Unduh
0 / 0

Apakah Masjidil Aqsho Termasuk Tanah Haram?

Pertanyaan: 34751

Apakah Masjid Aqsha dianggap sebagai tanah haram seperti tanah haram di Mekah dan Madinah?

Puji syukur bagi Allah, dan salam serta berkat atas Rasulullah dan keluarganya.

Pertama:

Masjid Aqsha memiliki keutamaan dibanding
masjid-masjid lainnya. Masjid yang paling utama secara mutlak adalah
Masjidil Haram, kemudian Masjid Nabawi, kemudian Masjid Aqsha.

Ketiga masjid inilah yang kita
disyariatkan melakukan safar untuk ibadah di sana. Nabi shallallahu alaihi
wa salla bersabda,

لا
تُشَدُّ
الرِّحَالُ
إِلا
إِلَى
ثَلاثَةِ
مَسَاجِدَ
:
مَسْجِدِ
الْحَرَامِ
،
وَمَسْجِدِ
الأَقْصَى،
وَمَسْجِدِي
هَذَا 
(رواه
البخاري،
رقم،
1996)

“Jangankah kalian melakukan perjalanan kecuali ke ketiga
masjid; Masjidil Haram, Masjidil Aqsha dan Majidku ini (Masjid Nabawi).”
(HR. Bukhari, no. 1996)

Shalat di Masjid Aqsha senilai dua ratus limapuluh shalat.

Dari Abu Dzar radhiallahu anhu dia berkata,

تذاكرنا
ونحن
عند
رسول
الله
صلى
الله
عليه
وسلم
أيهما
أفضل
مسجد
رسول
الله
صلى
الله
عليه
وسلم
أم
بيت
المقدس؟
فقال
رسول
الله
صلى
الله
عليه
وسلم :
صلاة
في
مسجدي
أفضل
من
أربع
صلوات
فيه
ولنعم
المصلى
هو،
وليوشكن
أن
لا
يكون
للرجل
مِثْل
شطن
فرسه
من
الأرض
حيث
يَرى
منه
بيت
المقدس
خيراً
له
من
الدنيا
جميعاً  
(رواه
الحاكم،  4 / 509،وصححه
ووافقه
الذهبي
والألباني
كما
في ”
السلسلة
الصحيحة ”
في
آخر
الكلام
على
حديث
رقم. 2902(

“Kami pernah berbincang-bincang saat kami berada di sisi
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tentang mana yang paling utama di
antara kedua masjid; Masjid Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam (Masjid
Nabawi) atau Baitul Maqdis (Masjid Aqsha)? Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam bersabda, “Shalat di masjidku, lebih utama empat kali lipat dibanding
shalat di sana (Masjid Aqsha) dan dia adalah orang shalat yang beruntung.
Akan ada suatu masa, seorang laki-laki tidak memiliki sedikitpun sebidang
tanah, namun dia melihat bahwa Baitul Maqdis lebih baik baginya dibanding
seluruh dunia.”

(HR. Hakim, 4/509. Dia menyatakan shahih. Disetujui oleh
Az-Zahaby, begitupula Al-Albany sebagaimana terdapat dalam Silsilah
Ash-Shahihah pada akhir pembicaraan tentang hadits no. 2902)

Shalat di Masjid Nabawi senilai seribu shalat, maka shalat di
Masjid Aqsha senilai dua ratus lima puluh shalat.

Adapun hadits yang masyhur bahwa shalat di sana senilai lima
ratus shalat adalah dhaif. Lihat Tamamul Minnah, oleh Syekh Al-Albany
rahimahullah, hal. 292.

Kedua:

Tanah haram memiliki kekhususan berdasarkan syariat yang
telah Allah tetapkan. Di antaranya; Tidak boleh berperang di dalamnya.
Lainnya, diharamkan memburu binatang seperti burung yang terdapat di sana.
Dilarang pula mencabut tumbuh-tumbuhan yang tumbuh dengan sendirinya, bukan
yang ditanam manusia.

Allah telah memberikan keistimewaan bagi penghuni Mekah
dengan menjadikan dia sebagai tempat yang aman bagi mereka.

Allah Ta’ala berfirman, .

أَوَلَمْ
نُمَكِّنْ
لَهُمْ
حَرَمًا
آمِنًا
يُجْبَى
إِلَيْهِ
ثَمَرَاتُ
كُلِّ
شَيْءٍ
رِزْقًا
مِنْ
لَدُنَّا
وَلَكِنَّ
أَكْثَرَهُمْ
لا
يَعْلَمُونَ  
(سورة
القصص: 57)

“Dan Apakah Kami tidak meneguhkan kedudukan mereka dalam
daerah Haram (tanah suci) yang aman, yang didatangkan ke tempat itu
buah-buahan dari segala macam (tumbuh- tumbuhan) untuk menjadi rezki
(bagimu) dari sisi Kami?. tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.” (QS.
Al-Qashash: 57)

Dia juga berfirman,  .

