Saya pelukis tato, saya ingin masuk Islam akan tetapi saya tahu bahwa tato itu haram dalam Islam. Sementara sebenarnya ini adalah pekerjaanku sejak 15 tahun. Saya tidak mendapatkan lainnya untuk menghidupi diriku dan keluargaku. Oleh karena itu, saya tidak atahu kalau saya masuk Islam bagaimana kondisinya. Apakah saya diperbolehkan kalau saya masuk Islam dan masih dengan pekerjaan yang sama. Saya takjud dengan website anda ini, saya berterima kasih atas usaha yang anda kerahkan. Saya tungguh jawaban anda dengan penuh kesabaran.
INGIN MASUK ISLAM, AKAN TETAPI DIA BEKERJA SEBAGAI PELUKIS TATO
Pertanyaan: 164902
Puji syukur bagi Allah, dan salam serta berkat atas Rasulullah dan keluarganya.
Pertama,
Sesungguhnya diantara kenikmatan yang paling agung yang Allah berikan kepada hamba-Nya adalah diberi taufik Tuhan-Nya untuk agama, dibuka dadanya untuk beriman serta berserah diri kepada-Nya. Allah Ta’ala berfirman:
( فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلإسْلامِ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ كَذَلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ ) الأنعام/125 .
“Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.” SQ. Al-An’am: 125.
Syekh As-Sa’dy rahimahullah berkata, ‘Allah berfirman –menjelaskan tanda kebahagiaan seorang hamba dan hidayahnya, serta tanda kesusahan dan kesesatannya- bahwa orang yang dadanya lapang untuk Islam yakni luas dan lebar, maka akan bersinar dengan cahaya keimanan. Hidup dengan cahaya keyakinan, maka dirinya akan tenang dengan hal itu, senang kebaikan, sehingga dirinya suka rela melakukannya, merasakan lezat tanpa merasa berat, maka ini adalah tanda bahwa Allah telah memberikan hidayah kepadanya, diberi anugrah taufik dan menapaki jalan yang lurus.
Dan sesungguhnya tanda ketika Allah menginginkan kesesatannya, menjadikan dadanya sempit sesak, yakni dalam kondisi pada puncak kesempitan iman, ilmu dankeyakinan. Hatinya penuh dengan syubhat dan syahwat. Kebaikan tidak sampai kepadanya, hatinya tidak terbuka melakukan kebaikan. Kesempitan dan sesak (dadanya) seakan-akan naik ke langit. Yakni seakan dibebani naik ke langit yang tidak ada jalan lagi baginya.
Sebabnya adalah tidak ada keimanan, dimana yang mengharuskan Allah menjadikan kejelekan kepadanya. Karena mereka menahan dirinya pintu rahmat dan ihsan. Ini adalah timbangan yang tidak bengkok dan jalan yang tidak berubah. Karena barangsiapa yang memberi dan bertakwa, membenarkan dengan kebaikan, maka Allah memudahkan untuk mendapatkan kemudahan. Dan barangsiapa yang bakhil, merasa cukup dan mendustakan kebaikan, maka (Allah) akan mudahkan mendapatkan kesulitan.’ Selesai ‘Tafsir As-Sa’dy, 272.
Kami memohon kepada Allah agar memberikan hidayah kepada anda, melapangkan dada anda untuk masuk Islam, diberi rizki kembali kepada-Nya dan tunduk terhadap agaman-Nya.
Kedua,
Masuknya anda ke Islam adalah kewajiban yang harus (ditunaikan). Tidak ada kemungkinan untuk diakhirkan atau keragu-raguan. Karena ia adalah jalan menuju kebahagiaan abadi. Selamat dari kekafiran dan kekekalan di neraka. Tidak ada pilihan lagi dalam hal itu. tidak selayaknya ada rintangan bagaimanapun jalannya. Bahkan bersgeralah masuk islam secara langsung, singkirkan kehidupan yang melalaikan dan melenakan. Ketika anda mandi dan menunaikan shalat, sujud diantara keredoan Allah, anda akan mengetahui perbedaan seseorang yang menjadi hamba Allah Pencipta nan Maha Agung. Dan diantara sebagai hamba untuk diri dan hawa nafsunya.
Terkadang anda sekarang menghayal tidak dapat mengalahkan sesuatu yang haram yaitu pekerjaan tato. Akan tetapi kami yakin, dengan keislaman anda, akan mendapatkan kekuatan ajaib dapat mengalahkan pada diri anda. Akan anda dapatkan kebebasan dan keluasan anda dalam merealisasikan perinta Tuhan anda. Berkorban dengan dunia dan kesenangannya dalam menggapai jalan keredoan-Nya. Sesungguhnya masuknya ke agama baru yakni memerdekaan seseorang dari tawanan, keterikatan, kesempitan, kehinaan dan kehidupan sempit. Sesungguhnya ia adalah pijakan ruh agar mendapatkan kenikmatan di alam besar luas, yang mana hampir tidak muat kegembiraan dan kesenangannya –setelah islam- dari kebiasaan dan akhlak yang telah melekat dan tertanam di jiwanya seperti zina, minuman khamr. Meninggalkan kebiasaan ini, lebih sangat sulit dibandingkan meninggalkan pekerjaan.
