Apakah tato boleh di dalam Islam ?
Tato adalah menusuk kulit dengan jarum dan mengisinya dengan alkohol atau benda lain untuk mengubah warnanya menjadi biru atau hijau.
Hal ini dilarang (haram) berdasarkan ijma’ (konsensus) para ulama (Al-Mughni, 1/94).
Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan,
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : لَعَنَ اللَّهُ الْوَاشِمَاتِ وَالْمُسْتَوْشِمَاتِ وَالْمُتَنَمِّصَاتِ وَالْمُتَفَلِّجَاتِ لِلْحُسْنِ الْمُغَيِّرَاتِ خَلْقَ اللَّهِ . متفق عليه : اللؤلؤ والمرجان ج 2 ص 175
Dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata, “Allah melaknat orang yang mentato dan orang yang meminta ditato, orang yang mencukur habis alis dan merenggangkan gigi untuk kecantikan dengan merubah ciptaan Allah.” (Muttafaq ‘Alaihi. Al-Lu’lu’ wa Al-Marjan, juz 2 hal. 175).