Unduh
0 / 0
5241822/12/2004

Seseorang Mengalami Penyakit Kotor (Gonorhoe), Apakah Shalat dan Puasanya Diterima?

Pertanyaan: 65868

Apakah diterima puasa dan shalat orang yang mengalami penyakit kotor (Gonorhoe)

Puji syukur bagi Allah, dan salam serta berkat atas Rasulullah dan keluarganya.

Pertama:

Penyakit kotor secara umum adalah keluarnya nanah dari
saluran kencing pada laki-laki maupun wanita. Perkara ini tidak ada
pengaruhnya pada puasa.

Kedua:

Adapun shalat, maka kesuciannya akan batal dengan sesuatu
yagn keluar dari salah satu dua jalan (saluran keluar kencing dan saluran
buang air besar), seperti kencing, buang air besar, angin, mazi, darah,
nanah dan cairan lainnya yang keluar.

Lihat soal no.

14321

Berdasarkan hal ini, maka nanah yang keluar dari penderita
penyakit kotor membatalkan wudhu. Akan tetapi, karena keluarnya nanah
tersebut bersifat terus menerus dan tidak dapat dikendalikan pasien, maka
hukumnya adalah hukum orang yang beser, yaitu orang yang tidak dapat
mengendalikan kencingnya sehingga keluar tanpa dia kehendaki.

Hukumnya, jika cairan tersebut keluar pada waktu-waktu
tertentu dan kadang terhenti dalam waktu yang cukup baginya untuk bersuci
dan shalat, maka dia wajib menunggu hingga cairan tersebut terhenti,
walaupun dengan itu dia ketinggalan shalat berjamaah. Kemudian dia berwudu
dan shalat pada waktu terputusnya, selama dia tidak khawatir waktu shalatnya
habis.

Adapun jika keluarnya bersifat terus menerus, dan tidak
terputus, maka dia harus menutup kemaluannya dengan penampal agar najisnya
tidak berceceran dan mengotori badan serta baju. Lalu dia berwudhu setiap
kali hendak shalat jika telah masuk waktu. Tidak mengapa jika setelah itu
ada sesuatu yang keluar, walaupun dia dalam shalat.

Kemudian diapun boleh melakukan shalat sunah dengan wudhu
tersebut hingga waktu shalat fardhu tersebut habis.

Lihat soal no.

22843
dan

39494

Ini jika yang dimaksud dengan penanya adalah apakah sah puasa
dan shalat orang yang mengalami keluar nanah seperti itu?

Adapun jika tujuannya adalah bahwa dia telah melakukan
perzinahan (karena umumnya orang yang menderita ini adalah akibat hubungan
seks yang diharamkan) maka hendaknya dia mengetahui bahwa siapa yang taubat
kepada Allah, Dia akan terima taubatnya.
Orang yang bertaubat dari dosa, bagaikan orang yang tidak
berdosa. Apapun  maksiat yang telah dilakukan orang tersebut, jika dia
kembali dan taubat kepada Allah, menyesali perbuatannya, maka dia akan
dapatkan Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا
عَلَى أَنْفُسِهِمْ لا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ
يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعاً إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ (سورة الزمر:
53)

“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas
terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar: 53)

Tirmizi meriwayatkan, no. 3540, dari Anas bin Malik
radhiallahu anhu, dia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam bersabda,

يَا ابْنَ آدَمَ ، لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ
عَنَانَ السَّمَاءِ ، ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ وَلا أُبَالِي

“Allah tabaaraka wa ta’ala berfirman, ‘Wahai Anak Adam,
seandainya dosamu sampai ke awan di langit, kemudian engkau mohon ampun
kepadaku, maka akan Aku ampuni, tidak peduli (apapun perbuatanmu).”
(Dinyatakan shahih oleh Al-Albany dalam Shahih Tirmizi)

Dikatakan awan di langit, sebagai penggambaran ketinggiannya
sehingga menjangkau langit. (Tuhfatul Ahwazi)

Lihat soal no.

9393

Wallahua’lam

.

Refrensi

Soal Jawab Tentang Islam

at email

Langganan Layanan Surat

Ikut Dalam Daftar Berlangganan Email Agar Sampai Kepada Anda Berita Baru

phone

Aplikasi Islam Soal Jawab

Akses lebih cepat ke konten dan kemampuan menjelajah tanpa internet

download iosdownload android