أَوَلَمْ
يَرَوْا
أَنَّا
جَعَلْنَا
حَرَمًا
آمِنًا
وَيُتَخَطَّفُ
النَّاسُ
مِنْ
حَوْلِهِمْ   (سورة
العنكبوت: 67)

“Dan
Apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa Sesungguhnya Kami telah menjadikan
(negeri mereka) tanah suci yang aman, sedang manusia sekitarnya
rampok-merampok.” (QS. Al-Ankabut: 67)

وَمَنْ
دَخَلَهُ
كَانَ
آمِنًا   (سور
آل
عمران:
97)

“Barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah
dia.” (QS. Ali Imran: 97)

Imam Muslimm (1362) meriwayatkan dari Jabir dia berkata, Nabi
shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

إنَّ
إبراهيمَ
حرَّمَ
مكةَ
،
وأني
حَرَّمْتُ
المدينةَ
،
ما
بين
لابَتَيْها
،
لا
يُقطَع
عِضَاهُها
،
ولا
يُصَادُ
صَيْدُها

“Sesungguhnya Ibrahim telah mengharamkan Mekah, maka aku
sungguh telah mengharamkan Madinah di antara kedua gunungnya.
Pohon berdurinya tidak boleh dipotong dan
binatang buruannya tidak boleh diburu.” (HR. Muslim)

(العضاه)
adalah setiap pohon yang memiki duri. Jika pohon yang berduri haram
dipotong, maka memotong pohon yang tidak berduri lebih utama lagi dilarang
untuk dipotong.

Imam Muslim (1374) meriwayatkan dari Abu Said Al-Khudry, dia
berkata, “Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersbda,

اللَّهُمَّ
إِنَّ
إِبْرَاهِيمَ
حَرَّمَ
مَكَّةَ
فَجَعَلَهَا
حَرَمًا،
وَإِنِّي
حَرَّمْتُ
الْمَدِينَةَ . . .
أَنْ
لا
يُهْرَاقَ
فِيهَا
دَمٌ،
وَلا
يُحْمَلَ
فِيهَا
سِلاحٌ
لِقِتَالٍ
،
وَلا
تُخْبَطَ
فِيهَا
شَجَرَةٌ
إِلا
لِعَلْفٍ
. . . (الحديث)

“Ya Allah, sesungguhnya Ibrahim telah menetapkan keharaman
Mekah, maka jadilah dia tanah haram. Sungguhnya aku telah menetapkan
keharaman Madinah. Tidak boleh ada darah yang ditumpahkan di dalamnya, tidak
boleh mengangkat senjata di dalamnya untuk berperang, tidak boleh pohonnya
dipotong kecuali untuk pakan ternak…” (hadits)

An-Nawawi berkata, “Di dalam hadits ini terdapat dalil
dibolehkannya memetik dedaunan untuk pakan ternak. Yang dimaksud disini
adalah berbeda dengan apa yang dikatakan memotong atau mengambil dahannya,
karena hal itu diharamkan.”

Adapun Al-Quds (Masjid Aqsha) bukanlah tanah haram dengan
makna tersebut sebagaimana disepakati kaum muslimin. Sebagian orang ada yang
memperlebar ungkapan ini (tanah haram) sehingga seakan-akan Al-Quds termasuk
tanah haram, kemudian juga Masjid Ibrahim Al-Khalil sebagai tanah haram.
Bahkan perguruan-perguruan tinggi disebut dengan istilah Al-Haram
Al-Jami’i!!! Tidak ada tanah haram di muka bumi ini selain tanah haram Mekah
dan Madinah, dan sebuah lembah di Thaif yang bernama Wuj, para ulama berbeda
pendapat, apakah daerah itu termasuk tanah haram atau tidak?

Syaikhul Islam berkata dalam Majmu Fatawa (27/14-15), “Di
Baitul Maqdis tidak ada tempat yang disebut sebagai tanah haram, tidak di
daerah Al-Khalil, tidak juga di daerah lainnya, kecuali di tiga tempat;

Pertama; Disebut sebagai tanah haram dengan kesepatan kaum
muslimin, yaitu tanah haram Mekah yang telah Allah muliakan.

Kedua: Disebut tanah haram menurut jumhur ulama. Dia adalah
tanah haram Madinah. Kedudukan
sebagai tanah haram ini berdasarkan pendapat jumhur ulama, seperti Malik,
Syafii dan Ahmad. Dalam masalah ini banyak
hadits shahih dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.

Ketiga: Wuj, dia adalah sebuah lembah di Thaif. Perkara ini
diriwayatkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Ahmad dalam Musnadnya dan
tidak termasuk dalam kitab-kitab Shahih. Tempat ini termasuk tanah haram
menurut Mazhab Syafii berdasarkan keyakinan shahihnya hadits tersebut. Akan
tetapi menurut mayoritas ulama, dia bukanlah tanah haram. Imam Ahmad sendiri
menyatakan kedhaifan hadits yang dia riwayatkan dan tidak berpedoman
kepadanya.

Adapun selain ketiga tempat tersebut, bukanlah tanah haram
menurut seluruh ulama kaum muslimin. Sesungguhnya tanah haram adalah apa
yang telah Allah tetapkan haram untuk diburu buruannya dan dicabut pohonnya.
Sedangkan Allah tidak mengharamkan
berburu dan mencabut tanaman di luar ketiga tempat tersebut.

Wallahua’lam.

Refrensi

Soal Jawab Tentang Islam

at email

Langganan Layanan Surat

Ikut Dalam Daftar Berlangganan Email Agar Sampai Kepada Anda Berita Baru

phone

Aplikasi Islam Soal Jawab

Akses lebih cepat ke konten dan kemampuan menjelajah tanpa internet

download iosdownload android
at email

Langganan Layanan Surat

Ikut Dalam Daftar Berlangganan Email Agar Sampai Kepada Anda Berita Baru

phone

Aplikasi Islam Soal Jawab

Akses lebih cepat ke konten dan kemampuan menjelajah tanpa internet

download iosdownload android