan tetapi disunahkan menghadirkan saksi
ketika rujuk, berdasarkan firman Allah Ta’ala,

فَإِذَا بَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ
فَأَمْسِكُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ أَوْ فَارِقُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ وَأَشْهِدُوا
ذَوَيْ عَدْلٍ مِنْكُمْ وَأَقِيمُوا الشَّهَادَةَ لِلَّهِ ذَلِكُمْ يُوعَظُ
بِهِ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَمَنْ يَتَّقِ
اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجاً)
سورة الطلاق: 2)

“Apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, Maka
rujukilah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan
persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah
kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah diberi pengajaran
dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa
bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar.” SQ.
At-Talaq: 2.

Tidak disyaratkan sang isteri yang ditalak harus berada di
rumah suaminya, bahkan rujuk dianggap sah dalam keadaan isteri tetap berada
di rumah keluarganya.

Karena itu, jika anda telah mengatakan kepada isteri anda,
engkau saya rujuk, maka rujuknya dianggap sah, maka dia menjadi isteri anda
kembali. Kecuali jika talaknya berdasarkan imbalan, yaitu dia membayar
sejumlah uang tertentu kepada anda, atau dia tidak menuntut harta yang
menjadi haknya dari anda, maka itu dianggap khulu’, atau talaq ba’in, maka
dia tidak dapat kembali kepada anda kecuali dengan akad baru dan mahar baru.

Wallahua’lam.

Refrensi

Soal Jawab Tentang Islam

at email

Langganan Layanan Surat

Ikut Dalam Daftar Berlangganan Email Agar Sampai Kepada Anda Berita Baru

phone

Aplikasi Islam Soal Jawab

Akses lebih cepat ke konten dan kemampuan menjelajah tanpa internet

download iosdownload android