Unduh
0 / 0

Hukum Pertandingan Sepak Bola Di Bulan Ramadan Dan Bincang-Bincang Ramadan

Pertanyaan: 50112

Apa hukum pertandingan sepak bola Ramadan yang banyak dilakukan di tengah masyarakat dan bincang-bincang Ramadan?

Puji syukur bagi Allah, dan salam serta berkat atas Rasulullah dan keluarganya.

Yang selayaknya dilakukan seorang mukmin
adalah memanfaatkan musim-musim kebaikan dan memperbanyak ketaatan kepada
Tuhannya Subhanu wa Ta’ala.

Di antara musim-musim kebaikan itu adalah
bulan Ramadan. Betapa banyak ketaatan yang dapat dilakukan oleh seorang
muslim di bulan Ramadan serta ditambah dan dilipatgandakan pahalanya.

Ramadan merupakan bulan puasa, bulan
qiyamullail, tilawatil quran, zikir, doa, umrah, memberi sadaqah berbuka
puasa, shadaqah, dermawan, kasih sayang terhadap orang miskin, bulan untuk
i’tikaf, menjauh dari makhluk dan menghadap Allah serta bersungguh-sungguh
dalam ibadah.

Keutamaannya tidak terhitung dan tidak
dapat disebut satu persatu.

Pada setiap malam di dalamnya, Allah
memerdekakan hambanya dari neraka. Saat itu, pintu-pintu surga dibuka, dan
pintu-pintu neraka ditutup, setan-setan diikat. Sebab-sebab ampunan dosa di
dalamnya sangat banyak, baik dalam bentuk puasa, qiyamullail pada lailatul
qadar. Orang-orang yang sesungguhnya terhalang adalah orang yang terhalang
dari kebaikan bulan ini. Dan orang yang paling merugi adalah orang yang
ketika bulan ini berlalu, dia tidak mendapatkan ampunan. Jika dibulan
Ramadan dia tidak mendapatkan ampunan, kapan lagi dia akan mendapatkan
ampunan!!

Jika dibulan Ramadan dia tidak menghadap
Allah, kapan lagi dia akan menghadap Allah Ta’ala!!

Karena itu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,   

رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ
رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ
) . رواه الترمذي ، رقم 3545
وصححه الألباني في صحيح الترمذي
(

“Celakalah seseorang yang memasuki bulan Ramadan, kemudian
bulan itu berakhir sebelum dia mendapatkan ampunan.” (HR. Tirmizi, no. 3545,
dishahihkan oleh Al-Albany dalam Shahih Tirmizi)

Jika dia tidak memaksimalkan kesempatan
dan mengisinya dengan ketaatan di bulan ini, kapan lagi kesempatan itu
terbuka?!

Seorang muslim hendaknya selalu berpindah
dari satu ketaatan kepada ketaatan berikutnya, dari satu ibadah kepada
ibadah berikutnya, baik dalam bentuk shalat, membaca Al-Quran, bertasbih,
tahlil hingga memberi makanan buka puasa, qiyamullail, hingga taubat,
istighfar di tengah malam, dst.

Telah disebutkan dalam soal no. 26869,
usulan jadwal bagi seorang muslim di bulan Ramadan.

Jika ada seorang muslim yang menyia-nyiakan kesempatan waktu
di bulan yang diberkahi ini, demi Allah, jika waktu-waktu itu dapat dijual,
niscaya orang-orang yang berakal akan membelinya dengan segala sesuatu yang
berharga. Waktu adalah kehidupan seseorang dan umurnya, pasti dia akan
memiliki ujungnya. Di antara orang ada yang menghabiskan usianya dalam taat
kepada Allah, di antara mereka ada yang menghabiskan waktunya untuk taat
kepada setan dan hawa nafsunya. Benarlah sabda Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam,

كُلُّ النَّاسِ
يَغْدُو فَبَائعٌ نَفْسَهُ فَمُعْتِقُهَا أَوْ مُوبِقُهَا  (رواه مسلم، رقم 223(

“Setiap orang pergi, lalu dia menjual dirinya, ada yang
memerdekakannya dan ada yang membinasakannya.” (HR. Muslim, no. 223)

Maknanya adalah, “Setiap orang akan berusaha, di antara
mereka ada yang menjualnya kepada Allah Ta’ala dengan ketaatan dan
memerdekakannya dari azab, dan di antara mereka ada yang menjualnya kepada
setan dan hawa nafsunya dengan menuruti keduanya, maka akibatnya dia akan
membinasakannya.” (Imam Nawawi)

Permainan-permainan tersebut, paling
minimal sekali jika dilakukan di bulan ini, dia merupakan tindakan
menyia-nyiakan waktu. Tidak ada yang paling berharga pada diri seseorang
selain waktunya. Dia adalah umur dan kehidupannya.

Seorang penyair berkata,

Waktu merupakan sesuatu yang paling
berharga untuk anda jaga,

namun saya menilainya bahwa dia adalah
sesuatu yang paling mudah untuk anda sia-siakan.

Kemudian, mengapa bulan Ramadan ini
dikhususkan untuk menyelenggarakan perlombaan-perlombaan tersebut. Mengapa
tidak dilakukan di bulan Syawal atau Sya’ban?

Mengapa bulan Ramadan dikhususkan dengan
tayangan sinetron dan selainnya yang dipersiapkan oleh berbagai chanel.
Hingga akhirnya orang-orang sudah hafal bahwa bulan Ramadan merupakan bulan
pertandingan bola dan tayangan sinetron serta bulan untuk begadang… dst.

Mereka melupakan hikmah yang Allah Taala
kehendaki dari kewajiban puasa di bulan Ramadan. Ketahuilah, bahwa dia
adalah takwa kepada Allah Ta’ala,

.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ
قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
)سورة البقرة: 183)

«Hai
orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” SQ. Al-Baqarah:
183

Dimana mereka dari ketakwaan dan amal
ketaatan serta meninggalkan perkara-perkara yang Allah haramkan?

Seorang mukmin hendaknya berakal dan
menguatkan jiwanya serta tidak memperturuti hawa nafsunya. Jika tidak, maka
dirinya akan menyesal di saat tidak bermanfaat lagi penyesalan.

Merugilah orang yang menyia-nyiakan
Ramadan dengan permainan dan kesia-siaan serta begadang bukan dalam rangka
taat kepada Allah, hingga Ramadan selesai, tidak ada yang bertambah padanya
kecuali dosa. Sungguh sangat rugi.

Kita mohon kepada Allah, semoga kondisi
kaum musilimin menjadi lebih baik dan semoga mereka dikembalikan kepada
agama mereka. Dan semoga kita dipertemukan dengan Ramadan serta ditolong
dalam ketaatan dan ibadah yang baik serta diterima semua amal saleh,
sesungguhnya Dia Maha Dekat dan Maha Mengabulkan.

Refrensi

Soal Jawab Tentang Islam

at email

Langganan Layanan Surat

Ikut Dalam Daftar Berlangganan Email Agar Sampai Kepada Anda Berita Baru

phone

Aplikasi Islam Soal Jawab

Akses lebih cepat ke konten dan kemampuan menjelajah tanpa internet

download iosdownload android