Sesungguhnya Islam menanamkan di jawa para pengikutnya keyakinan bahwa Allah itu adalah Raja, Pemberi Rezki memberikan rizki kepada hamba-Nya dari sesuatu yang tidak disangka-sangka. Tidak mengharamkan orang yang mengharapkan, serta tidak menghilangkan harapannya.
( وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجاً وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْراً) (الطلاق: 2-3)
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. SQ. At-Thalaq: 2-3.
Ini bukan sekedar omong kosong yang menggerakkan perasaan, akan tetapi suatu hakekat yang harus di yakini. Kalau Allah itu Maha Pencipta Maha Raja segala sesuatu, sungguh telah berjanji kepada hamba-Nya untuk memberikna rizki, mencukupi dan membahagiakannya kalau dia bertakwa dan mentaati-Nya. Allah tidak akan menyalahi janji. Apa yang tidak mampu bagi Allah Subhanah?! Dia yang Maha Mampu akan segala hal. Apakah anda menyangka wahai hamba Allah bahwa Allah telah memberi, menanggung dan memberi rizki kepada anda sementara anda dalam kondisi kafir, berbuas dosa terhadap perintah-Nya, kemudian ketika anda beriman dengan-Nya serta berkorban untuk agama-Nya akan meninggalkan dan membiarkan anda.
Wahai hamba Allah, anda sudah mendengar tentang Mekkah, dimana disitu Nabi sallallahu’alaihi wa sallam dilahirkan. Di dalamnya ada manasik haji ke Baitullah. Ia adalah rukun kelima diantara rukun-rukun Islam. Apakah anda mendengar sumur zam-zam yang sumber air yang ada di Mekkah? Apakah anda pernah mendengar kisah air yang mengherankan ini, yang mana terus menerur mengalir sejak jutaan tahun sampai hari ini? Sesungguhnya kisah yang sangat ajib, sebagian besar menyerupai kisah anda. Sesungguhnya Nabiyullah Ibrohim ‘alihis salam membawa istrinya Hajar, ibu Ismail ‘alais salam. Agar tinggal di tempat itu yaitu Mekkah. Dimana tempat tersebut belum pernah ditempati sebelumnya waktu itu, tidak ada penduduk, tidak ada air, tidak ada pertanian, tidak ada apa-apa..
Kemudian Ibrohim datang dengan anaknya sementara (istrinya) menyusui, sampai keduanya ditaruh di Ka’bah, di Dauhah diatas zam-zam atas masjid. Waktu itu di Mekkah tidak ada seorangpun, tidak ada air. Beliau taruh keduanya disana. Ditaruh disamping keduanya jurigen ada kurma, dan timba ada air. Kemudian Ibrohim kembali (meninggalkan) dan diikuti ibu Ismail sambil bertanya, ‘Wahai Ibrohim, kemana anda pergi sementara anda meninggalkan kami di lembah ini. Yang mana disini tidak ada seorangpun dan tidak ada apa-apa? Beliau mengatakan hal itu terus menerus, (sementara) Ibrohim tidak menoleh kepadanya!!
Beliau mengatakan lagi, ‘Apakah Allah yang memerintahkan ini?. (Ibrohim) menjawab, ‘Ya. (istrinya) mengatakan, ‘Kalau begitu tidak akan dibiarkan!!. Kemudian beliau kembali, dan Ibrohim pergi sampai ketika beliau di Tsaniyyah (yaitu jalan sempit diantara dua gunung) dimana tidak kelihatan lagi. Beliau menghadapkan wajahnya ke Baitullah kemudian berdoa dengan kata-kata ini sambil mengangkat kedua tangannya dan mengatakan, ‘Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.’ SQ. Ibrohim: 37.
Ummu Ismail memulai menyusui dan meminum dari air itu, sampai ketika habisa yang ada di timba (yakni habis (bekal) tidak tersisa sedikitpun) beliau haus begitu juga anaknya, beliau memulai melihat dan mengitari. Kemudian beliau berjalan tidak ingin dilihat (anaknya), beliau mendapatkan bukit shofa tempat terdekat yang ada. Beliau berdiri diatasnya kemudian menghadap lembah melihat apakah melihat seseorang, tidak terlihat seorangpun. Kemudian turun dari shofa sampai di lembah, beliau angkat ujung pakainnya, dan berjalan cepat seperti kecepatan seseorang yang lagi mencari dengan sungguh-sungguh sampai melewati lembah. Sampai ke Marwah dan berdiri di atasnya. Dan melihat apakah ada seseorang, beliau tidak melihat seorangpun. Beliau lakukan hal itu tujuh kali. Tiba-tiba ada Malaikat di tempat zam-zam, menggali dengan sayapnya sampai terlihat air. Kemudian mulai mengeruknya dan mengatakan dengan tangannya begini. Dan mulai menciduk air mengisi timbanya dalam kondisi air mengalir setelah diciduk.
Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma berkata, Nabi sallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Semoga Allah merohmati ibunya Ismail, kalau sekiranya zam-zam dibiarkan –atau mengatakan- kalau sekiranya airnya tidak diciduk, maka zam-zam akan menjadi sumber mata air mengalir di atas bumi. Berkata, ‘Beliau meminum dan menyusui anaknya. Malaikat berkata kepadanya, ‘Janganlah takut dibiarkan, karena sesungguhnya di sini adalah Baitullah, yang akan dibangun oleh anak ini dengan ayahnya. Dan sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan keluarganya.’ Kisah selengkapnya ada di shoheh Bukhori, no. 3364.
Maka lihatlah wahai hamba Allah, bagaimana ibunda Ismail ‘alais salam benar-benar yakin bahwa Allah tidak akan membiarkannya. Selagi Ibrohim telah melakukan apa yang diperintahkan oleh Allah. silahkan anda lihat kepada Malaikat yang mendatanginya, untuk mengeluarkan beliau dan anaknya dari kehausan dari perut bumi. Dan mengatakan kepadanya, ‘Janganlah kamu takut dibiarkan.
Maka marilah wakai hamba Allah, jangan takut dibiarkan, karena sesunguhnya Allah Jalla Jalaluh lebih dermawan dari itu dan lebih agung dari apa yang anda persangkakan.
Sesungguhnya permasalahan bukan khusus untuk anda, sesungguhnya ia adalah masalah yang beribu-ribu kali terulang pada orang-orang Islam, mereka takut bertaubat dan menapaki jalan istiqamah. Karena mereka pada posisi pekerjaan yang diharamkan seperti bekerja di bank-bank riba, cafe perjudian, seni picisan atau semacam itu. syetan yang menakut-nakuti kepada mereka kefakiran dan tidak adanya pengganti rizki sebagaimana Firman Ta’ala,
( الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلًا وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ ) البقرة/268
“Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.” SQ. Al-Baqarah: 268.
Kenyataannya menyaksikan bahwa kebanyakan mereka yang telah bertaubat, dibukakan kepadanya pintu-pintu rizki halal yang belum terpikirkan sebelumnya. Oleh karena itu kami katakan, ‘Bersegeralah hamba Allah untuk masuk Islam, singkirkna belenggu kekafiran, angkat keburaman dari kedua mata anda, selamatkan diri anda dari siksa neraka, jangan takut miskin. Anda dalam penjagaan Tuhan seluruh Alam, Raja yang tidak akan pernah habis simpanannya. Jadilah orang penuh yakin bahwa Dia tidak akan membiarkan hamba-Nya, tidak juga membiarkan orang dan kekasih-Nya.
Kita mencoba –sekedar percobaan- bahwa anda tidak mendapatkan pintu diantara pintu-pintu rizki yang halal setelah keislaman anda, kemudian anda kembali ke pekerjaan anda yang haram. Maka perbandingkan antara kondisi anda pertama dan kondisi anda selanjutnya? Ia adalah perbandingan antara seorang muslim yang beriman mengesakan Allah, terjerumus kemaksiatan dan antara kafir kepada Allah. maka tidak dapat dibandingkan sama sekali antara keduanya. Orang yang berakal, kalau diberi pilihan diantara dua musibah dan dua kejelekan, dia akan memilih yang lebih ringan. Jangan anda menggabungkan antara kekufuran dan kemaksiatan. Bahkan pilihlah Islam dan hidayah (petunjuk). Meskipun melakukan kemaksiatan setelah membiasakan diri dalam ketaatan. Maka pada kondisi seperti itu akan mendapatkan maaf, harapan dan toleransi.
Padahal kami katakan ini sekedar percobaan. Kalau tidak, kami yakin kepada Allah bahwa Dia akan memulyakan, memberikan rizki dan membuka kepada anda dari simpanan-Nya yang belum anda bayangkan. Karena Dia adalah Maha Dermawan, Kebaikan, Maha Penyayang yang berfirman:
( مَنْ عَمِلَ صَالِحاً مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ ) النحل/97.
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” SQ. An-Nahl: 97.
Terakhir kali, sesungguhnay kabar yang terindah dan menggembirakan yang sampai kepada kami adalah kabar keislaman dankeimanan anda. Kami menunggu kabar nan indah dan menggembirakan ini.
Ya Allah lapangkan dadanya untuk (mendapatkan) keimanan, tunjukkan hatinya menuju Islam dan bukakanlah simpanan rahmat Anda kepadanya.
Wallahu’alam .
Refrensi:
Soal Jawab Tentang Islam