Apa kegiatan yang bermanfaat dan menyenangan untuk anak-anak sebagai pengganti duduk di depan komputer?
Usulan Solusi Pengganti Game Elektronik
Pertanyaan: 210867
Puji syukur bagi Allah, dan salam serta berkat atas Rasulullah dan keluarganya.
Ini bukan rahasia bagi siapapun, cepatnya penyebaran game elektronik dengan berbagai macamnya. Dan obsesi yang dari kebanyakaan anak-anak. Sebagaimana dampak negatif dan gangguan kesehatan karena sering bermain denganya. Bahkan sudah menjadi kecanduan. Sehingga menjadi dikenal luas. Sampai diadakan konfrensi dalam rangka menangkal kecanduan dan (dibentuk) organisasi khusus ada pada sebagian negara Barat.
Tidak diragukan lagi bahwa seorang muslim yang menjaga pendidikan anak-anaknya dengan pendidikan yang benar, dan siapa saja yang menjaga kesehatan jiwa, sosial dan prilaku anak-anaknya. Gelisah terhadap serbuan permainan elektronik ini. Dan kebanyakan anak-anak sangat tergantung padanya. Sehingga banyak pertanyaan (yang muncul). Bagaimana cara berinteraksi yang benar dengan permainan ini. Dan pengganti yang tepat bagi orang yang mempunyai kepedulian pendidikan anaknya dengan benar. Maka kita katakan:
- Perlu diketahui bahwa melarang secara langsung terutama kepada anak-anak yang sudah tergantung padanya. Tidak bermanfaat, kadang tidak sesuai dari sisi pendidikan. Selayaknya mengerahkan sekuat tenaga bersama anak-anak berpartisipasi dan memberikan pengarahan.
- Berpartisipasi dengan memilihkan permainan yang sehat dari pelanggaran agama. Yang sesuai dengan umur anak dan tidak berdampak pada kerusakan jiwa dan prilakunya.
- Pengarahan dengan dialog dan memahamkan anak keharusan menepati dan menentukan waktu bermain. Yang tidak sampai merusak kesehatan anak atau kewajiban sekolah atau urusan penting lainnya. Meskipun dengan berolah raga. Termasuk suatu yang penting bagi anak-anak. Seharusnya tidak didominasi oleh kecanduan game elektronik. Selayaknya orang tua bersabar dalam memberikan arahan ini. Dengan metode yang baik dan dan berbagai model pengaruh lainnya (dialog, kisah, berita dan contoh resiko perangkat ini dengan cerita nyata. Dan semisal itu)
- Yang penting jangan biarkan anak dengan keinginannya meskipun belum mendapatkan keyakinan penuh. Akan tetapi dengan pelan-pelan melarangnya. Dan berfariasi waktu permainannya. Sedikit demi sedikit semampu mungkin dengan dibuat berfariasi. Lebih diutamakan anak telah melakukan pekerjaan yang bermanfaat seperti menghafal surat, hadits, syair, menyelesaikan kewajiban, merapikan kamarnya atau membantu pekerjaan rumah. Tidak diperkenankan melebihi waktu ini.
- Begitu juga pengganti paling penting, dimana semua pengganti tumbuh darinya adalah kesiapan kedua orang tua mencurahkan waktu bersama anak-anak, partisipasi sosial bersamanya dengan duduk dan dialog. Memantau program yang bermanfaat untuk mereka yang dibebankan kepadanya. Sementara dimulai dari ibu bapak sampai anak terkecil menghabiskan waktu di perangkat ini. Mereka tidak bertemu kecuali waktu makan kemudian kedua orang tua mencari pengganti yang tepat, ini termasuk kekurangan yang tidak akan terealisasi seperti yang diharapkan dari pengganti tersebut.
- Tamasyah dan keluar bersama anak-anak ke tempat rekreasi yang tepat, meskipun terkadang sebagai imbalan untuk meminimalkan waktu bermain.
- Diantara pengganti juga, mengikut sertakan anak-anak pada pertemuan sosial yang memperhatikan program pendidikan dan rekreasi untuk anak-anak. Hal ini mempunyai dampak besar dalam mengembangkan sisi sosial dan kemampuan anak. Serta mengeluarkan anak dari ketergantungan dengan game elektronik
- Apa saja yang dikatakan terkait dengan tema pengganti dari permainan ini, akan tetap menjadi obsesi bagi setiap orang yang mempunyai hubungan dengan pendidikan. Khusus untuk kedua orang tua, memperhatikan pendidikan anak-anaknya dengan takwa kepada Allah, memberi rasa takut dalam kondisi sunyi maupun ramai. Karena ini adalah pegangan terkuat dari dampak permainan yang merusak ini disertai terus menerus berdoa untuk anak-anaknya agar mendapatkan hidayah dan taufik pada kebaikan. Kemudian mencurahkan pikiran dan perbuatan yang sesuai dengan kesibukan anak-anaknya dan menghabiskan waktunya yang bermanfaat sesuai dengan kemampuannya. Agar kedua orang tua tegas dan lebih dekat (dengan anaknya) semampunya.
Wallahu a’lam
Refrensi:
Soal Jawab Tentang Islam