Unduh
0 / 0
18,09822/03/2001

Jihad Besar Dan Kecil

Pertanyaan: 10455

Jihad besar, apakah jihad melawan nafsu atau benar-benar jihad di medan perang?

Puji syukur bagi Allah, dan salam serta berkat atas Rasulullah dan keluarganya.

Hadits yang ada dari Nabi
sallallahu’alaihi wa sallam sesungguhnya beliau bersabda kepada para
shahabatnya ketika pulang dari peperangan, “Kita kembali dari jihad kecil
menuju jihad besar) mereka bertanya, “Apakah disana ada jihad yang lebih
besar dari jihab melawan orang kafir? Berkata, “(Ya, Jihad melawan nafsu).

Hadits ini tidak sah dari
Nabi sallallahu’alaihi wa sallam. Tidak diragukan lagi, bahwa jihad melawan
nafsu itu lebih didahulukan atas jihad melawan orang kafir. Hal itu karena
seseorang tidak akan berjihad melawan orang kafir, melainkan telah berjihad
melawan nafsunya. Karena berperang tidak disukai oleh nafsu. Sebagaimana
firman Allah Ta’ala:

( كُتِبَ عليكم القِتَالُ وهو كُرْهٌ لَكُمْ وعَسَى أن تكرهوا
شيئا وهو خيرٌ لكم وعسى أنْ تحبوا شيئا وهو شرٌ لكم والله يعلم وأنتم لا تعلمون
) البقرة/216

“Diwajibkan
atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci.
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh
jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah
mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” SQ. Al-Baqarah: 216.

Yang penting, bahwa jihad
melawan musuh tidak sempurna kecuali telah berjihad melawan hawa nafsu. Dan
mengalahkannya sampai dia dapat merealisasikan dan tenang. ‘Fatawa Manarul
Islam Karangan Syekh Ibnu Utsaimin rahimahullah, 2/421.

Ibnu Qoyyim rahimahullah
mengatakan, “Jihad itu ada empat tingkat. Jihad (melawan) nafsu, jihad
(melawan) syaitan, jihad (melawan) orang kafir dan jihad (melawan) orang
munafiq.

Jihad (melawan) nafsu dengan
bersungguh-sungguh untuk belajar (mendapatkan) petunjuk, beramal setelah
mengetahuinya, berdakwah kepadanya dan sabar terhadap beban dakwah kepada
Allah.

Jihad (melawan) syetan adalah
jihad untuk menolak apa yang dihembuskan kepada seorang hamba baik syubhat
maupun syahwat. Keraguan yang fatal dalam keimanan. Serta berjihad terhadap
ap ayang dihembuskan dengan keinginan jelek dan syahwat.

Jihad (melawan) orang kafir
dan orang munafik dengan hati, lisan, harta dan jiwa. Jihad (melawan) orang
kafir lebih khusus dengan tangan. Jihad (melawan) orang munafik lebih khusus
dengan lisan. Beliau berkata, “Sesempurna seorang hamba adalah orang yang
sempurna (menggapai) semua tingkatan jihad. Sementara seorang hamba itu
berbeda-beda tingkatannya di sisi Allah. Begitu juga berbeda dalam tingkatan
jihad.” Selesai ‘Zadul Ma’ad, 3/9-12.

Wallahu’alam.

Refrensi

Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid

at email

Langganan Layanan Surat

Ikut Dalam Daftar Berlangganan Email Agar Sampai Kepada Anda Berita Baru

phone

Aplikasi Islam Soal Jawab

Akses lebih cepat ke konten dan kemampuan menjelajah tanpa internet

download iosdownload android
at email

Langganan Layanan Surat

Ikut Dalam Daftar Berlangganan Email Agar Sampai Kepada Anda Berita Baru

phone

Aplikasi Islam Soal Jawab

Akses lebih cepat ke konten dan kemampuan menjelajah tanpa internet

download iosdownload android