Unduh
0 / 0
676102/10/2007

KALAU BERPUASA DENGAN NEGARA YANG MEMAKAI HISAB, APAKAH BERBUKA PUASA DENGANNYA?

Pertanyaan: 107943

Saya pelajar di wilayah ‘Karnetka’ di India, sementara kondisi umat Islam di sini berbeda dalam memulai dan mengakhiri bulan Ramadan, di wilayah ini, penentuan awal Ramadan dari awal tahun. Hal ini berarti mereka tidak menyandarkan kepada bulan, yang menjadikan sebagian umat Islam yang kebanyakan dari Arab, lepas dari mereka dan memulai (bulan Ramadan) bersama Saudi. Apakah ini benar? Dan apa yang (selayaknya) dilakukan sekarang bagi yang berpuasa bersama mereka?

Puji syukur bagi Allah, dan salam serta berkat atas Rasulullah dan keluarganya.

Kalau seorang muslim berada di negara yang
menjadikan rukyah syariyyah (penglihatan sesuai syariat) sebagai patokan
dalam menentukan masuk dan keluarnya bulan, maka dia diperintahkan untuk
menyamakan puasa dan berbuka bersama mereka. Dan telah ada penjelasan hal
itu di soal jawab no. 12660.
Sementara kalau seorang muslim berada di negara kafir atau di negara yang
bermain-main dalam (menentukan) masuk dan keluarnya bulan sesuai dengan hawa
nafsunya, tanpa memperhatikan penglihatan sesuai syareat, maka dia mengikuti
negara terdekat yang melihat bulan sabit dengan hati-hati. Kalau dia
berpuasa bersama dengan negara yang terpercaya dalam melihat (bulan sabit)
seperti negara haromain (Saudi), maka hal itu tidak mengapa. Dari penjelasan
itu, kalau India telah berpuasa setelah negara yang melihat bulan sabit
dengan hati-hati seumpama sehari. Dikatakan yang berpuasa bersama mereka,
jangan berbuka (puasa) bersama India, dan berbuka puasa bersama negara yang
melihat hilal (bulan sabit). Dan mengqada’ sehari pengganti hari pertama di
bulan Ramadan.

Wallallahu’lam

.

Refrensi

Soal Jawab Tentang Islam

at email

Langganan Layanan Surat

Ikut Dalam Daftar Berlangganan Email Agar Sampai Kepada Anda Berita Baru

phone

Aplikasi Islam Soal Jawab

Akses lebih cepat ke konten dan kemampuan menjelajah tanpa internet

download iosdownload android